kunjadrianusmooy

Mantan Gubernur Bank BI Mengunjungi Rote Ndao

kunjadrianusmooyJangan pernah berkecil hati karena kita berada di daerah yang lebih kecil dan terbatas sebab kita semua diberikan talenta untuk menjadi besar dengan syarat berikan yang terbaik dari yang kita miliki dan selebihnya Tuhan yang mencukupinya.

 

“jika Tuhan beri kita Talenta (kemampuan) 6 maka kerjakan sampai 6, nanti Tuhan yang genapkannya jadi 10, artinya kita melakukan segala sesuatu yang terbaik dari kemampuan kita dan Tuhanlah yang akan menyempurnakan sehingga kita akan meraih keberhasilan yang kita rasakan tidak mungkin tapi bagi Tuhan tiada yang mungkin, “ Ucap Adrianus Mooy, mantan Gubernur Bank Indonesia ini, ketika melakukan pertemuan dengan Bupati Rote Ndao, Wakil Bupati dan seluruh kepala SKPD di rumah Jabatan Bupati Rote Ndao, di Ne’e-Mok, desa Sanggaoen, kecamatan Lobalain, kabupaten Rote Ndao, sabtu (13/2).

Dikesempatan ini beliau menceritakan kisah lika – liku perjalanan kehidupannya hingga mendapatkan kepercayaan Tuhan memegang beberapa jabatan penting di Indonesia bahkan dunia Internasional. “pesan ayah saya yang adalah seorang guru kecil itu saya ingat betul.

Kamu harus menuntut ilmu setinggi mungkin sebab ayah tidak memiliki apa – apa. Pesan ini memberikan semangat kepada saya untuk belajar dan terus belajar dan semua yang saya raih karena campur tangan Tuhan” kata Mooy. Beliau lalu menceritakan usai menyelesaikan pendidikan SR selama 3 tahun beliau melanjutkan pendidikan di sekolah dasar 6 tahun di Ba’a, selanjutnya melanjutkan pendidikan di SMP yang dibangun pertama oleh pemerintah di Airnona Kupang.

Selesai pendidikan SMP beliau melanjutkan pendidikan di SMA pertama di Kupang, kemudian mendapatkan beasiswa dari UGM untuk pendidikan S1, selanjutnya beliau mendapatkan beasiswa untuk pendidikan S2 dan S3 di University of Wisconsin, Amerika Serikat Untuk di ketahui kedatangan beliau ini, untuk melihat lokasi tanah yang akan dibangun sekolah Lentera Harapan di Kelurahan Mokdale, kecamatan Lobalain.

Direncanakan pada tanggal 01 Juni 2016 telah di buka pendaftaran siswa baru sedangkan proses kegiatan belajar mengajarnya akan di cari gedung yang layak untuk digunakan sementara sambil menunggu pembangunan gedung sekolahnya. Selain melihat lokasi yang akan dibangun sekolah lentera Harapan, beliau juga menyempatkan diri melihat pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a dan Obyek Wisata Pantai Nemberala.

Berikut profil singkat, Prof. Dr. Adrianus Mooy, M.Sc, Ph.D, beliau lahir di sebuah desa kecil di pulau Rote 10 April 1936, di Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam sebuah Negara yang sebagian besar Muslim. Mooy dibesarkan dalam keluarga Kristen. Ayahnya seorang guru dan juga utusan Injil di desa Dolasi. Pada tahun 1969 Mooy menerima undangan untuk bergabung dengan komisi Regional PBB di Bangkok. Selama 15 tahun ia bertugas di berbagai kapasitas, termasuk Wakil Ketua Fiskal dan Moneter Urusan di Badan Perencanaan, anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dan anggota Pansus Pemerintah bertanggung jawab untuk menyusun Garis – garis besar Haluan Negara.

Dia juga membantu menyusun 2, 3 dan 4 Lima Tahun Rencana Pembangunan. Secara bersamaan, Mooy mengajar selama lebih dari 20 tahun, sebagian besar di Universitas Indonesia di mana ia memperoleh gelar Profesor Penuh pada tahun 1987.

Pada tahun 1988, Presiden Indonesia Soeharto menunjuk Adrianus Mooy dari Bank Indonesia menjadi Duta besar untuk Uni Eropa dan di bawah sekretaris Jenderal Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik yang berpusat di Bangkok.

Mooy juga menjabat sebagai Rektor Universitas Pelita Harapan sejak april 2007 Surabaya sampai sekarang. Pada 13 mei 2014 menerima gelar Doctor kehormatan dari Universitas of Corban.

Tags: No tags