Polio

Bupati Rote Ndao Mencanangkan Kegiatan PIN Polio di Rote Ndao

PolioPada hari ini, Selasa, 8 Maret 2016 seluruh Indonesia serentak melaksanakan kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio hingga tanggal 15 Maret 2016 nanti, karena itu para orang tua dihimbau untuk membawa anaknya yang berusia dibawah lima tahun (Balita) ke pos PIN terdekat, sehingga bisa mendapatkan imunisasi polio.

PIN Polio adalah pemberian tambahan polio kepada balita tanpa memandang status imunisasi polio sebelumnya. Tujuan dilakukannya PIN Polio antara lain mengurangi resiko penularan virus polio yang dapat menyerang sehingga pemberian polio ini dapat memberikan perlindungan secara optimal serta merata pada balita terhadap kemungkinan yang memungkinkan munculnya kasus polio.

Untuk pelaksanaan PIN di tingkat Kabupaten Rote Ndao dilaksanakan di Puskesmas Baa, yang dibuka oleh Bupati Rote Ndao Drs. Leonard Haning,MM.
Mengawali pencanangan Pekan Imunisasi Nasional Polio tingkat Kabupaten Rote Ndao ini, Ketua Panitia Gerakan Pekan Imunisasi Nasional Kab. Rote Ndao, Petrus Louwen,SH yang adalah Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kab. Rote Ndao mengatakan bahwa Polio merupakan virus yang menyerang sistim saraf sehingga dapat membuat penderita mengalami kelumpuhan yang dapat menyerang anak umur 0-5 tahun, sehingga perlu diberikan vaksin polio yang dapat menimbulkan kekebalan terhadap daya tahan tubuh manusia dari virus polio liar.

Petrus menambahkan bahwa eralisasi polio secara global akan memberikan keuntungan secara finansial karena tidak ada lagi anak-anak yang menjadi cacat karena polio sehingga biaya yang diperlukan untuk rehabilitasi polio dapat dikurangi.

Bupati Lens Haning dalam sambutannya sekaligus membuka gerakan Pekan Imunisasi Nasional Polio ini menyatakan bahwa keuntungan dilaksanakannya PIN Polio ini adalah membuat daya kebal terhadap tubuh manusia supaya tidak mudah diserang dan terserang virus, dengan harapan manusia ciptaan Tuhan dalam perjalanan hidup dan kehidupannya kuat berpikir, kuat bekerja dan tidak lembek-lembek karena kalau sudah lembek-lembek maka sudah masuk dalam cacat yaitu cacat berpikir, cacat jalan dan cacat lainnya sehingga pasti membutuhkan pihak ketiga untuk menanganinya.

Haning menambahkan bahwa kalau sudah melalui tahap-tahap pelaksanaan polio ini maka tidak hanya sampai disini tetapi harus terus menerus dikontrol karena populasi manusia itu hanya didukung oleh 2 variabel pokok dan 2 variabel pendukung yaitu lahir-mati, tidak masuk-tidak keluar. Sebagai contoh, lahir 10 meninggal hanya 1 artinya bertambah 9, tetapi kalau yang lahir 10 dan meninggal semua artinya berkurang 20 yaitu mama dan anak. Oleh karena itu melalui kegiatan ini Bupati Haning mengingatkan supaya perlu anak yang sehat, orang tua yang sehat, keluarga yang sehat dalam hal sehat dari kesehatan tubuhnya, sehat ekonominya dan sehat pendidikannya supaya produktifitas dari setiap indifidu dan kelompok itu akan meningkat dan menghasilkan produk-produk yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan daerah ini.

Bupati Haning mengingatkat bahwa rajin-rajinlah kontrol anak dari vase demi vase karena anak itu tidak minta dilahirkan kedunia tetapi melalui satu proses yang Tuhan titipkan di tengah keluarga sehingga perlu dijaga hak-hak anak itu oleh pemerintah.

Untuk pelaksanaan PIN Polio di Puskesmas Baa ada sekitar 135 anak yang telah mendaftar untuk mendapatkan vaksin polio. Sedangkan untuk tempat-tempat lainnya di seluruh Rote Ndao yang dapat melayani PIN Polio adalah di Posyandu, Polindes, Poskeskes, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit serta pos kesehatan lainnya yang ada di Rote Ndao yang dapat dijangkau oleh masyarakat secara gratis.

 

Tags: No tags