WhatsApp Image 2022-07-06 at 12.44.06

GKA3 dan Mama Bo’i Selaras dengan DRPPA Kementerian PPPA

Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati,SE.M.Si dalam lawatannya ke Kabupaten Rote, selasa (05/07/2022).

Tercatat Bupati Paulina dan Menteri PPPA melakoni beberapa rangkaian kegiatan di daerah ini. Diantaranya melaunching Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di gedung auditorium Ti’i Langga, kunjungan ke kelompok perempuan tenun ikat serta membuka Jambore PAR GMIT ke VI Tahun 2022 yang dipusatkan di Gereja Bethania Ba’a.

Bupati Paulina mengungkapkan perhatian Pemda Rote Ndao untuk perempuan dan anak cukup besar. Dihadapan Menteri Ayu Bintang dan Ketua DPRD NTT Ir. Emilia J. Nomleni, Bupati Paulina menjelaskan lewat visi dan misi Kabupaten Rote Ndao tahun 2019-2024, perempuan dan anak turut menjadi prioritas.
Pemda Rote Ndao, kata Bupati Paulina ingin mewujudkan masyarakat Rote Ndao yang bermartabat secara berkelanjutan dengan perempuan yang berdaya, anak yang terlindungi dan keluarga menjadi sejahtera.
“ Perhatian Pemkab Rote Ndao kepada pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sangat besar yaitu sudah tertuang dalam visi kabupaten Rote Ndao 2019-2024 yaitu mewujudkan masyarakat Rote Ndao yang bermartabat secara berkelanjutan yang bertumpu pada pariwisata yang didukung oleh pertanian dan perikanan. Dan telah dijabarkan dalam empat misi,” ungkap Bupati Paulina.

Menurutnya, intervensi program dan kegiatan pemerintah daerah ditujukan untuk memastikan perempuan yang mampu berdaya saing, anak yang terlindungi dan terpenuhi haknya serta keluarga yang menjadi lebih sejahtera.
“ Ada intervensi (program) terhadap peran perempuan dan anak untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing. Misi kita adalah perempuan berdaya dan anak terlindungi dan keluarga sejahtera,” tegas Bupati Paulina.

Untuk kaum perempuan, upaya-upaya yang dilakukan pemda Rote Ndao bisa terlihat dari semakin bertumbuhnya peran perempuan dalam memberdayakan ekonomi keluarga. Bupati Paulina menjelaskan komposisi kelompok usaha pemberdayaan yang dikelolah secara langsung oleh kaum perempuan.
“ Jumlah kelompok sektor pertanian, perikanan dan UMKM yang dikelolah oleh Kaum perempuan di Rote Ndao terdiri dari tenun 65 kelompok, aneka makanan 15 kelompok, kelompok wanita tani 65 kelompok dan pengelola ikan 70 kelompok,” jelas Bupati Paulina.

Sementara terkait penanganan stunting yang berkaitan langsung dengan anak, kepada Menteri PPPA Bupati Paulina menyampaikan beberapa inovasi yang dilakukan pemda Rote Ndao yang sudah diakui ditingkat provinsi. Diantaranya yang popular adalah Gerakan Kaka Angkat Adik Asuh (GKA3) dan Mama Bo’I sebagai Gerakan cinta kasih untuk eliminasi kasus kematian ibu dan anak.
“ Diantara program inovasi yang sudah kita lakukan di Rote Ndao untuk menurunkan angka stunting adalah GKA3. Dimana Gerakan ini melibatkan ASN dan Non ASN termasuk DPRD kita sebagai Kaka Angkat yang turut menjaga baduta stunting dan ibu hamil. Dan Mama Boi sebagai Gerakan cinta kasih mendukung penanganan stunting serta eliminasi kematian ibu dan anak,” tutur Bupati Paulina.

Harapan kami kiranya ibu Menteri juga bisa menjadi Kaka Angkat bagi anak stunting di Rote Ndao dan tentunya juga ibu ketua DPRD NTT juga bisa ambil bagian mendukung Pemkab Rote Ndao menurunkan angka stunting di Rote Ndao.

Bupati Paulina mengapresiasi program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DPPA) yang digagas kementerian PPPA dan Kementerian Desa PDTT yang juga dilaunching di Kabupaten Rote Ndao. Bupati Paulina yakin DRPPA ini memberikan akses terhadap rasa aman dan nyaman bagi perempuan dan anak sampai ke tingkat desa.
“ Program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) yang digagas Kementerian PPPA dan Kemendes PDTT merupakan langkah nyata dalam memberi perhatian kepada perempuan dan anak di desa melalui penetapan desa ramah perempuan dan peduli anak. Sehingga desa dapat memberikan rasa aman dan nyaman khususnya bagi perempuan dan anak dengan memenuhi hak atas perlindungan dari bentuk kekerasan dan diskriminasi serta tersedianya sarana dan prasarana yang ramah perempuan dan anak,” ucap Bupati Pulina.(DKISP)

Tags: No tags