peta-pesebaran-covid-19-rn

Metina, Mokdale, dan Landu jadi Wilayah Sebaran ODP Tertinggi

Peta sebaran Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Rote Ndao, sesuai data yang diupdate Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19), yakni terdapat pada tiga wilayah besar, yakni Kelurahan Metina, Kelurahan Mokdale, dan Kecamatan Landu Leko.

Demikian rilis Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Rote Ndao yang ditandatangani Kepala Bagian Umum, Humas, dan Protokol Setda Rote Ndao Handryans Bessie, yang diterima media ini, Senin (30/3) petang.

Dalam rilis tersebut, juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Rote Ndao dr. W. P Adhy,Sp.PD menjelaskan, dari peta sebaran tersebut, maka intervensi yang dilakukan Gugus Tugas diprioritaskan pada tiga area berisiko ODP ini dengan mentracing riwayat ODP sebelum dikarantina di Rusun.

Menurutnya, peta persebaran ODP dibuat menggunakan tableau berbasis desa/kelurahan dan kecamatan beserta jumlah dan grafik perkembangan kasus harian, sehingga memudahkan untuk dilihat dan diikuti. Gugus Tugas telah menyiapkan peta persebaran yang dapat diikuti melalui laman web http://rotendaokab.go.id/covid-19.

Ia menjelaskan, keadaan per 30 Maret 2020 pukul 14.00 Wita,  jumlah ODR meningkat hampir 4 persen per hari dari 318 orang menjadi 331 orang. Angka kenaikan ini disumbangkan oleh kenaikan OAR sebesar 1 orang menjadi 228 orang, dan orang yang melakukan kontak dengan OAR yang meningkat dari 91 orang menjadi 103 orang.  Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) naik dari 27 orang menjadi 34 orang. Sejauh ini yang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Suspect, maupun Positif Corona belum ada.

“Kenaikan ini terjadi karena masih terdapat orang yang masuk melalui Bandara dan pelabuhan laut, serta warga masih melakukan kontak dengan OAR dan tidak menjaga jarak yang disarankan, serta masih lemahnya ketaatan orang untuk menjalankan protokol karantina mandiri di rumah,” katanya.

Langkah penanganan, kata dr.Adhy,  Pertama, memperketat pemantauan pada OAR, KR dan KT. Kedua, pemantauan intensif ODP di Rusun Ne’e terus dilakukan. Ketiga, Gugus Tugas akan terus memperbaiki kemampuan screening, diagnosis, dan tata laksana dengan terus mengusahakan dan melengkapi rapid test, APD, dan alat kesehatan terkait tatalaksana Covid-19. Keempat, mempersiapkan perubahan SK Gugus Tugas dengan menyesuaikannya sesuai Surat Edaran Mendagri Nomor: 440 Tahun 2020 tentang Pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Daerah. Kelima, menyiapkan system pemantauan dan evaluasi terpadu melalui pendataan cek list pada tingkat desa/kecamatan dan pintu-pintu masuk di pelabuhan/bandara. Keenam, tetap mendorong masyarakat untuk melaporkan ke GugusTugas apabila didapati ada orang dari area risiko (OAR) yang tiba di Rote selama 14 hari terakhir.

dr. Adhy menambahkan, telah terjadi perbaikan gejala dari seluruh ODP yang dipantau.

Sementara perkembangan terbaru kondisi Alat Pelindung Diri (APD), kata dia, dapat dijelaskan bahwa saat ini Rote Ndao mendapatkan bantuan 7 box masker (50 masker per box) dari saudari Angel Chandra (donator pribadi) di Bandung beserta 1 mesin UV filter. Mesin UV sterilizer ini berguna membantu sterilisasi ulang masker sehingga masker bisa dipakai kembali. Selain itu, bantuan logistic dari BPBD Provinsi NTT juga sudah tiba di Rote, di antaranya 4 paket APD, 2 box masker bedah, 2 box masker N95, 2 box sarung tangan, 1 set baju biru, helm dan sepatu, 50 peaces baju cover, serta 49 rapid test.

 (humaspemdaRN)