Upaya playanan kesehatan hewan milik peternak di Rote Ndao setempat kurang optimal, pasalnya jumlah Dokter Hewan di Kabupaten Rote Ndao saat ini kurang memadai. Demikian dikatakan Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Rote Ndao, Erens Sinlaeloe, Kamis (17/7) di ruang kerjanya.
Ernes mengatakan, jumlah dokter hewan di Rote Ndao hanya dua dokter, dengan rincian, keduanya dokter Pegawai Negeri Sipil (PNS), sedangkan dokter swasta tidak ada, padahal terdapat 10 fasilitas Pusat Kesehatan Hewan di Rote Ndao yang tersebar di 10 Kecamatan di Kabupaten Rote Ndao.
“sehingga dua dokter hewan yang bertugas di Dinas Peternakan bukan di pusat Kesehatan Hewan (Puskewan), mereka mesti melayani kesehatan hewan ternak di 10 kecamatan se- Rote Ndao, kadang sehari warga yang mendatangi kantor lebih dari dua sehingga dokter kesulitan untuk membagi jadwal” ujarnya.
idealnya, Rote Ndao mesti ada tambahan minimal lima dokter hewan yang ditempatkan di lima kecamatan wilayah sentral ternak seperti di Rote Barat Daya, Rote Barat Laut, Kecamatan Rote Tengah, selain itu, juga diwilaya dinas Peternakan dan pelabuhan untuk mengecek sapi keluar dari kabupaten Rote Ndao, “dengan banyak dokter diharapkan untuk dorong menjadi wilayah sentral ternak untuk pengembangan ternak yang berkualitas tinggi diwilayah kabupaten Rote Ndao” kata Erens.
Lebih lanjut kata Erens, diharapkan agar kedepan ada formasi tenaga Dokter Hewan diwilayah Rote Ndao, untuk mengatasi kesulitan tenaga dokter, karena selama ini banyak sarjana peternakan, namun ada penyakit ternak yang harus membutuhkan dokter, jika untuk kawin suntik dan faksin untuk ternak bisa tenaga tamatan Snakma (Sekolah Peternakan Menengah Atas), Diploma Peternakan dan Sarjana Peternakan.
[Roteonline]