KBPM UKAW

78 Mahasiswa UKAW Kupang Melakukan KBPM di Rote

KBPM UKAWFungsi pendidikan tinggi diantaranya mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif, berdaya saing dan kooperatif melalui pelaksanaan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Dengan demikian salah satu kewajiban yang harus dan wajib dilakukan oleh dosen dan mahasiswa adalah program pengabdian pada masyarakat yang biasa disebut Kuliah Kerja Nyata (KKN) tetapi sekarang sudah berubah menjadi Kegiatan Belajar dan Pendampingan Masyarakat (KBPM) yang akan dilakukan oleh 78 mahasiswa dari 5 Fakultas di Universitas Kristen Artha Wacara Kupang yaitu Fakultas Hukum, Pertanian, FKIP, Ekonomi dan Perikanan yang tiba di Kabupaten Rote Ndao dan akan melakukan KBPM selama 2 bulan yang akan tersebar di 4 Kecamatan dan 8 Desa yaitu Kecamatan Rote Tengah meliputi Desa Limakoli dan Desa Maubesi, Kecamatan Lobalain di Desa Oematamboli dan Desa Kolobolon, Kecamatan Rote Barat Daya di Desa Oebou dan Desa Oebatu, Kecamatan Rote Barat Laut di Desa Modosinal dan Desa Ingguinak, yang masing-masing desa terdapat 9-10 mahasiswa,  demikian dikatakan oleh dosen pendamping, Alya Elita Sjioen,SE,MM saat mendampingi mahasiswa di Lobi Kantor Bupati Rote Ndao, Kamis, (14/07/2016)

Pada saat menerima mahasiswa KBPM UKAW Kupang, Bupati Rote Ndao Drs. Leonar Haning,MM mengatakan bahwa mahasiswa yang datang melakukan KBPM di Rote ini agar saat terjun ke masyarakat saling mengisi, berkolaborasi dengan masyarakat untuk saling belajar.

“kuliah ada jatuh tempoh di kampus yang namanya semester, tetapi ilmu masyarakat tidak ada semesternya, untuk itu setelah selesai KBPM dan kembali ke kampus dapat menulis apa yang didapat sehingga cepat selesai” kata Bupati

Lanjut Bupati, dari ke-5 Fakultas yang melakukan KBPM di Rote ini diantaranya ada Pertanian sehingga pada kesempatan tersebut Bupati memperkenalkan ilmu pertanian cerdas kepada mahasiswa yaitu karena di Rote tanah kurang dan kebanyakan batu karang, sehingga bawa tanah dan letakan diatas batu karang untuk menanam, dengan mengajak para mahasiswa untuk pergi belajar bertani di rumah jabatan Bupati di Nee yang dahulunya batu karang tetapi sekarang sudah menjadi hijau.

“Jangan menyerah dengan kondisi yang ada tetapi bagaimana mengubah sesuatu dari yang tidak bisa menjadi bisa” kata Haning.

Bupati juga berpesan kepada para mahasiswa agar jangan tergantung pada dosen tetapi tergantunglah pada buku dan masyarakat, karena dibuku itulah menjadi rujukan masuklah sebanyak-banyak mungkin kedalam memori sehingga begitu ada tantangan dapat dikeluarkan dalam sebuah pemecahan terhadap masalah, begitupula dengan masyarakat, jangan membatasi diri dengan masyarat, karena di Rote masyarakatnya masih tradisional sehingga Bupati berharap agar mahasiswa  yang melakukan KBPM di tengah masyarakat dapat menyesuaikan diri, apabila ada yang tidak berkenan jangan dikeluarkan lewat bunyi bahasa yang keluar tetapi kiranya ditelan kembali dan doakan kiranya suatu saat akan tumbuh dan berkembang.

Akhirnya Bupati mengingatkan para mahasiswa agar tetap menjaga citra lembaga dan citra diri sendiri sebagai seorang intelek di tengah-tengah masyarakat. kpad_pde.

Tags: No tags