Bupati Rote Ndao menempati Rumah Jabatan, syair adat menggema dan diantar pasukan berkuda
Ba’a, 07/02, Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning, MM, resmi menempati rumah jabatan bupati.
Empat belas tahun Kabupaten Rote Ndao menjadi daerah otonom tapi belum memiliki rumah jabatan untuk pemimpinnya. Akhirnya terwujud sudah. Senyum, tawa dan haru kebahagian hadirin bercampur menjadi satu.
Pantauan kami di tempat acara, baik di rumah yang akan ditinggalkan maupun di rumah yang akan ditempati, masyarakat yang hadir tampak bahagia. Dalam suasana bahagia ini, acara pelepasan dimulai tepat pukul 16.00 WITA, ditandai dengan ungkapan syair adat oleh maneleo kemudian bupati dan keluarga meninggalkan rumah yang selama ini ditempati, diantar tidak hanya oleh masyarakat biasa tetapi juga oleh pejabat dan tokoh adat dengan pasukan berkudanya menuju rumah jabatan baru yang akan ditempati.
Sama seperti di rumah yang telah ditinggalkan, di rumah jabatan, telah menanti masyarakat Rote Ndao lainnya, termasuk Kapolres Rote Ndao, AKBP Murry Miranda, Danlanal Pulau Rote, Dandim 1627 dan sejumlah kepala SKPD menggunakan motif adat.
Tepat pukul 17.00 WITA Ketika memasuki pintu gerbang, yang diiringi rintik-rintik hujan yang seakan-akan ikut menyambut, Bupati dengan didampingi ibu dan anak-anak, diterima secara adat dan digandeng maneleo.
Gong dan tarian penyambutan mengiringi hingga syair adat kembali menggema dan percikan air kelapa muda sebelum akhirnya bupati memasuki rumah. Prosesi adat oleh maneleo ini merupakan ritual tertinggi, yang di dalamnya menggandung ucapan syukur atas selesainya pembangunan rumah dan harapan kehidupan yang baik bagi penghuni di rumah, yang oleh maneleo disebut sebagai rumah pemimpin.
Rumah dimana pemimpin, dalam hal ini bupati mendengarkan keluhan masyarakat yang dipimpin, demikian kata Matheos Bailao,Maneleo dari suku Modok yang hadir pada acara ini. Masyarakat, mulai dari masyarakat biasa, tokoh-tokoh adat hingga pejabat, berbaur bersama. Semuanya tampak tersenyum dan tertawa bahagia mengikuti jalannya acara, yang diakhiri dengan kebalai bersama, pemukulan gong dan tarian.
Peristiwa tersebut adalah wujud dari sebuah kebersamaan untuk mewujudkan visi Kabupaten Rote Ndao, yaitu terwujudnya peningkatan kualitas masyarakat Rote Ndao, yang BERMARTABAT bertumpu pada pengembangan Pariwisata yang didukung oleh Pertanian dan Perikanan. Selamat untuk Masyarakat Rote Ndao. @pde2016