musrenbangcam1

Bupati Rote Ndao Menutup Musrembang Tk. Kecamatan di Kecamatan Lobalain

musrenbangcam1Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Kecamatan se-Kabupaten Rote Ndao telah berakhir dengan penutupan pada Sabtu (5/3) di Aula Kantor Kecamatan Lobalain. Musrenbang kali ini dengan mengusung tema “meningkatkat pertumbuhan ekonomi yang berkualitas menuju kemandirian Desa/Kelurahan”.

Musrenbang tingkat Kecamatan ini di tutup oleh Bupati Rote Ndao Drs. Leonard Haning,MM, tampak hadir juga Wakil Bupati Rote Ndao Jonas C. Lun, S.Pd, Sekretaris Daerah Drs. Jonas Selly, MM, Para Asisten Setda Kab. Rote Ndao, Plt. Ketua DPR Rote Ndao, Petrus Pelle, S.Pd bersama semua Anggota DPRD Rote Ndao, Para Kepala SKPD Lingkup Pemkab. Rote Ndao, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan masyarakat Kecamatan Lobalain.

Pada kesempatan itu Camat Lobalain, James K. Therik, SH menyampaikan sambutannya terkait musrenbang di tingkat Kecamatan Lobalain. Therik menyatakan bahwa Kecamatan Lobalain merupakan penyatuan dari 3 buah nusak yaitu Nusak Lole, Nusak Baa dan Nusak Lelain yang mempunyai luas 145,71 km3 yang dihuni oleh 14.897 jiwa.
Dari usulan program yang telah diusulkan yaitu sosial budaya ada 14 kegiatan, bidang ekonomi ada 14 kegiatan dan bidang fisik prasarana ada 14 kegiatan. Dari tingkat Kecamatan Lobalain mengusulkan adanya penempatan ruang terbuka hijau di kota Baa dan juga pembangunan ruang aula terbuka untuk kapasitas yang lebih luas dan pembangunan prasarana jalan dan irigasi untuk tetap diperhitungkan karena mengingat kemampuan dan mobilisasi arus barang dan jasa di kota Baa yang cukup besar, sehingga Therik berharap agar usulan yang telah diusulkan dapat diterima dan ditetapkan menjadi program prioritas.

Untuk menutup kegiatan musrenbang tingkat kecamatan yang telah dilaksanakan di tingkat kecamatan masing-masing sejak tanggal 1 Maret hingga penutupannya pada tanggal 5 Maret ini Bupati Rote Ndao Drs. Leonar Haning,MM menyatakan bahwa dalam musrenbang mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi hingga tingkat Nasional nanti merupakan satu kompetensi yang luar biasa yang tidak diketahui oleh semua orang kecuali diketahui oleh orang-orang yang selalu duduk dalam kegiatan musrenbang seperti ini karena didalamnya ada tiga hal yang perlu diketahui yaitu : sangat darurat, mendesak dan yang normal-normal saja yang disebut juga prioritas. Karena itu yang sekarang kita lakukan saat ini adalah yang normal-normal saja atau prioritas, tetapi didalamnya yang perlu diperhatikan adalah bukan keinginan-keinginan karena kalau mengikuti keinginan maka keinginan manusia tidak terbatas tetapi mengikuti kebutuhan karena kebutuhan manusia disesuaikan dengan kemampuan.

Haning mengingatkan bahwa kompetensi normatif itu banyak jalan yang melelahkan dalam memperjuangkan tambahan-tambahan dana dari pemerintah pusat kepada daerah ini sehingga beliau mengategorikannya dalam tatanan mendesak dan tatanan darurat supaya bisa menambah yang normal-normal saja yang sudah dibahas bersama-sama ini. Sebagai contoh bahwa Bupati baru saja dari Jakarta bersama Anggota DPRD ke Kementerian PU untuk diberikan anggaran sebesar Rp. 100 M ke Rote Ndao dan mudah-mudahan tidak ada peristiwa yang lebih penting di daerah lain sehingga anggaran itu tidak dialihkan dan tetap di Rote Ndao sehingga anggaran itu nantinya untuk pembangunan bendungan yang nantinya akan ditempatkan di Kecamatan Rote Tengah karena disitu topografinya memungkinkan untuk dibangun bendungan dengan anggaran tersebut. Dan juga ada anggaran sebesar Rp. 140 M yang baru di jemput oleh Bupati di Jakarta untuk pembangunan di Rote Ndao yaitu nantinya Rp. 40 M untuk lanjutan pembangunan RSUD Baa, Rp. 40 M untuk embung-embung dan Rp. 60 M untuk pembangunan jalan.

Bupati menambahkan bahwa perspektif pembangunan di Kecamatan Lobalain yang merupakan penyatuan 3 buah nusak itu harus disambut dengan kemauan, kerelaan dan penyambutan untuk satu pembangunan, satu partisipasinya. Sebagai contoh tahun lalu telah diusulkan untuk pelebaran jalan dari Letelanggak menuju Nusaklain yang awalnya didukung tetapi saat turun survei di lapangan masyarakat bersikeras untuk merelahkan tanahnya. Karena disepanjang 2 km yang akan diperlebar itu ada 244 kk yang didalam dan kalau diperlebar 2 meter ke kiri dan 2 meter ke kanan maka hanya ada 6 rumah yang kena dampak jalan, sehingga beliau berharap supaya jangan membuatnya menjadi masalah besar karena yang besar itu adalah butuh anggaran besar untuk membangunnya.
Diakhir sambutannya Bupati berharap bahwa pembangunan di Rote Ndao adalah pergumulan kita bersama untuk itu harap maklum.

Tags: No tags