Suara Rote,— Pembangkit Listrik Mesin Gas ( PLMG ) kapasitas 5 Mega Watt ( MW ) direncanakan akan dibangun di Dusun Beuoe, Desa Nggodimeda, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao tahun 2017 mendatang dengan titik koordinatnya 10’40’17 10”S dan 123’6’32.85E. Sementara tanah yang butuhkan untuk pembangunan PLMG adalah kurang lebih 10 Ha.
Hal tersebut disampaikan oleh Manager Hukum, PLN Wilayah Mataram, Unit Induk Pembangunan PLN Nusa Tenggara, Amindin Ginting saat melakukan presentasi rencana pengadaan tanah bagi pembangunan PLMG dimaksud yang juga dihadiri oleh Kepala Biro Ekonomi Setda Provinsi NTT, Keron A. Petrus, Asisten Pemerintahan dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao, Melyanus Mandala, Septory Suanday, Kabag SDA Biro Perekonomian Setda Provinsi NTT, Kadistamben, Daniel Zacharias, Kepala Bappeda, Frengki Haning, Sekretaris Dinas PU, Leksy Foeh dan dari BPN Rote Ndao, Kasie Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah, Ansel Kunu di ruang kerja Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao, rabu ( 3/8/2016 ).
Ginting menjelaskan, rencana pembangunan PLMG merupakan bagian dari program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW oleh Presiden Joko Widodo untuk melistriki dan mencegah terjadinya pemadaman bergilir di system Rote. “ Selain itu, untuk memenuhi permintaan pasang baru dan tambah daya listrik oleh masyarakat,” jelas Ginting.
Menurutnya, target yang ditetapkan untuk PLN untuk membangun pembangkit listrik 35.000 MW bukanlah target yang ringan tetap harus dicapai dengan kerja keras. “ Kendalanya pasti ada namun dengan sinergitas dan optimisme yang dibangun bersama maka apa yang menjadi target akan tercapai,” ujarnya.
Dia menambahkan kondisi PLTD rayon Rote memiliki kapasitas terpasang 4,9 MW, daya mampu 3,2 MW sedangkan beban puncaknya 3,1 MW. “ Hal ini menunjukkan perbedaan yang sangat tipis antara daya mampu dengan beban puncak sehingga jika terjadi gangguan maka tentu akan terjadi pemadaman, jalan tersebut ditempu untuk menghindari terjadinya kerusakan pada mesin,” terang Ginting.
Oleh karena itu, menjawab kebutuhan akan listrik di Kabupaten Rote Ndao yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Nusa Tenggara Timur maka 2017 PLN akan membangun PLMG 5 MW dan pada tahun 2019 direncanakan ditambah 5 MW sehingga secara keseluruhan sampai pada tahun 2019 akan menjadi 10 MW.
Sementara itu, Karo Ekonomi Setda Provinsi NTT, keron Petrus mengatakan kehadiran Pemerintah Daerah Provinsi NTT dalam rangka mendelegasikan tugas Gubernur NTT kepada Bupati Rote Ndao untuk membentuk tim persiapan pengadaan tanah hingga pada tahapan keluarnya ijin lokasi.
“pendelegaian kewenangan ini rujukannya pada Pepres No 71 Tahun 2012 tentang pengadaan tanah. Oleh karenanya Gubernur menugaskan kami untuk menyerahkan kewenangannya kepada Bupati Rote Ndao untuk selanjutnya membentuk tim persiapan pengadaan tanah untuk bisa bekerja sesuai tugas yang diberikan,” lanjutnya.
Pada kesempatan tanya jawab, Ansel Kunu, Kasi Hak Tanah dan Pendaftaran tanah BPN Rote Ndao menerangkan bahwa tim persiapan bekerja minimal setengah dari tugas tim pengadaan tanah.
Sedangkan Kepala Desa Nggodimeda, Yefta Lian mengatakan dirinya baru mengetahui jika kebutuhan tanah untuk pembangunan PLMG kurang lebih 10 Ha. “ Kita sudah siapkan tanah seluas 4 Ha namun tadi sesuai penjelasan pihak PLN ada penambahan 5 MW lagi di tahun 2019 maka sedianya tanah yang diperlukan kurang lebih 10 Ha, untuk itu setelah pertemuan tersebut dirinya akan bersama Camat akan melakukan pendekatan mendahului tim persiapan pengadaan tanah agar pemilik tanah bisa menyiapkan tanah yang akan digunakan bagi pembangunan PLMG yang sangat berguna bagi kepentingan umum ini bisa terlaksana. Apa yang sudah dijelaskan oleh PLN mengapa 10 Ha akan saya sampaikan kepada pemilik tanah setelah rapat ini,” kata Yefta. ( Humas Pemkab Rote Ndao )