gub-buka-pencanangan-bbmg-2017

Gubernur Nusa Tenggara Timur Secara Resmi Mencanangkan Puncak Bulan Bakti Gotong Rorong di Desa Sanggaoen

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Leburaya secara resmi mencanangkan puncak Bulan Bakti Gotong Royong ke-14, Hari Kesatuan Gerak PKK ke-45, Hari Keluarga Nasional ke-24 dan Gelar Teknologi Tepat Guna ke-3 Tahun 2017 di Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Kompleks Perkantoran Bumi Tii Langga Permai, Kabupaten Rote Ndao, Jumat (28/04/2017) pagi.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengatakan bahwa pentingnya gotong royong dalam kehidupan manusia karena manusia adalah makluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain karena sudah dari dulu unsur budaya kita adalah gotong royong, namun saat ini dengan semangat individualisme yang mulai muncul dari mana-mana sehingga membuat gotong royong mulai terkikis, maka nilai-nilai gotong royong perlu dibangkitkan kembali, untuk itu setiap tahun pemerintah selalu mencanangkan bulan bakti gotong royong.
Sejalan dengan itu sejak tahun 2008 dirinya selaku gubernur mencanangkan NTT menjadi provinsi koperasi karena dari situlah semangat gotong royong dan kekeluargaan terjaga, karena untuk membangun desa tidak hanya dilakukan oleh sebuah badan usaha saja tetapi harus dilakukan secara partisipasif oleh seluruh masyarakat, itulah filosofi membangun desa.
“dengan gotong royong identitas komunitas kita pasti akan tetap terjaga, tetapi ketika gotong royong hilang dan muncul individualisme maka identitas komunitas pasti akan hilang juga” kata Gubernur Leburaya.
Selain itu juga guberur berpesan untuk bersama bergotong royong membangun keluarga didesa dengan program Keluarga Berencana harus terus didorong untuk menekan angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Dengan ikut program KB dan persalinan ditangani petugas kesehatan, dengan sendirinya risiko kematian akan berkurang, dengan BKKBN dua anak cukup.
Gubernur Leburaya juga menambahkan bahwa masyarakat didesa juga masih memiliki kemampuan terbatas untuk itu perlu menghasilan Teknologi Tepat Guna yang bisa diterapkan oleh masyarakat desa yang masih memiliki kemampuan.
“untuk itu melalui Gelar Teknologi Tepat Guna, dari waktu ke waktu perlu dikembangkan sehingga mudah-mudahan ada teknologi yang lebih baik, lebih canggih lagi walaupun sederhana tetapi bisa membawa produksi yang lebih tinggi”kata Frans Leburaya.
Pada kesempatan itu juga gubernur NTT melakukan penandatangan prasasti kampung KB dan dilanjutkan dengan pembacaan panca ikrar masyarakat kampung keluarga berencana kabupaten Rote Ndao oleh salah satu perwakilan desa sasaran kampung KB, Dortia Dulik dari desa Suebela kecamatan Rote Tengah.(diskominfo)

Tags: No tags