UntitleDd

Profil Wilayah

Kondisi Geografis

Kabupaten Rote Ndao merupakan kabupaten yang paling selatan di Negara Republik Indonesia dan merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2002.

Secara astronomis Kabupaten Rote Ndao terletak pada posisi paling selatan Wilayah Nusantara yaitu antara 10º25’ LS – 11º15’ LS dan 121º49’ BT – 123º26’ BT. Dengan batas-batas wilayah :  Sebelah  Utara – Laut Sawu, Sebelah Selatan – Samudera Hindia, Sebelah Timur – Selat Pukuafu, Sebelah Barat – Laut Sawu.

Kabupaten ini mempunyai luas wilayah 1280,10 km 2 yang terdiri dari 96 pulau dimana 6 pulau berpenghuni (P. Rote dengan luas 97.854 Ha, P. Usu dengan luas 1.940 Ha, P. Nuse dengan luas 566 Ha, P. Ndao dengan luas 863 Ha, P. Landu dengan luas 643 Ha dan P. Do’o dengan luas 192 Ha dan 90 pulau lainnya tidak dihuni manusia.

Luas wilayah laut  sekitar 2.376 km² dengan panjang garis pantai  330 km, menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Rote Ndao merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 107  pulau, 8 Pulau telah berpenghuni dan 99 Pulau belum berpenghuni dengan topografi bervariasi dari datar 35% (45.250 ha), perbukitan 25% (32.625 ha), lainnya 40% (50.135 ha), kemiringan rata-rata 45º dan ketinggian 0 – 1.500 m diatas permukaan laut

Luas Daerah Rote Ndao Menurut Kacamatan 2018

 

No

 

Kecamatan

Luas Wilayah (Km2) Persentase (%)
01. Rote Barat Daya 114,57 8,95
02. Rote Barat Laut 172,40 13,47
03. Lobalain 145,70 11,38
04. Rote Tengah 162,50 12,69
05. Rote Selatan 73,38 5,73
06. Pantai Baru 176,18 13,76
07. Rote Timur 110,84 8,66
08. Landu Leko 194,06 15,16
09. Rote Barat 100,48 9,08
10 Ndao Nuse 14,19 1,11
Jumlah 1.280,10 100,00

 

Iklim & Curah Hujan

Wilayah Rote Ndao beriklim kering yang dipengaruhi oleh angin muson. Periode musim kemarau lebih panjang, yaitu 7 bulan (Mei sampai dengan Nopember) sedangkan musim hujan hanya 5 bulan (Desember sampai dengan April). Suhu udara rata-rata 27oC, suhu maksimum rata-rata 29oC kadang-kadang mencapai 32oC, suhu minimum rata-rata 26,1oC, curah hujan rata-rata 114,1 mm, kelembaban udara rata-rata 84,4 %, kecepatan angin rata-rata 9,2 knot dan tekanan udara rata-rata 1008,5 milibar.

 

namodale2

Penduduk

Kabupaten Rote Ndao dengan luas wilayah 1.280,10 km2 di diami penduduk sebanyak 165.807 jiwa, terdiri dari 84.283 jiwa laki-laki dan 81.524 jiwa perempuan, Penduduk ini tersebar di 10 (sepuluh) Kecamatan, yaitu Kecamatan Rote Barat Daya, Kecamatan Rote Barat Laut, Kecamatan Lobalain, Kecamatan Rote Tengah, Kecamatan Pantai Baru, Kecamatan Rote Timur, Kecamatan Rote Barat, Kecamatan Rote Selatan, Kecamatan Ndao Nuse dan Kecamatan Landu Leko.

Dari tabel dibawah terlihat bahwa jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Lobalain yaitu 30.043 jiwa (20,99%), sedangkan Kecamatan Ndao Nuse memiliki jumlah penduduk terkecil yaitu 4.315 Jiwa (3,01%).

 

Jumlah Penduduk menurut  Kecamatan dan Jenis KelaminKabupaten Rote Ndao, Tahun  2016

Jika diperhatikan menurut jenis kelamin nampak bahwa penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Gambaran ini terlihat diseluruh kecamatan yang ada.   

Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Rote Ndao Tahun 2018

No  

Kecamatan

Penduduk  

Jumlah

Rasio Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Rote Barat Daya 13 796 13 497 27 293 102
02. Rote Barat Laut 15 674 15 590 31 264 101
03. Lobalain 17 735 16 541 34 276 107
04. Rote Tengah 5 697 5 446 11 143 105
05. Rote Selatan 3 627 3 526 7 153 103
06. Pantai Baru 8 749 8 392 17 141 104
07. Rote Timur 8 505 8 216 16 721 104
08. Landu Leko 3 227 3 051 6 278 106
09. Rote Barat 5 220 5 048 10 268 103
10. Ndao Nuse 2 053 2 217 4 270 93
Kabupaten Rote Ndao              84 283 81 524 165 807 103

Sumber : BPS Kab. Rote Ndao

 

Kepadatan Penduduk

Kabupaten Rote Ndao tergolong Kabupaten yang jarang penduduk, hal ini dapat dilihat pada tabel  dibawah ini, memperlihatkan kepadatan penduduk di Kabupaten Rote Ndao. Dengan luas 1.280,10 km2, Kabupaten Rote Ndaodidiami oleh 143.155 jiwa atau dengan kepadatan sebesar 112jiwa/km2.  Dengan kata lain rata-rata setiap km2 Kabupaten Rote Ndaodidiami sebanyak 112jiwa.

 Distribusi dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Rote Ndao. 2018

Kecamatan Persentase Penduduk Kepadatan Penduduk per km2
(1) (2) (3)
01. Rote Barat Daya 16,46 238
02. Rote Barat Laut 18,86 181
03. Lobalain 20,67 235
04. Rote Tengah 6,72 69
05. Rote Selatan 4,31 97
06. Pantai Baru 10,34 97
07. Rote Timur 10,08 151
08. Landu Leko 3,79 32
09. Rote Barat 6,19 88
10. Ndao Nuse 2,58 301
Kabupaten Rote Ndao                    100 130

Sumber : BPS Kab. Rote Ndao

Jika dilihat persebaran di setiap kecamatan nampak bahwa Kecamatan Ndao Nuse merupakan wilayah terpadat dengan kepadatan sebesar 301 jiwa/km2, diikuti oleh Kecamatan Rote Barat Daya sebesar 238 jiwa/km2, Kecamatan Lobalain 235 jiwa/km2, Kecamatan Rote Barat Laut sebesar 181 jiwa/km2, Kecamatan Rote Timur sebesar 151 jiwa/km2, Kecamatan Rote Selatan sebesar 97 jiwa/km2, Kecamatan Rote Pantai Baru sebesar 97 jiwa/km2, Kecamatan Rote Barat sebesar 88 jiwa/km2,  Kecamatan Rote Tengah yaitu sebesar 69 jiwa/km2, sedangkan wilayah dengan kepadatan terendah di Kecamatan Landu Leko sebesar  32 jiwa/km2

 

Laju Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk merupakan angka yang menggambarkan penambahan penduduk yang dipengaruhi oleh pertumbuhan alamiah maupun migrasi penduduk. Angka pertumbuhan penduduk dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah dan struktur penduduk beberapa tahun ke depan. Angka pertambahan penduduk Kabupaten Rote Ndao dapat dilihat pada tabel dibawah.  Data penduduk tahun 2015 yang digunakan adalah data Bulan Desember 2015 sedangkan data penduduk tahun 2016 menggunakan data Bulan Desember 2016.  Pertumbuhan penduduk yang dihitung merupakan pertambahan penduduk dalam kurun waktu dua belas bulan.

 

Angka Pertambahan Penduduk Kabupaten Rote Ndao Tahun 2018

 

No

 

Kecamatan

Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun (%)
2010-2018 2017-2018
01. Rote Barat Daya 38,28 3,88
02. Rote Barat Laut 38,29 3,89
03. Lobalain 38,27 3,87
04. Rote Tengah 38,28 3,89
05. Rote Selatan 38,28 3,88
06. Pantai Baru 38,27 3,87
07. Rote Timur 38,27 3,88
08. Landu Leko 38,28 3,89
09. Rote Barat 38,27 3,87
10. Ndao Nuse 38,32 3,92
Kabupaten Rote Ndao                               38,28 3,88

Sumber : BPS Kab. Rote Ndao

Angka pertumbuhan penduduk Kabupaten Rote Ndao termasuk sedang. Selama kurun waktu Desember 2017 sampai dengan Desember 2018, pertumbuhan penduduk Kabupaten Rote Ndao mencapai 3,88 persen. Angka pertumbuhan penduduk ini dihitung berdasarkan data.

Jika di lihat pada tabel diatas menurut kecamatan maka, pertumbuhan penduduk tertinggi di Kecamatan Ndao Nuse dan terendah di Kecamatan Lobalain, Pantai Baru dan Rote Barat.

phoca_thumb_l_kantor_bupati_rote

Sejarah Terbentuknya Kabupaten Rote Ndao

Kepulauan Rote, juga disebut Pulau Roti, adalah sebuah pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Rote merupakan wilayah paling selatan Indonesia.Pulau ini terkenal dengan kekhasan budidaya lontar, wisata alam pantai, musik sasando, dan topi adat Ti’i Langga. Rote beserta pulau-pulau kecil disekitarnya berstatus sebagai kabupaten dengan nama Kabupaten Rote Ndao melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2002.

Wilayah Rote Ndao semula adalah merupakan bagian dari Wilayah Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Kupang yang dibentuk berdasarkan Undang – Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah – Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah – daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655).

Selanjutnya sebagai pelaksanaan dari Undang – Undang tersebut, maka berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur masing-masing :

Nomor Pem.66/1/2, tanggal 28 Pebruari 1962 dan Nomor Pem.66/1/22, tanggal 5 Juni 1962, maka wilayah Rote Ndao dibagi menjadi 3 (tiga) wilayah Pemerintahan Kecamatan yaitu : Kecamatan Rote Timur dengan pusat Pemerintahan di Eahun

Kecamatan Rote Tengah dengan pusat Pemerintahan di Baa – Kecamatan Rote Barat dengan pusat Pemerintahan di Oelaba.

Kemudian pada tahun 1963 sesuai dengan tingkat perkembangan yang ada, maka berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur Nomor Pem.66/1/32, tanggal 20 Juli 1963 tentang Pemekaran Kecamatan maka Wilayah Pemerintahan yang berada di Rote Ndao dimekarkan menjadi 4 (empat) Wilayah Kecamatan yaitu :

  • Kecamatan Rote Timur beribu kota di Eahun
  • Kecamatan Rote Tengah beribu kota di Baa
  • Kecamatan Rote Barat beribu kota di Busalangga
  • Kecamatan Rote Selatan beribu kota di Batutua

Selanjutnya setelah berjalan 4 (empat) tahun lamanya, maka terjadilah pemekaran wilayah di Rote Ndao menjadi 8 (Delapan) Kecamatan, sehubungan dengan adanya keinginan masyarakat untuk membentuk Kabupaten Otonom bagi Rote Ndao maka untuk memenuhi persyaratan yang dibutuhkan yaitu satu Daerah Kabupaten paling sedikit harus didukung oleh 6 (enam) buah Kecamatan Administratif, maka 4 (empat) Kecamatan yang telah ada di Pulau Rote Ndao dibagi menjadi 8 (Delapan)  yakni :

  • Kecamatan Rote Timur dengan pusat Pemerintahan di Eahun
  • Kecamatan Pantai Baru dengan pusat Pemerintahan di Olafulihaa
  • Kecamatan Rote Tengah dengan pusat Pemerintahan di Feapopi
  • Kecamatan Lobalain dengan pusat Pemerintahan di Baa
  • Kecamatan Rote Barat Laut dengan pusat Pemerintahan di Busalangga
  • Kecamatan Rote Barat Daya dengan pusat Pemerintahan di Batutua.
  • Kecamatan Rote Selatan dengan pusat Pemerintahan di Daleholu.
  • Kecamatan Rote Barat dengan pusat Pemerintahan di Nemberala.

Berhubung situasi keuangan Negara tidak memungkinkan sehingga pembentukan Kabupaten Otonom Rote Ndao belum dapat dilakukan, maka sebagai jalan keluar untuk memenuhi tuntutan keinginan masyarakat, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur mengeluarkan Surat Keputusan Nomor Pem.66/2/4, tanggal 11 April 1968 agar wilayah Rote Ndao dibentuk sebagai Wilayah Koordinator Schap dalam wilayah hukum Kabupaten Daerah Tingkat II Kupang dan menunjuk Bapak D.C. Saudale, sebagai Bupati di perbantukan di Wilayah Koordinator Schap Rote Ndao dengan Keputusan Guberur Tingkat I Nusa Tenggara Timur Nomor Pem. 66/2/21, tanggal 1 Juli 1968.

Sesuai perkembangan di bidang pemerintahan, maka pada tahun 1979 terjadi perubahan status Wilayah Koordinator Schap Rote Ndao menjadi wilayah pembantu Bupati Kupang untuk Rote Ndao, berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur Nomor 25 tahun 1979 tanggal 15 Maret 1979, tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pembantu Bupati Kupang untuk Rote Ndao, yang telah disahkan pula oleh Menteri Dalam Negeri dengan Keputusan Menteri Dalam Nomor 061.341.63-114 tertanggal 8 April 1980.

Adapun para pejabat yang memimpin di Wilayah Koordinator Schap Rote Ndao maupun di Wilayah Pembantu Bupati Kupang untuk Rote Ndao adalah sebagai berikut :

  • Periode 1968-1974 adalah D. C. Saudale – Koordinator Schap Rote Ndao
  • Periode 1974-1977 adalah Drs. R. Chandra Hasyim – Koordinator Schap Rote Ndao
  • Periode 1977-1984 adalah Drs G. Th. Hermanus – Pembantu Bupati Kupang Wilayah Rote Ndao
  • Periode 1984 – 1988 adalah Drs. G. Bait – Pembantu Bupati Kupang Wilayah Rote Ndao.
  • Periode 1988 – 1994 adalah Drs. R. Izaac – Pembantu Bupati Kupang Wilayah Rote Ndao.
  • Periode 1994 – 2001 adalah Benyamin Messakh, BA – Pembantu Bupati Kupang Wilayah Rote Ndao

Sesuai perkembangan dan dinamika masyarakat maka dalam tahun 2000 timbulnya keinginan kuat dari masyarakat Rote Ndao baik yang berada di Wilayah Pembantu Bupati Kupang Wilayah Rote Ndao maupun dukungan dari orang Rote yang berada di Kupang dan di Jakarta mengusulkan agar Wilayah Pemerintahan Pembantu Bupati Rote Ndao ditingkatkan menjadi Kabupaten definitif. Usulan tersebut didukung dengan adanya pernyataan sikap dari 300 Tokoh masyarakat, Tokoh adat mewakili masyarakat dari 19 Nusak kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, melalui Pemerintah Kabupaten Kupang (sebagai Kabupaten Induk).

Atas dasar usulan tersebut maka setelah melalui pengkajian dan mekanisme pembahasan sesuai Peraturan Perundang – undangan yang berlaku maka pada tanggal 10 April 2002 oleh Pemerintah Pusat dan DPR – RI menetapkan Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Rote Ndao di Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Nama pejabat Bupati Rote Ndao dari terbentuk hingga saat ini adalah sebagai berikut :

  • Periode 2003 – 2008 adalah Christian Nehemia Dillak, SH – Bupati Rote Ndao dan Bernad E. Pelle, S.IP – Wakil Bupati Rote Ndao
  • Periode 2009 – 2014 adalah Drs. Leonard Haning, MM – Bupati Rote Ndao dan Drs. Marthen Luther Saek -Wakil Bupati Rote Ndao
  • Periode 2014 – 2019 adalah Drs. Leonard Haning, MM – Bupati Rote Ndao dan Jonas Cornelius Lun, S.Pd -Wakil Bupati Rote Ndao
  • Periode 2019 – 2024 adalah Paulina Haning-Bullu,SE – Bupati Rote Ndao dan Stefanus M.Saek,SE,M.Si -Wakil Bupati Rote Ndao

Ibu kota Kabupaten Rote Ndao adalah Kota Ba’a. Sejak terbentuknya Kabupaten Rote Ndao hingga saat ini sudah dilakukan pemekaran wilayah baik Kecamatan, Kelurahan maupun Desa, wilayah Administratif Kabupaten Rote Ndao hingga sekarang terdiri dari 10 Kecamatan yang terbagi dalam 112 Desa, 7 Kelurahan Definitif. Pemekaran tersebut bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

Berikut nama-nama kecamatan, kelurahan dan desa di Kabupaten Rote Ndao :

  1. Kecamatan Lobalain
  • Desa Sanggaoen
  • Desa Kolobolon
  • Desa Bebalain
  • Desa Suelain
  • Desa Kuli
  • Desa Helebeik
  • Desa Oematamboli
  • Desa Baadale
  • Desa Holoama
  • Desa Tuanatuk
  • Desa Oelunggu
  • Desa Oeleka
  • Desa Lekunik
  • Desa Loleoen
  • Desa Kuli Aisele
  1. Kecamatan Rote Tengah
  • Desa Suebela
  • Desa Nggodimeda
  • Desa Maubesi
  • Desa Lidabesi
  • Desa Lidamanu
  • Desa Limakoli
  • Desa Siomeda
  1. Kecamatan Rote Selatan
  • Desa Tebole
  • Desa Dodaek
  • Desa Inaoe
  • Desa Daleholu
  • Desa Lengguselu
  • Desa Nggelodae
  • Desa Pilasue
  1. Kecamatan Pantai Baru
  • Desa Oeledo
  • Desa Sonimanu
  • Desa Oebau
  • Desa Nusakdale
  • Desa Keoen
  • Desa Edalode
  • Desa Tesabela
  • Desa Tungganamo
  • Desa Batulilok
  • Desa Lenupetu
  • Desa Fatelilo
  • Desa Ofalangga
  • Desa Oenggae
  • Desa Lekona
  1. Kecamatan Rote Timur
  • Desa Serubeba
  • Desa Lakamola
  • Desa Mukekuku
  • Desa Faifua
  • Desa Hundihopo
  • Desa Matasio
  • Desa Penggodua
  • Desa Batefalu
  • Desa Papela
  • Desa Matanae
  1. Kecamatan Landu Leko
  • Desa Bolatena
  • Desa Sotimori
  • Desa Daiama
  • Desa Desa Pukuafu
  • Desa Daurendale
  • Desa Lifule
  • Desa Tenalai
  1. Kecamatan Ndao Nuse
  • Desa Nuse
  • Desa Anarae
  • Desa Mbiu Lombo
  • Desa Lendeiki
  • Desa Ndao Nuse
  1. Kecamatan Rote Barat Laut
  • Desa Oebela
  • Desa Boni
  • Desa Tolama
  • Desa Oelua
  • Desa Netenaen
  • Desa Oetutulu
  • Desa Daudolu
  • Desa Modosinal
  • Desa Ingguinak
  • Desa Temas
  • Desa Lidor
  • Desa Tualima
  • Desa Balaoli
  • Desa Tasilo
  • Desa Oebole
  • Desa Hululai
  • Desa Hundihuk
  • Desa Saindale
  • Desa Mundek
  • Desa Busalangga Barat
  • Desa Busalangga Timur
  1. Kecamatan Rote Barat Daya
  • Desa Oetefu
  • Desa Oeseli
  • Desa Oebou
  • Desa Oehandi
  • Desa Lalukoen
  • Desa Meoain
  • Desa Oebafok
  • Desa Oebatu
  • Desa Batutua
  • Desa Lekik
  • Desa Mbokak
  • Desa Dolasi
  • Desa Oelasin
  • Desa Landu
  • Desa Lentera
  • Desa Sakubatun
  • Desa Dalekesa
  • Desa Sanggandolu
  • Desa Fuafuni
  1. Kecamatan Rote Barat
  • Desa Oenitas
  • Desa Oelolot
  • Desa Mbueain
  • Desa Sedeoen
  • Desa Nemberala
  • Desa Bo’a
  • Desa Oenggaut

7 Kelurahan terdiri dari :

  1. Kelurahan Mokdale
  2. Kelurahan Namodale
  3. Kelurahan Metina
  4. Kelurahan Onatali
  5. Kelurahan Olafulihaa
  6. Kelurahan Busalangga
  7. Kelurahan Londalusi
p_rote

Sejarah Rote

Pulau Rote memiliki banyak nama. Di dalam arsip pemerintahan Hindia Belanda, pulau ini ditulis dengan nama Rotti atau Rottij” kemudian menjadi “Roti”. Akan tetapi, masyarakat Rote yang mempunyai sembilan dialek dan seringkali mereka menyebut pulau ini “Lote”, khusus bagi mereka yang tidak bisa menyebut huruf “R”. Masyarakat Rote lainnya menyebut pulau ini dengan nama “Lolo Deo Do Tenu Hatu” yang artinya Pulau yang Gelap. Ada juga yang menyebut “Nes Do Male” yang artinya Pulau yang Layu/Kering (Otta, 1990:10) dan ada juga yang menyebut dengann “Lino Do Nes” yang berarti Pulau yang Sunyi (Naladay, 1988:14).

Sementara itu Soh (2008:1) mengutip sebuah buku berbahasa Belanda yang berjudul Land Taal & Volkenkunde Van Nederlands Indie (terbit Tahun 1854) dinyatakan bahwa pada + abad 3 sesudah penduduk mendiami Pulau Rote, di sebelah utara timur laut Pulau Rote muncul kapal-kapal Portugis sedang buang jangkar dan mereka turun ke darat karena membutuhkan air tawar untuk minum di kapal. Di pantai, mereka bertemu dengan seorang nelayan dan bertanya, “Pulau ini bentuknya bagaimana?” Nelayan ini menyangka bahwa mereka menanyakan namanya, nelayan ini menjawab, “Rote” (Rote is Mijn Naam). Nahkodah kapal Portugis ini menyangka bahwa bentuk pulau itu Rote, segera ia menamakan pulau itu Rote. Demikian seterusnya pulau ini disebut Rote. (Een Landschen School Messter, 1854-4).

Sayangnya, Soh tidak mengungkapkan secara lengkap sumber acuan pertama, karena itu apa yang dikemukakan oleh Soh dalam bukunya patut diragukan tingkat kebenarannya, kecuali Soh menyebutkan sumber acuannya secara lengkap, terutama sumber pertama yang menjelaskan tentang dialog antara nahkoda Portugis dan nelayan Rote, minimal ada nama dari kedua orang tersebut, tanggal kejadian bisa disebutkan. Lebih jauh, Fox (1996:25-26) mengatakan, dalam dokumen Portugis pada abad ke-16 dan ke-17 tercantum berbagai nama seperti “Rotes”, “Enda”. Di dalam peta Belanda, mula-mula pulau ini disebut “Rotthe”, yang oleh ahli peta kemudian dikutip secara salah menjadi “Rotto”. Namun, dalam salah satu peta pada awal abad tujuh belas, pulau ini disebut dengan nama pribumi “Noessa Dahena” (Nusa Dahena) yang berasal dari dialek Rote di bagian timur yang secara harafiah berarti “Pulau Manusia”. Kecuali dalam peta tersebut, nama itu tidak dipakai lagi. Pada pertengahan abad ke-17, Persatuan Dagang Hindia Belanda dalam dokumen-dokumennya menggunakan nama “Rotti” dengan tiga ejaan yang berbeda yaitu “Rotti”, “Rotty” dan “Rotij”. Sebutan resmi ini terus dipergunakan sampai pada abad ke-20 dan diubah menjadi “Roti.”

Selanjutnya Fox (1986, 1996) menguraikan, nama “Roti” adalah perubahan bahasa Melayu dari “Rote”, suatu perubahan yang menimbulkan suatu permainan kata yang tidak berarti dan sudah usang dari kata “Roti” yang kebetulan dalam bahasa Indonesia berarti ‘makanan yang dibuat dari tepung terigu’. “Rote” lebih sering digunakan dalam bahasa sehari-hari akan tetapi hal ini menimbulkan persoalan pula karena \r\ dan \l\ digunakan berganti-ganti di dalam sembilan bahasa daerah yang terdapat di Pulau Rote. Oleh karena itu, ada juga yang menyebut pulau ini “Lote”. Dalam dokumen resmi pemerintah yang berasal dari pulau ini menggunakan nama “Rote”, sedangkan sebagian besar dokumen-dokumen pemerintah pusat memakai nama “Roti”. Nama ini-lah yang digunakan dalam peta Indonesia pada umumnya maupun peta-peta dunia saat ini. Tetapi, orang Rotemaupun warga Nusa Tenggara Timur pada umumnya telah lama menggunakan nama “Pulau Rote” dan nama ini lebih populer dan familiar bagi warga Nusa Tenggara Timur. Nusa Lote le Malole.

kthfr-bupati-rote

Kesehatan

Jumlah Tenaga Pelayanan Kesehatan Menurut Kecamatan dan Jenisnya Di Kabupaten Rote Ndao  2015

Kecamatan

Dokter Umum

Perawat & Mantri

Bidan

Farmasi

Paramedis Non perawat

 

Ahli Gizi

Teknisi Medis *)

Sanitasi

Kesehatan Masyarakat

 

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(7)

(8)

(9)

(10)

 

01.

Rote Barat Daya

8

4

2

2

1

3

4

 

02.

Rote Barat Laut

1

12

14

3

3

2

4

5

 

03.

Lobalain

13

75

28

10

8

11

9

12

 

04.

Rote Tengah

7

5

1

1

1

3

3

 

05.

Rote Selatan

4

3

1

1

1

3

3

 

06.

Pantai Baru

1

13

7

2

2

1

4

5

 

07.

Rote Timur

5

6

2

2

2

 

08.

Landu Leko

5

3

1

3

4

 

09.

Rote Barat

1

7

4

2

1

1

4

5

 

10.

Ndao Nuse

3

1

1

1

2

 

Jumlah

16

139

77

25

18

18

36

45

 

 

Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Menurut Kecamatan dan Jenisnya di Kabupaten Rote Ndao, 2015  

 

 

Kecamatan

Rumah Sakit

Rumah Sakit Bersalin

Puskesmas

Puskesmas Pembantu

Balai Pengobatan

Posyandu

Polindes

Pospelkes

 

 

 

 

01.

Rote Barat Daya

1

17

56

 

 

02.

Rote Barat Laut

2

12

55

3

2

 

 

03.

Lobalain

1

1

13

56

3

 

 

04.

Rote Tengah

1

6

30

 

 

05.

Rote Selatan

1

5

21

1

 

 

06.

Pantai Baru

2

11

50

1

 

 

07.

Rote Timur

1

8

43

2

 

 

08.

Landu Leko

1

5

25

1

 

 

09.

Rote Barat

1

7

27

 

 

10.

Ndao Nuse

1

1

10

 

 

Jumlah

1

8

85

373

7

6

 
Untitleafsdad

Fasilitas Daerah

SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG INVESTAS

 

  1. Perhubungan Perhubungan Darat

 a.  Jalan Propinsi (Hot Mix) : 79,01 Km.

Kondisi jalan :

– Baik          : 76,86 Km.

– Rusak       : 2,15

b.  Jalan Kabupaten (Aspal) : 407,90 Km.

Kondisi jalan :

– Baik                 : 274,62 Km.

– Rusak ringan   : 82,31 Km.

– Rusak berat    : 50,97 Km.

c. Jalan Desa (Pengerasan) : 291,16 Km.

Kondisi jalan :

– Baik                 : 200,00 Km.

– Rusak ringan   : 91,16 Km.

– Rusak berat    :

d. Jembatan : 28 buah (242 meter).

Kondisi : baik

 

  1. Perhubungan Laut

Prasarana angkutan laut untuk keperluan transportasi penumpang dan barang di Kabupaten Rote Ndao ke Kupang PP melalui 2 pelabuhan utama, yaitu :

  • Pelabuhan Baa :
  1. Ukuran : – Dermaga, P = 35 meter, L= 8 meter – Trestel, P = 90 meter, L = 6 meter – Cossway, P =100 meter
  2. Kapal berlabuh 7 kali dalam seminggu
  3. Kapal yang berlabuh : Kapal Penumpang Express Bahari, Kapal Kargo, Kapal Tangker, Perahu Layar Motor
  4. Jarak dari pelabuhan ke ibu kota: 0 km
  • Pelabuhan Pantai Baru :
  1. Ukuran : – Dermaga, P = 75 meter, L = 6 meter – T restel, P = 50 meter, L = 2 meter – Cossway, P = 30 meter, L = 6 meter
  2. Kapal berlabuh 7 kali dalam seminggu
  3. Kapal yang berlabuh : Kapal Penumpang ASDP
  4. Jarak dari pelabuhan ke ibu kota : 28 km.

Dan juga ada 4 buah pelabuhan pendukung seperti :

  1. Pelabuhan Papela
  2. Pelabuhan Batutua
  3. Pelabuhan Oelaba
  4. Pelabuhan Ndao.

Selain itu juga ada 27 buah pelabuhan rakyat tersebar di wilayah Kabupater Rote Ndao yang berfungsi sebagai pelabuhan ikan.

Dan juga ada 1 buah pelabuhan utama untuk pendaratan dan pembongkaran ikan yakni TPI Tulandale yang terletak di kota Ba’a.

 

  1. Perhubungan Udara
  • Nama Bandara : D. C.Saudale
  • Panjang Landasan : 1.200 m, Lebar : 23 m – Pesawat mendarat  setiap hari 2 kali 
  • Jadwal dan waktu:
  1. Pagi :

    – Kupang-Rote, Pukul 6.40 Wita 

    – Rote-Kupang, Pukul .7.35 Wita

  1. Siang :

     –  Kupang – Rote, Pukul : 15.10

     –  Rote-Kupang, Pukul 16.05

Jenis Pesawat yang bisa mendarat : Wings Air

Jarak dari bandara ke ibukota kabupaten : 7 Km

 

  1. Telekomunikasi
  • Telkom 1 BTS
  • Jaringan terpasang 660 SST
  • Pelanggan Rumah Tangga dan Bisnis 357 SST
  • Instansi Pemerintah 109 SST
  • Telkomsel :  16 BTS
  • Indosat :  2 BTS
  1. Listrik  

PLTD: 7 unit dengan kapasitas produksi : 774.988 KWh

Jumlah Desa dan Kelurahan yang terjangkau listrik :

  • Pelanggan Rumah Tangga : 7.633 KK, 50 Kwh
  • Pelanggan Swasta : 500 Kwh
  • Pelanggan Pemerintah : 200 Kwh

PLTS : 830 unit dengan kapasitas : 50 KVa

 

  1. Pengairan
  • PDAM
  1. Tempat / lokasi PDAM : Ba’a, Papela dan Pantai Baru (3 lokasi)
  2. Total Produksi : 432.864 m3
  3. Jumlah pelanggan/pemakai : 1.300 pelanggan
  4. Pemakaian : 337.962 m3
  • Sumur Bor : 35 buah
  • Sumur Gali : 1.364 buah
  • Irigasi : 94 Unit/lokasi
  • Embung/bendungan/cekdam: 176 buah
  • Mata Air : 158 buah

 

  1. Perbankan

Untuk menunjang kegiatan penanaman modal dan transaksi lainnya, maka bank sangat penting manfaatnya.

Bank yang ada di Kabupaten Rote Ndao ada 3 Bank yakni:

  1. Bank NTT : 4 unit
  2. B R I : 3 unit Bank tersebut sudah dilengkapi dengan sistem online dan ATM sehingga memudahkan dalam bertransaksi.
  3. BNI : 1 unit

 

  1. Kantor Pos

Kantor Pos ada 4 unit yang terletak di Kecamatan Rote Timur, Pantai Baru, Lobalain dan Rote Barat Daya.

 

  1. Kesehatan

Jumlah sarana dan fasilitas kesehatan serta tenaga kesehatan di Kabupaten Rote Ndao sebagai berikut :

  1. Fisik :
    • Rumah Sakit Umum : 1 unit
    • Puskesmas : 12 unit
    • Sarana Pustu : 85 unit
    • Posyandu : 358 unit
    • Rumah Bersalin : 7 unit
    • Apotek : 4 unit
  2. Ketenagaan :
    • Dokter Spesialis :  2 orang
    • Dokter Gigi :  3 orang
    • Dokter Umum :  21 orang
    • Sarjana Kesehatan lain : 43 orang
    • Perawat :  114 orang
    • Bidan :  80 orang
    • Tenaga medis lainnya : 25 orang
    • Sanitarian :  42 orang
    • Lain – lain :  61 orang

 

  1. Hotel Fasilitas Akomodasi di Rote Ndao adalah sebagai berikut :

No

Nama Hotel

Lokasi

Status

Jumlah Kamar

Tempat Tidur

1

Tiberias

Rote Tengah

Bintang 1

18

36

2

Grace

Lobalain

Bintang 1

20

40

3

Ricky

Lobalain

Bintang 1

20

40

4

Kezia

Lobalain

Bintang 1

10

20

5

Freas

Lobalain

Homestay

4

8

6

Nemberala Beach

Rote Barat

Bintang 4

 

 

7

Anugerah

Rote Barat

Bintang 1

27

54

8

Malole

Rote Barat

Bintang 1

4

8

9

Tirosa

Rote Barat

Bintang 1

14

28

10

Talenta Mas

Rote Barat

Homestay

7

14

 

  1. Perdagangan

Fasilitas Perdagangan yang ada di Kabupaten Rote Ndao :

  • Pasar Tradisioal (harian dan mingguan) : 22 lokasi
  • Toko : 47 buah
  • Kios : 412 buah
  • Rumah Makan : 45 buah.

 

  1. Pendidikan
    1. Sarana Fisik
      • PAUD : 84 unit
      • TK : 51 unit
      • SD : 142 unit
      • SMP : 26 unit
      • SMP Satu Atap : 9 unit
      • SMA : 10 unit
      • SMK : 5 unit
      • Perguruan Tinggi : 1 unit
      • SLB : 1 unit
      • PLS : 12 kelompok (Paket A = 4, Paket B = 4, Paket C = 4)
    2. Ketenagakerjaan (Data tahun 2011)
    3. Jumlah Guru PNS : 1.582 orang
    4. Guru Non PNS : 322 orang

 

  1. Keamanan Untuk menunjang kenyamanan investor dalam melakukan investasi di Kabupaten Rote Ndao, adapun lembaga keamanan yang tersedia sebagai berikut :
    • Polres : 1 unit
    • Polsek : 8 unit
    • Kodim : 1 unit
    • Koramil : 6 unit
    • Angkatan Laut : 1 unit

 

  1. Rumah Ibadah Kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Rote Ndao di tandai dengan adanya rumah ibadah yakni:
    • Gereja Protestan :  456 unit
    • Gereja Katolik / Kapela : 1 / 13 unit
    • Masjid : 11 unit
    • Pura : 1 unit

 

 

 

Untitlevbd

Fasilitas

SARANA DAN PRASARANA 

1. Perhubungan Darat

a) Jalan Propinsi (Hot Mix) : 79,01 Km.

Kondisi jalan :

– Baik : 76,86 Km.

– Rusak : 2,15

b) Jalan Kabupaten (Aspal) : 407,90 Km.

Kondisi jalan :

– Baik : 274,62 Km.

– Rusak ringan : 82,31 Km.

– Rusak berat : 50,97 Km.

c) Jalan Desa (Pengerasan) : 291,16 Km.

Kondisi jalan :

– Baik : 200,00 Km.

– Rusak ringan : 91,16 Km.

– Rusakberat :

d) Jembatan : 28 buah (242 meter).

Kondisi : baik

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kab. Rote Ndao

 

Perhubungan Laut

Prasarana angkutan laut untuk keperluan transportasi penumpang dan barang di Kabupaten Rote Ndao ke Kupang PP melalui 2 pelabuhan utama, yaitu : 1. Pelabuhan Baa :

a. Ukuran : – Dermaga, P = 35 meter, L= 8 meter – Trestel, P = 90 meter, L = 6 meter – Cossway, P =100 meter

b. Kapal berlabuh 7 kali dalam seminggu

c. Kapal yang berlabuh : Kapal Penumpang Express Bahari,Kapal Kargo, Kapal Tangker, Perahu Layar Motor

d. Jarak dari pelabuhan ke ibu kota: 0 km

2. Pelabuhan Pantai Baru :

a. Ukuran : – Dermaga, P = 75 meter, L = 6 meter – T restel, P = 50 meter, L = 2 meter – Cossway, P = 30 meter, L = 6 meter

b. Kapal berlabuh 7 kali dalam seminggu

c. Kapal yang berlabuh : Kapal Penumpang ASDP

d. Jarak dari pelabuhan ke ibu kota : 28 km.

Dan juga ada 4 buah pelabuhan pendukung seperti :

1. Pelabuhan Papela

2. Pelabuhan Batutua

3. Pelabuhan Oelaba

4. Pelabuhan Ndao.

Selain itu juga ada 27 buah pelabuhan rakyat tersebar di wilayah Kabupater Rote Ndao yang berfungsi sebagai pelabuhan ikan.

Dan juga ada 1 buah pelabuhan utama untuk pendaratan dan pembongkaran ikan yakni TPI Tulandale yang terletak di kota Ba’a.

 

Perhubungan Udara

– Nama Bandara : D. C.Saudale

– Panjang Landasan : 1.200 m, Lebar : 23 m – Pesawat mendarat setiap hari 2 kali

– Jadwal dan waktu:

Rote-Kupang,

  • Pukul 07.35 Wita
  • Pukul 15.45 Wita

– Jenis Pesawat yang bisa mendarat : ATR

– Jarak dari bandara ke ibukota kabupaten : 7 Km

 

2. TELEKOMUNIKASI

  1. Telkom 1 BTS
  • Jaringan terpasang rumah tangga 140 SST
  • Pelanggan Instansi Pemerintah 52 SST
  • Dunia Usaha 7 SST
  1. Telkomsel :  16 BTS
  2. Indosat  :  2 BTS
  3. XL           :  6 BTS

 

3. LISTRIK

1.  PLTD: 7 unit dengan kapasitas produksi : 774.988 KWh

a. Jumlah Desa dan Kelurahan yang terjangkau listrik :

b. Pelanggan Rumah Tangga : 7.633 KK, 50 Kwh

c. Pelanggan Swasta : 500 Kwh

d. Pelanggan Pemerintah : 200 Kwh

2. PLTS : 830 unit dengan kapasitas : 50 KVa

 

4. PENGAIRAN

1. PDAM

a. Tempat / lokasi PDAM : Ba’a, Papela dan Pantai Baru (3 lokasi)

b. Total Produksi : 432.864 m3

c. Jumlah pelanggan/pemakai : 1.300 pelanggan

d. Pemakaian : 337.962 m3

2. Sumur Bor : 35 buah

3. Sumur Gali : 1.364 buah

4. Irigasi : 94 Unit/lokasi

5. Embung/bendungan/cekdam : 176 buah

6. Mata Air : 158 buah

 

5. BANK

Untuk menunjang kegiatan penanaman modal dan transaksi lainnya, maka bank sangat penting manfaatnya. Bank yang ada di Kabupaten Rote Ndao ada 3 Bank yakni:

a. Bank NTT : 4 unit

b. B R I : 3 unit

c.  Bank BNI : 1 unit

Bank-bank tersebut sudah dilengkapi dengan sistem online dan ATM sehingga memudahkan dalam bertransaksi.

 

6. KANTOR POS

Kantor Pos ada 4 unit yang terletak di Kecamatan Rote Timur, Pantai Baru, Lobalain dan Rote Barat Daya.

 

7. KESEHATAN

Jumlah sarana dan fasilitas kesehatan serta tenaga kesehatan di Kabupaten Rote Ndao sebagai berikut :

a. Fisik :

1. Rumah Sakit Umum :1 unit

2. Puskesmas :12 unit

3. Sarana Pustu :85 unit

4. Pusling : 12 unit

5. Posyandu :381 unit

6. Pospelkes : 6 unit

7. Polindes : 7 unit

8. Rumah Bersalin :7 unit

9. Apotek :4 unit

b . Ketenagaan :

1. Dokter Spesialis :  2 orang

2. Dokter Gigi  :  13 orang

3. Dokter Umum :  27 orang

4. Perawat :  170 orang

5. Bidan : 157 orang

6. Farmasi : 30 orang

7. Tenaga medis lainnya :

  •  Ahli Gizi : 39 orang
  • Teknisi Medis : 19 orang
  • Sanitasi : 37 orang
  • Kesehatan Masyarakat : 56 orang

Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Rote Ndao dan RSUD Baa

8. Hotel Fasilitas Akomodasi di Rote Ndao adalah sebagai berikut :

No Nama Lokasi
1 Home Stay Elshaday Kec. Lobalain
2 Grace Hotel Kec. Lobalain
3 Ricky Hotel Kec. Lobalain
4 Hotel Videsy Kec. Lobalain
5 Hotel Kezia Kec. Lobalain
6 Pemondokan (Kos Sugi) Kec. Lobalain
7 Pemondokan (Kos Hani) Kec. Lobalain
8 Pemondokan (Kos Anjangsana) Kec. Lobalain
9 Pemondokan (Kos) Sumber Rejeki Kec. Lobalain
10 Penginapan Freas Kec. Lobalain
11 Pemondokan Anggrek Kec. Lobalain
12 Graha Narwastu Kec. Lobalain
13 Four’I Hotel Kec. Lobalain
14 “Well” Home Stay Kec. Lobalain
15 Rote Island Lodge Kec. Rote Barat
16 Wad Tja Reken Kec. Rote Barat
17 Ova Baluk Bungalows Kec. Rote Barat
18 Hotel Talenta Mas Kec. Rote Barat
19 Lua Lemba Hotel Kec. Rote Barat
20 Hotel Tirosa Kec. Rote Barat
21 Hotel Boa Hill Kec. Rote Barat
22 Hotel Namolilo Kec. Rote Barat
23 Kampung Kakak Hotel Kec. Rote Barat
24 Anugerah Surf & Dive Kec. Rote Barat
25 Hotel Tirosa II Kec. Rote Barat
26 Hotel T’Land Kec. Rote Barat
27 Utopia Rote Lodge Kec. Rote Barat
28 Nemberala Beach Resort Kec. Rote Barat
29 Villa Oenggaut Kec. Rote Barat
30 Boa Vida Hotel Kec. Rote Barat
31 Villa Santai Kec. Rote Barat
32 Bella Reef Hotel Kec. Rote Barat
33 Seed Resort Hotel Kec. Rote Barat
34 Villa Sedeoen Kec. Rote Barat
35 Enda Lifu Home Stay Kec. Rote Barat
36 Hotel Mulia Kec. Rote Barat
37 Loedi Bungalow Kec. Rote Barat
38 Hotel Amelia Joseph Kec. Rote Barat
39 Tiberias Resort & Hotel Kec. Rote Tengah

 

9. PERDAGANGAN

Fasilitas Perdagangan yang ada di Kabupaten Rote Ndao  dari :

1. Pasar Tradisioal (harian dan mingguan) : 22 lokasi

2. Toko : 47 buah

3. Kios : 412 buah

4. Restoran / Rumah Makan : 81 buah

 

10.  PENDIDIKAN

A. Sarana Fisik

1. PAUD : 84 unit

2. TK : 65 unit

3. SD : 145 unit

4. SMP : 44 unit

5. SMP Satu Atap : 9 unit

6. SMA : 10 unit

7. SMK : 5 unit

8. Perguruan Tinggi : 1 unit

9. SLB : 1 unit

10. PLS : 12 kelompok (Paket A = 4, Paket B = 4, Paket C = 4)

 

B. Ketenagakerjaan

1. Jumlah Guru PNS : 1.582 orang

2. Guru Non PNS : 322 orang

 

11. KEAMANAN

Untuk menunjang kenyamanan investor dalam melakukan investasi di Kabupaten Rote Ndao, adapun lembaga keamanan yang tersedia sebagai berikut :

1. Polres : 1 unit

2. Polsek : 8 unit

3. Kodim : 1 unit

4.Koramil : 6 unit

5. Angkatan Laut : 1 unit

 

12. RUMAH IBADAH

Kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Rote Ndao di tandai dengan adanya rumah ibadah yakni:

1. Gereja Protestan : 456 unit

2. Gereja Katolik / Kapela : 1 / 13 unit

3. Masjid : 11 unit

4. Pura : 1 unit

 

87030189C

Profil  Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao Periode 2014-2019

Data Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao
Periode 2014-2019
1 Data Umum
1 Nama : Alfred Saudila, A.Md
Tempat / Tanggal Lahir : Ingguinak,Kotafeuk,24 Mei 1967
Asal Parpol : Nasional Demokrat
2 Nama : Petrus J.Pelle,S.Pd
Tempat / Tanggal Lahir : Keoen, 18 April 1971
Asal Parpol : Demokrat
3 Nama : Cornelis Feoh,SH
Tempat / Tanggal Lahir : Rote, 04 Oktober 1963
Asal Parpol : Golongan Karya
4 Nama :  Nikson E. Therik
Tempat / Tanggal Lahir :  Lalao, 14 Juli 1977
Asal Parpol :  Nasional Demokrat
5 Nama : Mel Yunias Danial Pah,SH
Tempat / Tanggal Lahir : Oehandi,15 Juni 1974
Asal Parpol : Nasional Demokrat
6 Nama : Devrison Zacharias,AMd
Tempat / Tanggal Lahir : Oeteas,03 November 1974
Asal Parpol : Nasional Demokrat
7 Nama : Junyati A.Tamelan,SP
Tempat / Tanggal Lahir : Nembrala,16 Juni 1969
Asal Parpol : Partai Kebangkitan Bangsa
8 Nama : Anwar Kiah
Tempat / Tanggal Lahir : Baa,12 Oktober 1972
Asal Parpol : Partai Kebangkitan Bangsa
9 Nama : Migel Heret Beama,S.Pd
Tempat / Tanggal Lahir : Rote,14 september 1966
Asal Parpol : Partai Kebangkitan Bangsa
10 Nama : Denison Moy,ST
Tempat / Tanggal Lahir : Loudano,13 Desember 1982
Asal Parpol : Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
11 Nama : Mikhael Manu
Tempat / Tanggal Lahir : Tekeme, 21 Desember 1967
Asal Parpol : Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
12 Nama : Djanu DJ.I.Manafe
Tempat / Tanggal Lahir : Kupang ,3 Januari 1968
Asal Parpol : Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
13 Nama : Yosia A,Lau.SE
Tempat / Tanggal Lahir : Kupang,28 Mei 1971
Asal Parpol : Golongan Karya
14 Nama : Urbanus Sinlae,SH
Tempat / Tanggal Lahir : Lopolain,20 februari 1972
Asal Parpol : Golongan Karya
15 Nama : Adrianus Pandie,SH
Tempat / Tanggal Lahir : Rote ,28 Desember 1963
Asal Parpol : Gerakan Indonesia Raya
16 Nama : Drs.David Detaq,M.Si
Tempat / Tanggal Lahir : Rote, 10 Desember 1953
Asal Parpol : Gerakan Indonesia Raya
17 Nama : Hendrik I.Lapaan ,BA
Tempat / Tanggal Lahir : Rote, 28 Mei 1954
Asal Parpol : Gerakan Indonesia Raya
18 Nama : Nur Yusak Ndu Ufi,SE
Tempat / Tanggal Lahir : Busalangga,06 November 1969
Asal Parpol : Demokrat
19 Nama : Welem Paulus
Tempat / Tanggal Lahir : Fafalu,25 Desember 1963
Asal Parpol : Demokrat
20 Nama : Johanis Nggonggoek
Tempat / Tanggal Lahir : Moklain,10 juni 1951
Asal Parpol : Partai Amanat nasional
21 Nama : Helmi Jusepha Tolla
Tempat / Tanggal Lahir : Baa,06 Mei 1975
Asal Parpol : Partai Persatuan Pembangunan
22 Nama : Charlie Lian
Tempat / Tanggal Lahir : Termanu,1 Juli 1974
Asal Parpol : Partai Persatuan Pembangunan
23 Nama : Erasmus Frans Mandato
Tempat / Tanggal Lahir : Nembrala,9 Juli 1978
Asal Parpol : Hati Nurani Rakyat
24 Nama : Janri A.Nunuhitu,S.Sos
Tempat / Tanggal Lahir : Baa,14 Januari 1969
Asal Parpol : Hati Nurani Rakyat
25 Nama : Onystipel O. T.Pellokila
Tempat / Tanggal Lahir : Moladale,16 juli 1966
Asal Parpol : Hati Nurani Rakyat
PimpinanDPRD
Ketua : Alfred Saudila, A.Md
WakilKetua : Petrus  Johanis  Pelle,S.Pd
WakilKetua : Cornelis  Feoh, SH
Alat  Kelengkapan  Dewan
(1) Komisi-komisi
(1). Komisi  A
Ketua :  Mikael Manu
WakilKetua : Adrianus Pandie,SE
Sekretaris : Urbanus D.Sinlae,SH
Anggota-anggota : Janri A.Nunuhitu,S.Sos
: Juniati  A.  Tamelan,SP
: Devrison  Zacharias,A.Md
: Johanis Nggonggoek
(2). Komisi  B
Ketua : Yosia  A.Lau,SE
WakilKetua : Nur  Yusak  Ndu Ufi,SE
Sekretaris : Nikson  E.  Therik
Anggota-anggota : Erasmus  Frans Mandato
: Djanu  Dj.  Ibrahim  Manafe
: Migel Heret Beama
: Drs.David Detaq,M.Si
: Charlie  Lian
(3). Komisi  C
Ketua : Anwar  Kiah
WakilKetua : Welem Paulus
Sekretaris : Helmi  Jusepha  Tolla
Anggota-anggota : Mel  Y.D. Pah,SH
: Onystipel  O.T.Pellokila
: Denison  Moy, ST
: Hendrik  I.Lapaan,BA
(2) Badan   Kehormatan   Dewan
Ketua : Charlie  Lian
Wakil Ketua Merangkap Anggota : Urbanus  D.  Sinlae,SH
Anggota : Mel Y.D.  Pah,SH
(3) Badan  Legislasi  Daerah
Ketua : Drs.  David Detaq,M.Si
WakilKetua : Johanis  Nggonggoek
Sekretaris : Drs.  Erenst  S. Z.  Pella, M.Si
Anggota-anggota : Nikson  E.  Therik
: Nur  Yusak  Ndu Ufi,SE
: Yosia A.  Lau,SE
: Erasmus Frans  Mandato
: Denison  Moy, ST
: Migel  Heret Beama
(4) Badan Anggaran
Ketua : Alfed  Saudila,A.Md
WakilKetua : Petrus  Johanis  Pelle,S.Pd
: Cornelis Feoh,SH
Sekretaris : Drs.  Erenst  S. Z.  Pella, M.Si
Anggota-anggota : Nikson  E.  Therik
: Nur  Yusak  Ndu Ufi,SE
: Yosia  A.  Lau,SE
: Janri  A.  Nunuhitu,S.Sos
: Djanu  Dj.  Ibrahim  Manafe
: Anwar  Kiah
: Adrianus Pandie,SH
: Helmi  Jusepha  Tolla
(5) Badan  Musyawarah
Ketua : Alfred  Saudila,A.Md
Wakil Ketua : Petrus  Johanis  Pelle,S.Pd
: Cornelis Feoh,SH
Sekretaris Bukan Anggota Drs.  Erenst  S. Z.  Pella, M.Si
Anggota-anggota Devrison  Zacharias,A.Md
Welem Paulus
Urbanus  D.  Sinlae,SH
Onystipel  O.T.  Pellokila
Denison  Moy, ST
Juniyati  A.  Tamelan,SP
Hendrik I.  Lapaan,BA
Charlie  Lian
Sumber  Data  Sekwan  Kabupaten  Rote  Ndao @2016