Pemda Rote Ndao selalu mendorong peran, partisipasi dan ruang bagi kaum perempuan berkontribusi dalam mendukung prioritas program dan kegiatan pembangunan daerah. Salah satu yang urgen adalah terkait penanganan stunting di daerah yang menempatkan peran kaum perempuan sangat strategis.
Saat membuka kegiatan Sosialisasi Peningkatan Partisipasi Perempuan di Bidang Politik, Hukum, Sosial, Ekonomi dan Demo Masak di Kabupaten Rot Ndao Tahun 2022, sabtu (11/06/2022), Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek,SE,M.Si menyatakan peran strategis kaum perempuan dalam mendukung pembangunan daerah.
“ Pertemuan hari ini sangat tepat memberikan peran atau partisipasi yang sebesar-besarnya bagi kaum perempuan agar berperan dalam menurunkan angka stunting. Karena kehadiran seorang individu itu sebetulnya dimulai dari seorang ibu atau perempuan,” jelas Wabup Stef.
Menurutnya, sosialisasi peningkatan peran perempuan yang diselenggarakan oleh Dinas P3AP2KB memberikan gambaran tentang peran dan partisipasi dalam aspek kehidupan dan pembangunan daerah. Karena itu, perannya menjadi sangat strategis dalam membantu pemerintah daerah menyelesaikan berbagai permasalahan daerah.
“ Perempuan hadir di sini bukan hanya sekedar penyetaraan di dalam hubungan sosial, politik, ekonomi dan kemasyarakatan saja tetapi juga memberikan perannya agar bisa menyelesaikan masalah stunting di kabupaten Rote Ndao,” kata Wabup Stef.
Atas dasar ini, maka kaum perempuan terus didorong ikut mendukung setiap upaya penurunan angka stunting di daerah ini. Kaum perempuan harus betul-betul memberikan peran penuh agar anak yang lahir tidak stunting.
“ Salah satu yang nanti akan menjadi penentu juga didalam menurunkan stunting adalah asupan yang diberikan. Karena itu harus ada pelatihan daun kelor yang menurut penelitian punya manfaat yang besar dalam menurunkan stunting. Selama ini kita sudah makan daun kelor tapi tentu hari ini dengan cara masak yang lebih baik lagi. Jadi nanti cara pengemasan daun kelor seperti apa untuk diberikan kepada anak-anak supaya menjadi asupan yang dapat memberikan kontribusi bagi anak itu bebas dari stunting,” harap Wabup Stef.
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah daerah sudah melakukan aksi nyata penanganan stunting. Hal yang penting dilakukan adalah lewat Gerakan Kaka Angkat Adik Asuh (GKA3) dan Gerakan Mari Membawa Mama Melewati Masa Kehamilan, Persalinan dan Nifas dengan Aman (Mama Bo’i).
“Saat ini pemerintah telah meluncurkan tindakan untuk menurunkan stunting, yang pertama GKA3. Artinya bahwa Kaka Angkat harus datang langsung kepada Adik asuh yang terkena stunting. Memberikan dukungan dan bantuan seperlunya agar anak ini bisa keluar dari Stunting,” ucap Wabup Stef.
Sementara gerakan Mama Bo’I lebih kepada memberikan partisipasi dalam bentuk perhatian kepada ibu hamil. Agara ibu hamil punya kesehatan yang baik. Sehingga tidak ada kasus kematian ibu saat melahirkan. Dan anak yang lahir pun dijamin memiliki kesehatan yang baik.
Wabup Stef berharap kaum perempuan terus berperan dan berkontribusi dalam berbagai sektor mendukung pembangunan di daerah.
“ Kami pemerintah mendukung penuh kaum perempuan berperan di dalam berbagai macam sektor baik itu sosial, politik, ekonomi dan kesehatan,” ucap Wabup Stef.(DKISP)