Gladi lapangan Simulasi Ketika Kalak BPBD dan para stakeholder lainnya mengecek keadaan korban cuaca ekstrem banjir di lokasi titik akhir evakuasi Gereja Betania Ba'a

Siap Siaga NTT Bersama BPBD Gelar Gladi Lapangan Simulasi Rencana Kontijensi Cuaca Ekstrem Uji Coba Sistem Peringatan Dini Inklusi Kabupaten Rote Ndao.

Ba’a, Kamis(16/10) Siap Siaga NTT Kemitraan Australia Indonesia bersama BPBD Rote Ndao menggelar Field Testing Exercise (Gladi lapangan) Simulasi Rencana Kontijensi Cuaca Ekstrem Uji Coba Sistem Peringatan Dini Inklusi Kabupaten Rote Ndao di Kelurahan Namodale,Kecamatan Lobalain. Kegiatan ini sangat berguna bagi masyarakat karena akan menjadi bekal ketika menghadapi cuaca ekstrem. Simulasi Bencana melibatkan langsung stakeholder yang terdiri dari Kalak beserta staf BPBD Kabupaten Rote Ndao, Camat Lobalain, Lurah Namodale dan warga RT 07,08,09 dan 10 Kelurahan Namodale.

Gladi lapangan Simulasi Ketika Kalak BPBD dan para stakeholder lainnya mengecek keadaan korban cuaca ekstrem banjir di lokasi titik akhir evakuasi Gereja Betania Ba'a
Gladi Lapangan Simulasi Ketika Kalak BPBD dan Para Stakeholder Lainnya Mengecek Keadaan Korban Cuaca Ekstrem Banjir di Lokasi Titik Akhir Evakuasi Gereja Betania Ba’a

 

Adapun Gladi Lapangan Simulasi Rencana Kontijensi Cuaca Ekstrem Kabupaten Rote Ndao ini secara garis besar menceritakan bagaimana peran stakeholder lintas sektoral bersama masyarakat menghadapi cuaca ekstrem yang bisa kapan saja terjadi di Kabupaten Rote Ndao. Adapun pemilihan lokasi gladi lapangan juga dianggap sebagai tempat yang berpotensi terkena dampak cuaca ekstrem yakni lokasi di sekitaran kali dikeluarahan Namodale.

Simulasi ini difasilitasi langsung oleh Tim Siap Siaga NTT Bersama BPBD Kabupaten Rote Ndao. Tim Siap Siaga NTT telah menyiapkan skenario simulasi menghadapi cuaca ekstrem yakni banjir rop. Dalam skenario tersebut Tim Siap Siaga NTT membagi dalam 5 (lima) babak Adegan. Babak pertama yakni situasi normal, dimana pada saat ini masyarakat sedang beraktivitas seperti biasanya tampak anak-anak sedang bermain bola dan ada juga kaum difabel yang sedang beraktivitas. Pada Babak kedua simulasi ini memasuki fase peringatan dini oleh BMKG. Babak ini Kalak BPBD berkoordinasi dengan Tim posko untuk mengecek apakah informasi BMKG sudah sesuai dengan indikator SIAGA dalam rencana kontijensi. Berdasarkan informasi yang didapat dari Tim Posko maka Kalak BPBD langsung berkoordinasi dengan Camat Lobalain agar memberitahukan kepada Lurah Namodale untuk segera menyampaikan pada masyarakat terkait informasi peringatan dini. Warga pun dihimbau untuk berhati-hati dan selalu siap siaga mana kala terjadi banjir agar siap di evakuasi.

Gladi Lapangan Simulasi Evakuasi Seluruh Warga RT 07,08,09,  Termasuk Warga Difabel Keluarahan Namodale Ke Titik Evakuasi Pertama.
Gladi Lapangan Simulasi Evakuasi Seluruh Warga RT 07,08,09, Termasuk Warga Difabel Keluarahan Namodale Ke Titik Evakuasi Pertama.

Babak Ketiga simulasi ini telah memasuki Fase Siaga Darurat/Waspada dimana curah hujan dan angin yang semakin bertambah diwilayah Rote Ndao. Hal ini membuat warga sudah mulai kesulitan dalam beraktivitas terutama melalui jembatan kali Menggelama. Pada babak ini maka diterbitkan SK status Siaga Bencana Cuaca Ekstrem. Pada Babak Keempat simulasi ini memasuki fase Darurat, Lurah dan Tim relawan Bersama RT setempat memerintahkan warga untuk segera keluar dari rumah dan membawa kebutuhan atau barang seadanya menuju Lokasi yang aman karena situasi banjir dan banyak pohon yang tumbang. Dalam fase ini juga ada simulasi ketika seorang bapak menuntun anaknya yang merupakan Difabel Netra untuk melakukan evakuasi ke titik aman pertama. Warga yang telah mendapatkan pertolongan pertama di titik aman pertama selanjutnya dibawa oleh petugas untuk dievakuasi ke titik akhir evakuasi yakni di Gereja Betania Ba’a. Proses evakuasi ke titik akhir ini mendahulukan para kaum retan (ibu hamil, anak-anak, penyandang disabilitas, lansia dan korban luka-luka). Pada babak ini juga seluruh stakeholder berkoordinasi untuk memastikan semua kebutuhan Masyarakat terdampak cuaca ektrem tersedia di Gereja Betania.

Fotot Bersama Para stake holdeer bersama BPBD Kab rote ndao dan Tim siap siaga NTT berpose setelah kegiatan gladi Lapangan Simulasi Rencana Kontijensi Cuaca Ekstrem Uji Coba Sistem Peringatan Dini Inklusi Kabupaten Rote Ndao.
Para Stakeholdeer Bersama BPBD Kab Rote Ndao dan Tm Siap Siaga NTT Berpose Setelah Kegiatan Gladi Lapangan Simulasi Rencana Kontijensi Cuaca Ekstrem Uji Coba Sistem Peringatan Dini Inklusi Kabupaten Rote Ndao.

Babak Kelima atau babak terakhir simulasi yakni pengakhiran status tanggap darurat dan beralih menuju status transisi menuju pemulihan. Pada babak ini situasi cuaca hujan sudah mulai reda dan banjir pun telah surut. Setelah melakukan pemantauan dan meyakini bahwa kondisi sudah aman,segera melaporkan kepada Camat dan BPBD Kab.Rote Ndao tentang hasil pemantauannya, dan didukung Informasi BMKG terkait situasi iklim/cuaca yang semakin kondusif, badai siklon menjauhi wilayah NTT Setelah melakukan kajian lapangan dan mendengarkan laporan dari Tim , maka Kalak BPBD  selaku Komandan PDB, melapor ke Bupati Rote Ndao  untuk pengakhiran status Tanggap Darurat ke Transisi Darurat ke Pemulihan Pengakhiran Tanggap Darurat menuju Pemulihan Pasca Bencana Cuaca Ekstrem.*(DKISP_Rote Ndao)

Tags: No tags