NTT Mulai Kirim Daging Beku ke PT. Dharma Jaya

Hal itu di tandai dengan pengiriman daging beku dari PT. Segarau Bahari ke PT. Dhrama Jaya, Rabu (21/1) sebnyak 12 ton dan senin (26/1) sebanyak 14 ton. Selain itu, Pemda DKI Jakarta telah menyetujui dan Rp 20 miliar untuk pembibitan dan penggemukan sapi tahun ini.

Demikian dijelaskan Kepala Dinas Pertenakan NTT, Thobias Uly kepada Koran ini, senin (26/1) di Kupang. “ Pengiriman sapi beku perdana atau rintisan sudah di lakukan oleh PT. Segarau sesuai kuota yang di minta yakni sebanyak 28 ton yang terdiri dari daging beku sebanyak 12 ton, jeroan sebanyak 8 ton dan tulang 8,2 ton, “jelas Uly.

Uly yang saat itu di damping Kabid Agrobisnis Aris Herewila, Kabid Budi daya Nadra Iryani dan drh. Ferdy mengatakan pengiriman sapi beku ke PT. Dhrama Jaya milik pemda DKI Jakarta ini merupakan yang pertama dilakukan. “Ini rintisan yang mengawali kerja sama daerah,” Ujarnya.

Selama ini, jelasnya, daging beku yang di kirim PT. Segarau tujuan Jakarta namun diterima oleh pengusaha. Baru kali ini pengiriman ditujukan kepada pemda DKI Jakarta dalam hal ini diterima oleh PT. Dhrama Jaya. “Mudah –mudahan pengiriman perdana ini menjadi awal yang baik untuk kelanjutan kerjasama ke depan.”ujarnya. Sementara itu tahun ini juga Pemda DKI Jakarta akan menganggarkan dan dari APBD sebanyak Rp 20 miliar untuk kerja sama penggemukan dan pembibitan sapi.

“Pemda DKI sudah minta rencana kerja anggaran (RKA) senin (19/1) pecan lalu dan kita sudah kirim. Sekarang sedang dibahas di APBD DKI Jakarta. Besaran Rp 20 miliar itu sesuai dengan penyimpanan dari pemda DKI Jakarta,” ujar mantan kadis PPO NNT ini. Dana tersebut diperuntukan bagi progam pembibitan dengan membeli seribu ekor betina produktif dan 100 ekor penjatan produktif.

Sedangkan untuk progam penggemukan, jelas Uly, akan di beli seribu ekor jantan bakalan. Dirinya mengatakan , sebanya 2.100 ekor sapi tersebutkan di beli di NTT. “Seluruhnya akan dibeli di NTT.

Ini juga sesuai dengan permintan Pemda DKI Jakarta yang mau sapi local NTT. Dengan demikian dan Rp20 miliar itu akan berputar di NTT,”jelas Uly. Untuk progam penggemukan (fattening), jelas Uly, waktu yang di butuhkan selama 180 hari atau enam bulan. Sehingga dirinya mengatakan, pengiriman daging beku hasil progam penggemukan ini mulai dilaksanakan tahun ini juga. Sedangkan progam pembibitan (breeding) butuh waktu lebih dari dua tahun hingga produksi.

Mengenai pengiriman ternak hidup, jelas Uly, tetap di lakukan sesuai dengan kuota yang sudah di tetapkan gubernur yakni sebanyak 50.750 ekor. Pengiriman ternak hidup ini melibatkan 52 pengusaha.

 

Timex-Senin, 2 Februari 2015

 

[nttprov.go.id]

Tags: No tags