Garam-Oenggae

Wakil Bupati Launching Garam Oenggae

Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas C. Lun, S.Pd didampingi Assisten Pembangunan dan Perekonomian Drs. Nitanel M. Nunuhitu, M.Si melaunching peluncuran perdana garam Oenggae, kelompok Koperasi “Tia-Dea” di dusun Oenggae, desa Tungganamo, Kecamatan Pantai Baru, Jumat (25/07).

 

Dalam sambutannya, beliau mengucapkan terima kasih dan proficiat kepada masyarakat Oenggae, desa Tungganami yang telah mengukir sebuah sejarah baru dalam perkembangan perekonomian daerah kabupaten Rote Ndao. Karena telah berhasil membuat satu karya kecil tetapi mempunyai brand tersendiri untuk membuka peluang pasar lebih luas.

“semoga dengan kemajuan masyarakat Oenggae dapat memberikan motifasi yang tinggi kepada masyarakat pesisir lainnya dikabupaten Rote Ndao ini untuk terus berusaha dan berjuang agar sama-sama sukses dalam mendongkrak perekonomian dan kemandirian dibidang usaha seperti masyarakat Oenggae karena bahan baku untuk industri garam sangat menjanjikan dengan persiapan lahan yang sangat luas.”

Lanjutnya, Pemerintah terus mengharapkan agar proses perkembangan produk garam Oenggae mengalami peningkatan di pasaran sehingga dapat berkembang dengan baik, karena dalam perkembangan ekonomi kedepannya, sesuai standard Food and Health Organization (FHO), bahwa secara medis masyarakat dihimbau untuk menggunakan garam beryodium sehingga peluang pasar bagi petani garam diharapkan sangat menjanjikan bagi pasar Indonesia dan khususnya Rote Ndao.

Sementara itu, salah satu warga, Elia Kolianan, mengaku bahwa sebagai salah satu penasihat dalam kelompok Koperasi “Tia-Dea” sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan fasilitas pendukung berupa geomimbran dari pemerintah pusat tahun 2013 dan bantuan yudisasi dari Pemprov NTT untuk yodium tahun 2014 serta tenaga instruktur dan staf Pelatihan dan Ketrampilan yang telah mendampingi anggota koperasi untuk membina dan mengawal proses pengolahan garam beryodium ini, walaupun prosesnya masih bersifat manual namun diharapkan agar kedepannya dapat ditingkatkan keproses auto matic.

“Kami sadar bahwa garam yodium ini adalah salah satu unsur sumber hidup kedepannya sehingga kami perlu menjaga dan mempertahankannya sampai generasi yang mendatang namun kami sangat membutuhkan kepedulian pemerintah daerah untuk turut membantu dan menopang pemasaran garam beryodium ini kepasaran.” katanya. “Harapan kami bahwa pemerintah daerah juga turut membantu kami dalam pemasaran garam beryodium ini ke pasar, sesuai filosofi nama “Tia-Dea” yakni bersandar pada pemerintah” ungkap kolianan.

Dkatakannya, jatuh bangunnya kelompok ini dimulai dari tahun 1992, tambak garam ini dikerjakan oleh masyarakat namun banyak yang mengundurkan diri dan berkurang menjadi 25 anggot kemudian berkurang lagi menjadi 15 orang seperti sekarang ini karena adanya keterbatasan pendidikan, mungkin juga administrasi dan cara merangkul anggota sehingga anggota lain mengundurkan diri.

Untuk diketahui, acara launching produk perdana garam Oenggae asal Rote Ndao ini sudah dalam bentuk kemasan dan siap diedarkan kepasar lokal di Rote dengan harga terjangkau yakni Rp. 2000/bungkus. Namun garam ini belum dipasarkan secara luas untuk bisa bersaing dipasr global karena belum dilakukan pengujian ke balai POM untuk diregistrasi dan pengesahan SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk bisa bersaing di pasar global.

[Roteonline]

Tags: No tags