Meski hingga saat ini belum ada Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Suspect, maupun positif virus corona, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rote Ndao melalui Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 tetap mengambil langkah antisipasitif dan kesiapsiagaan dengan melakukan karantina terhadap Orang dari Area Risiko (OAR) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Data hingga Kamis (2/4), jumlah orang yang masih menjalani karantina di Rumah Susun (Rusun) Ne’e, Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, sebanyak 22 orang.
Demikian rilis Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Rote Ndao yang ditandatangani Kepala Bagian Umum, Humas, dan Protokol Setda Rote Ndao Handryans Bessie, Kamis (2/4) petang.
Dalam rilis tersebut, juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Rote Ndao dr Widyanto P Adhy menjelaskan, semenjak pemanfaatan Rusun Ne’e menjadi tempat karantina, sebanyak 72 orang yang terdiri dari 63 OAR dan sembilan ODP telah dipantau perkembangan klinisnya oleh tim medis. Dari jumlah tersebut 49 orang telah dipulangkan, terdiri dari 43 OAR dan enam ODP, sebab setelah ditangani oleh tim medis, kondisinya sudah sembuh dan tidak terdapat gejala klinis yang mengarah pada kasus Covid-19. Sedangkan jumlah orang yang masih dalam pengawasan khusus di Rusun Ne’e hingga pukul 16.00 Wita sebanyak 22 orang, terdiri dari 19 OAR dan tiga ODP.
“Jadi hingga saat ini 43 OAR dan enam ODP telah dipulangkan, sementara yang masih dalam pengawasan di Rusun Ne’e sebanyak 19 OAR dan tiga ODP. Mereka akan diizinkan pulang dan melakukan karantian mandiri apabila kondisinya benar-benar sembuh dan akan dilakukan terus pemantauan di rumah,” kata dia.
Menurut dr Adhy, update data keseluruhan hingga pukul 18.00 WITA, jumlah Orang yang Diperiksa di Rumah (ODR) bertambah 18 orang dari jumlah sebelumnya 384 orang menjadi 402 orang, terdiri dari OAR 266 orang (bertambah 18 orang), KR tetap 125 orang, KT juga tetap 11, dan ODP pun tetap 37 orang.
“Jumlah ODP masih tetap 37 orang demikian pula dengan KR dan KT, yang bertambah OAR sebanyak 18 orang. Nama dan alamat seluruhnya ada pada Gugus Tugas, dan tetap dalam pemantauan langsung oleh petugas medis,” katanya.
Terkait kesenjangan data antara jumlah KR dan KT yang tetap OAR bertambah, dr.Adhy menjelaskan bahwa belum terdata dengan baik karena baru dicatat beberapa hari terakhir untuk dipantau, karena OAR langsung dikarantinakan di Rusun Ne’e. (humaspemdaRN)