Masyarakat pulau perbatasan, terluar dan terdepan, desa Landu,kecamatan Rote Barat Daya, kabupaten Rote Ndao mengaku tidak nyaman dengan ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab di wilayah tetangganya sendiri karena sering terjadi pencurian di pelabuhan ikan yang menghubungkan pulau Rote dan pulau Landu. Di tempat ini, masyarakat sering kehilangan barang yang dititip, Bahan Bakar Minyak(BBM), roda kendaraan dan barang lainnya di pelabuhan ikan tersebut. Oleh karena itu, mewakili masyarakat Pulau Landu meminta perhatian dari Pemerintah untuk dapat berkenan membangun sebuah pos polisi di sekitar lokasi pelabuhan untuk menjaga kenyamanan warga.
Demikian permintaan Anton Adu, warga RT/RW,002/02, dusun Dalek Esa, desa Landu tersebut disampaikan langsung kepada Karo Misi Divisi Hubungan International POLRI, Brigjen,Drs. Johni Asadoma. M.Hum, AKBP Muji Diah.S, Kombes Pol, I M Pande Cakra. Syarah H Andriani didampingi bupati, Drs.Leonard Haning.MM dan unsur Forkopimda kabupaten Rote Ndao ketika melakukan kunjungan kerja di pulau terluar dan terdepan di wilayah NKRI yakni pulau Landu, kecamatan Rote Barat Daya, kamis (15/06) siang.
“kami sering kehilangan barang di tempat pelabuhan karena lokasi sepi sehingga kami minta kepada pihak kepolisian untuk sekiranya membangun sebuah pos jaga disitu untuk menjaga keamanan disitu” kata Adu.
Sementara itu, bupati, Drs.Leonard Haning.MM dalam kesempatan ini mengatakan bahwa pemerintah daerah kabupaten Rote Ndao bersama masyarakat mengucapkan selamat datang kepada salah satu putra terbaik NTT, Brigjen. Drs.Johny Asadoma.M.Hum dan rombongan dalam rangka kunjungan kerja melihat dari dekat kondisi masyarakat di titik selatan NKRI ini kemudian dilaporkan hasilnya ke pemerintah pusat untuk ditindaklanjuti.
“Dalam keseharian mungkin masyarakat hanya mengenal bapak atau orang tua kita semua ini hanya lewat media massa yakni sebagai komentator tinju dunia tetapi pada saat ini kami baru tahu bapak sudah seorang bintang karena kepercayaan Kapolri, sekaligus kebanggaan NTT,khusus Rote Ndao. Dengan adanya prestasi bapak, sebagai sebuah motivasi bagi kami untuk bangkit khususnya generasi muda, kira-kira apa yang harus dilakukan supaya putra putri Rote Ndao bisa mengikuti langkahnya di Kepolisian Republik Indonesia” kata Haning.
Menanggapi hal tersebut, Karo Misi Divisi Hubungan International POLRI, Brigjen Drs.Johni Asadoma.M.Hum mengatakan bahwa untuk pembangunan pos jaga akan ditindaklajuti oleh pihak Polres Rote Ndao dan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah karena keluhan tersebut sudah langsung didengar oleh bupati dan kapolres di sini untuk bertanggungjawab dan menjaga keamanan masyarakat di sini. Terutama masyarakat pulau Landu yang berjumlah seratus delapan puluh delapan Kepala Keluarga (KK) yang sehari hari beraktifitas dan melakukan pelayaran di tempat tersebut, karena Pulau Landu merupakan kelompok masyarakat yang besar yang harus diperhatikan dari pemerintah untuk dijaga dan diperhatikan sehingga perlu mendapat sentuhan-sentuhan baik itu dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
” contoh wilayah perbatasan Indonesia dan RDTL dulunya tidak terlalu bagus namun sekarang sudah jauh lebih bagus, di Kupang ada bantuan tiga bendungan besar yang disiapkan untuk mencukupi kebutuhan air di musim kemarau dan dimanfaatkan untuk pengolahan sektor pertanian, di papua ada trans Jayapura-Wamena sepanjang 4250 km juga sudah dibangun oleh pemerintah, harga bensin/liter Rp 50.000,- satu sak semen Rp. 500.000,- ribu dan di daerah lain masih ada bensin/liter, Rp.20.000,- sekarang sudah merata dengan harga di jawa. Sentuhan sentuhan seperti ini yang sementara dibangun pemerintah sehingga kita berharap agar pemerataan itu bisa dilaksanakan dalam waktu dekat.
Terkait dengan langkah putra-putri daerah yang bisa bekerja dan berprofesi menjadi Polisi,TNI dan ASN harus sehat dan jauh dari minuman alkohol yang dapat merusak kesehatan dan tidak putus sekolah. Generasi muda perlu mendapat dukungan apalagi yang sedang menginjak kaki di bangku SMP dan SMA harus dipaksakan untuk terus menuntut ilmu sampai tingkat atas sehingga anak anak harus dipaksa belajar mendapat ilmu untuk dipakai membangun daerah ini sama level dengan daerah lain. Ilmu ini didapat dari belajar keras oleh karena itu pemerintah juga menyediakan sekolah gratis. Jadi kita tidak boleh mengorbankan sekolah sehingga suatu saat nanti akan menjadi orang besar di daerah sendiri. (humas-rn)