buka-rakor stunting 23-1

Wagub NTT Buka Rakor Stunting 2023, Ada Gelar Kehormatan Rote Ndao Untuk Tiga Tokoh

Wakil Gubernur NTT Drs. Josef A. Nae Soi,MM membuka Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi NTT Tahun 2023 di Kabupaten Rote Ndao yang digelar 5-6 Juni 2023. Dihadiri Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementerian Kesehatan RI Maria Endang Sumiwi,MPH, Deputy Momentum Country and Global Leadership (MCGL) USAID atau MOMENTUM Esty Febriani, para Bupati dan Wakil Bupati se-NTT, Kepala Dinas Kesehatan Dukcapil Provinsi NTT Ruth D. Laiskodat,S.Si, Apt,MM , Plt. Kepala Beppelitbangda Provinsi NTT Dr. Alfonsus Theodorus, MT, NGO yang membidangi masalah stunting di NTT, para Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas P2KB, Kepala Dinas PMD dan Kepala Bapelitbang Kabupaten/Kota se-NTT.

Ditengah kesempatan ini, ada tiga tokoh masing-masing Dirjen Kesmas Kemenkes RI, Wagub NTT dan Deputy MCGL USAID atau MOMENTUM diberi Gelar Kehormatan oleh pemerintah dan masyarakat Rote Ndao yang disampaikan Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE didampingi Wakil Bupati Stefanus M. Saek,SE,M.Si dan Sekretaris Daerah Drs. Jonas M. Selly,MM serta disaksikan peserta Rakor Stunting.

Dirjen Kesmas Kemenkes RI Maria Endang Sumiwi,MPH dinobatkan sebagai ‘Ina Soda Molek‘ yakni Mama Pembawa Kesejahteraan, Wagub NTT Drs. Josef A. Nae Soi,MM dinobatkan sebagai dinobatkan menjadi ‘Feto Dudu Fura‘ atau Penolong yang Setia dan Deputy MCGL USAID atau MOMENTUM Esty Febriani dinobatkan sebagai ‘Feto Uda Anin‘  atau Angin yang Datang dan Membuat Bunga jadi Berbuah.

Dirjen Kesmas Kemenkes RI Maria Endang Sumiwi,MPH mengaku bahagia atas penobatan gelar kehormatan yang diterima. Ia mengakui keindahan budaya dan tuturan bahasa dalam gelar kehormatan yang diterima sebagai suatu kehormatan dan keindahan.

“ Terima kasih Ibu (Bupati) untuk gelar adatnya.Indah sekali tuturannya, Ina Soda Molek atau, Feto Dudu Fura atau Penolong yang Setia dan Feto Uda Anin atau Angin yang Datang dan Membuat Bunga jadi Berbuah. Sangat puitis sekali,” ungkapnya disambut tepuk tangan peserta Rakor.

Ia menegaskan semua anak akan tumbuh dengan kecepatan pertumbuhan yang sama dimanapun ia lahir. Hal ini terjadi apabila kebutuhan kesehatan dan lingkungan pertumbuhan anak tersebut tercukupi.

“ Jadi sebetulnya kita tidak kuatir anak yang lahir di manapun sama potensinya dalam pertumbuhan. Ini perlu kita semua memahami. Bahwa potensi pertumbuhan anak itu sebenarnya sama diseluruh dunia,” ungkapnya.

Wagub Josef mengungkapkan Rakor ini sebagai sarana untuk merumuskan langkah strategis percepatan penurunan stunting yang konkrit, bertahap dan punya output-outcame. Senjata yang dimiliki adalah semangat dan ethos untuk mengatasi permasalahan stunting di NTT. Bagaimana menyusun target-target sasaran, output dan otucamenya dalam waktu ke depan

Wagub Josef mengajak semua pihak bergandengan tangan dalam upaya penurunan stunting. NTT harus menunjukan capaian terbaik dalam penurunan stunting lewat komunikasi dan Kerjasama dalam satu hati dan Tindakan nyata.

“ Dari NTT kita tunjukan kepada dunia luar bahwa basmi Stunting dari NTT. Kita sepakat satu hati, satu kata dan satu tindakan mari kita pulang dari kegiatan ini kita terus membangun komunikasi dan kerja sama yang baik dan kita menurunkan stunting ini serendah mungkin,” pinta Wagub Josef.

Sementara Bupati Rote Ndao Paulina Hning-Bullu,SE dalam sekapur sirih menyatakan, pemerintah dan masyarakat kabupaten Rote Ndao menyambut baik penyelenggaraan Rakor ini di Rote Ndao dan juga kehadiran para peserta Rakor.

“ Pemerintah dan masyarakat kabupaten Rote Ndao menampaikan selamat datang untuk kita semua. Di daerah yang bersahabat untuk kita semua. Kami merasa terhormat menjadi tuan rumah. Meski ditunjuk dadakan, namun kami berupaya menjadi tuan rumah yang baik dan benar,” ungkap Bupati Paulina.

Lewat moment Rakor ini, lanjut Bupati Paulina, semua pemangku kepentingan dibidang stunting berkumpul untuk berbagi penetahuann, pengalaman dan strategi terbaik dalam penanganan masalah stunting. Sehingga diharapkan Rakor ini menjadi fondasi yang kuat untuk bertukar ide, memperluas wawasan dan membentuk kemitraan dalam upaya menurunkan angka stunting.

Bupati Paulina meyakini lewat kerja bersama akan mampu mengatasi tantangan yang ada untuk mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas di seluruh wilayah NTT. Stunting adalah masalah serius yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak hanya berdampak pada kesehatan mereka tetapi juga kemampuan untuk mencapai potenssi penuh dalam kehidupan.

“ Sehingga dalam Rakor ini kita semakin menyatukan pemahaman kita tentang akar permasalahan serta Menyusun rencana tindak lanjut yang akan membawa perubahan positif dalam masyarakat kita,” pinta Bupati Paulina.(Bidkom-DKISP)