launching 1

Bupati Paulina Launching Mama Bo’i, Inovasi Percepatan Penanganan Stunting

Setelah Gerakan Gerakan Operasi Timbang Sehat, Pemberian Makanan Tambahan Lokal dan Gerakan Kaka Angkat Adik Asuh (GKA3), kini satu lagi inovasi yang dicetuskan untuk memastikan penanganan stunting di daerah semakin efektif. Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE melaunching program Mari Membawa Mama Melewati Masa Kehamilan, Persalinan dan Nifas dengan Aman (Mama Bo’i) dalam kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Rote Ndao yang digelar di Hotel Ricky, jumat (20/05/2022).

Sebuah program berbasis komunitas yang dimaksudkan untuk memastikan tidak adanya kematian ibu dan bayi selama proses persalinan. Program Mama Bo’i lahir dari perspektif bahwa penanganan stunting harus dimulai sejak janin terbentuk dalam kandungan ibu. Prinsipnya adalah mengeliminasi kematian ibu dan bayi. Sebab ada hubungan yang kuat antara stunting dengan ibu dan bayi. “ Terima kasih hari ini kita akan launching Mama Boi. Sebuah sistem rujukan terintegrasi yang berbasis komunitas. Jadi hari ini resmi saya buka dengan harapan para camat,lurah kepala desa harus memperhatikan ibu hamil di wilayahnya masing-masing,” ajak Bupati Paulina.

Bupati Paulina lalu menginstruksikan perangkatnya di kecamatan, kelurahan dan desa agar terus memantau perkembangan ibu dan bayi, memberikan edukasi secara cermat dan memastikan pengecekan kandungan di fasilitas kesehatan dan ditangani oleh tenaga kesehatan. Sehingga ia tidak ingin ada lagi kasus kematian ibu dan bayi. “ Berikan arahan kepada mereka untuk setiap saat mengecek kandungannya ke faskes terdekat. Saat melahirkan agar ditangai oleh Nakes. Harapan saya, datang satu harus pulang dua. Nah, kami anggap para camat yang diberikan tugas itu sudah punya kemampuan. Jadi apa yang menjadi program itu harus ditindak lanjut sesuai harapan. Sehingga kita bisa hidup dengan penuh damai. Jangan ada kematian ibu dan anak,” harap Bupati Paulina.

Bupati Paulina ingin Program Mama Bo’i memastikan proses persalinan yang berkualitas, tidak ada lagi kasus kematian ibu dan bayi sehingga ia menyentuh hati semua pihak untuk terlibat aktif dalam pelayanan ibu dan bayi. “ Dengan inovasi Mama Bo’i ini menyentuh perasaan kita terhadap ibu dan anak-anak penerus bangsa ini agar memiliki kemampuan yang berdaya saing. Kita lakukan dengan rasa kasih dan cinta” ujar Bupati Paulina.

Dalam program Mama Bo’i sendiri semua unsur dalam komunitas turut berperan mencegah kematian ibu dan bayi. Tidak boleh dalam perencanaan itu ibu hamil dan melahirkan lalu meninggal. “ Harus Nol yang meninggal. Tidak boleh ada ibu yang meninggal. Para Camat, Kepala Desa dan Lurah harus tahu masyarakat yang hamil. Sehingga terus mengawal ini untuk memberikan kepedulian kepada ibu hamil,” harap Bupati Paulina.

Kegiatan di hadiri Forkompimda Rote Ndao dan Narasumber Bapelitbang Provinsi NTT, Vince Bimas Pangula,SKM, Para Camat, para Kepala Puskesmas dan Kader se-Kabupaten Rote Ndao. (DKISP)

rembuk stunting

Aksi Konvergensi (Rembuk Stunting), Ini Strategi dan Inovasi Pemkab Rote Ndao

Pemda Rote Ndao punya catatan baik soal penanganan Stunting. Sejak tahun 2020, angka Stunting di daerah ini terus mengalami trend penurunan. Dari angka 25,83 % pada 2020, menukik turun di tahun 2021 sebesar 23,48 %. Ini tak lepas dari strategi dan inovasi dalam program kerja penangan stunting yang diterapkan pemkab Rote Ndao.

Dalam Pembukaan Rembuk Stunting (Aksi Konvergensi) Tingkat Kabupaten Rote Nado Tahun 2022 yang digelar, jumat (20/05/2022) bertempat di Aula Hotel Ricky Baa, bertujuan menyusun strategi pencegahan dan penanganan stunting dengan melibatkan semua komponen. Wakil Bupati Stefanus M. Saek,SE,M.Si menyampaikan empat strategi dan inovasi percepatan pencegahan dan penanganan stunting di daerah. Empat strategi dimaksud masuk dalam Program Rote Cerdas.

Pertama, kata Wabup Stef, Rote Ndao menerapkan Gerakan Operasi Timbang Sehat. Yakni operasi untuk memantau tumbuh kembang anak terutama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dipusatkan di setiap Posyandu. Juga pemantauan terhadap perkembangan gizi anak.
Kedua, Pemberian Makanan Tambahan Lokal bagi anak stunting. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal bernutrisi tinggi untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. “Jadi kita manfaatkan potensi yang kita miliki sebagai sumber daya yang punya nutrisi tinggi yang kita berikan kepada anak-anak kita yang mengalami stunting. Sehingga mereka bisa secepatnya terbebas dari stunting,” ungkap Wabup Stef. Ketiga, Gerakan Kaka Angkat Adik Asuh (GKA3). Menurut Wabup, gerakan ini adalah yang paling hits. Gerakan ini telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Rote Ndao Nomor 11 Tahun 2021. Kaka Angkat Ade Asuh ini dimulai dari ASN pemkab Rote Ndao. “Seluruh ASN terlibat. Dan ternyata dengan melibatkan ASN sangat efektif dan telah terjadi perubahan dimana ada kesembuhan dari anak-anak kita yang mengalami stunting tersebut,” jelas Wabup Stef.

Meski demikian, pihaknya berharap penanganan stunting tidak hanya terbatas pada ASN, tapi ia menghimbau kepada masyarakat baik yang berdomisili di Rote atau luar Rote yang punya kepedulian terhadap anak-anak kita yang alami stunting untuk turut terlibat. “Kami canangkan gerakan ini karena masa depan Rote Ndao tentu sangat ditentukan oleh Generasi akan datang. Mari kita beri kepedulian terhadap program ini. kalau ada yang belum punya Adik asuh tentu kami ajak kita semua bisa daftarkan diri,’ ajak Wabup Stef.

Lanjut Wabup Stef, pihaknya melihat strategi penanganan stunting tidak hanya mencegah stunting pada anak yang terkonfirmasi stunting tetapi dengan mengeliminasi kematian ibu dan bayi. Saat ini Pemkab Rote Ndao menginisiasi satu lagi inovasi yang disebut Mama Bo’i. Hal ini melihat adanya hubungan antara stunting dengan ibu dan bayi. Anak yang bebas stunting juga sangat ditentukan oleh ibu yang sehat. “ Kami inisiasi satu inovasi namanya Mama Bo’i. Yang merupakan sistem rujukan terintegrasi. Melibatkan komunitas yang didalamnya ada sembilan simpul. Dimulai dari pemerintah daerah, camat, lurah dan kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tenaga kesehatan dan lainnya. itu menjadi satu komunitas. Agar memastikan 1.000 HPK bayi tetap sehat. Bayi yang dilahirkan harus bebas stunting,” jelas Wabup Stef.

Untuk diketahui, Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Rote Ndao dengan tema Cegah Stunting, Kita Tingkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Sehat, Cerdas dan Produktif.

Momen Rembuk Stunting juga diisi dengan penandatanganan komitmen bersama Bupati dan jajaran pemerintahan bersama Manager Facilitator Region South East 2, Bapak Erwin Hutapea mewakili Yayasan Compassion International dan Pusat Pengembangan Anak (PPA) Nusa Lote. Ini menjadi pijakan keseriusan kedua pihak dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Rote Ndao.

Pemerintah mengharapkan PPA Nusa Lote menjadi model dalam upaya penanganan stunting dan malnutrisi bagi seluruh penerima manfaat di wilayah PPA Nusa Lote di Rote Ndao.

Pada kesempatan ini juga Bupati Rote Ndao paulina Haning-Bullu,SE melaunching Program inovatif Mama Bo’i.

Kegiatan di hadiri Forkompimda Rote Ndao dan Narasumber Bapelitbang Provinsi NTT, Vince Bimas Pangula,SKM, Manager Facilitator Region South East 2 Bapak Erwin Hutapea, Para Camat, para Kepala Puskesmas dan Kader se-Kabupaten Rote Ndao. (DKISP)

wtp-22-1

Pertahankan Opini WTP, Bupati Paulina : Terima Kasih Untuk Kita Semua

Pemerintah Kabupaten Rote Ndao kembali meraih Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk Tahun Anggaran 2021. Sebuah Opini yang menunjukan profesionalisme Pemerintah Daerah dalam pengelolaan keuangan daerah sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Hal Ini merupakan salah satu capaian positif Bupati Paulina Haling-Bullu,SE dan Wakil Bupati Stefanus M. Saek,SE,MSi dalam hal pengelolaan keuangan yang baik dan professional untuk pembangunan daerah.

Pada selasa (17/05/2022) petang, Ada 5 Bupati dan Ketua DPRD di NTT yaitu : Rote Ndao,TTS, Nagekeo, Sumba Tengah, Manggarai Timur berkumpul di Kantor BPK Perwakilan Provinsi NTT di Kupang dalam rangka penerimaan LHP BPK atas LKPD Pemerintah daerah tahun anggaran 2021. Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE hadir dan didampingi Ketua DPRD Alfred Saudila dan Sekretaris Daerah Drs. Jonas M. Selly,MM. LHP BPK ini diserahkan langsung oleh Kepala BPK Perwakilan Provinsi NTT Adi Sudibyo.

Bupati Paulina mengungkapkan WTP untuk LKPD Pemerintah Kabupaten Rote Ndao tahun ini adalah yang kedua kalinya dalam masa kepemimpinannya bersama Wabup Stef. Untuk itu ia tak dapat menyembunyikan rasa haru, syukur dan terima kasihnya atas capaian ini. Ia menyampaikan terima kasih secara khusus kepada Kepala kantor BPK Perwakilan Provinsi NTT serta semua jajarannya atas semua dampingannya terhadap pemerintah daerah sehingga hasil yang baik ini dapat dicapai. “Terima kasih kepada Kepala Kantor  BPK Perwakilan Provinsi NTT serta seluruh jajaran yang telah membimbing kami selama proses ini berlangsung. Terhadap catatan-catatan kecil yang diberikan menjadi perhatian dan tentu kami terus mengharapkan bimbingan untuk lebih baik lagi ke depannya,” ungkap Bupati Paulina. Ia menambahkan, WTP kali ini adalah yang kedua kali diterima dimasa kepemimpinannya bersama Wabup Stef. Sehingga ia juga menyampaikan terimakasih kepada DPRD Rote Ndao, pemerintah dan seluruh masyarakat Rote Ndao. Bupati Paulina melihat capaian ini sebagai hasil kerja keras bersama. “ Ini merupakan opini WTP yang kedua. Terima kasih Pimpinan dan anggota DPRD, jajaran Pemkab Rote Ndao dan seluruh masyarakat yang bekerja keras sehingga kita mampu mempertahankan opini WTP ini dua tahun berturut-turut. Juga semua pihak yang memberikan kontribusi dalam pengelolaan keuangan daerah ini secara profesional,” ungkap Bupati Paulina.

Pemerintah daerah, lanjut Bupati Paulina, dibawah kepemimpinannya akan terus menjaga komitmen untuk tata kelola keuangan daerah yang professional. Penyusunan anggaran tetap maksimal untuk memberikan dampak yang positif bagi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
Bupati Paulina menyatakan wujud profesionalisme pengelolaan keuangan daerah sesuai standar akuntansi pemerintah terbaca lewat raihan WTP ini. Artinya pemerintah daerah telah mampu memenuhi standar pengelolaan keuangan daerah yang baik. “ Sebuah pernyataan profsionalisme yang menunjukan bagaimana pemerintah kabupaten Rote Ndao memenuhi standar akuntansi pemerintah dalam pengelolaan keuangan daerah,” Jelas Bupati Paulina.
Menurutnya, capaian ini juga terus memotivasi jajaran Pemkab Rote Ndao agar semakin bersemangat dan profesional dalam bekerja dan terus mempertahankan Predikat WTP ini.

Meski demikian, Bupati Paulina juga menyadari bahwa hasil yang diraih ini bukan tanpa kendala. Menurutnya, masih ada beberapa hal yang tetap harus di sempurnakan lagi agar tidak terjadi kesalahan di tahun yang akan datang.
“ Bukan berarti tidak ada temuan lagi. Kita harus akui bahwa masih ada yang menjadi perhatian untuk ditindaklanjuti sehingga harapan kita sedikit kendala yang sempat dihadapai tidak terulang di tahun berikutnya,” harap Bupati Paulina.

Sementara Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao, Alfred Saudila mengatakan, DPRD memberikan dukungan secara kelembagaan kepada pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah agar menjadi semakin baik. “ DPRD memberikan dukungan. Lembaga DPRD mendukung pemerintah untuk terus meningkatkan pengelolaan keuangan daerah. Agar terus semaik baik,” tegasnya.

Untuk diketahui, dalam surat BPK Perwakilan NTT Nomor 241/S/XIX.KUP/05/2022 tertanggal 17 Mei 2022 dengan Perihal Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun Anggaran 2021 yang ditujukan kepada Bupati dan Ketua DPRD Rote Ndao menyatakan pokok hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah bahwa Opini yang diberikan BPK atas LKPD Pemkab Rote Ndao Tahun Anggaran 2021 adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).(DKISP/BKAD)

ulta-tpa2

Ultah TPA ke-5, Bupati Paulina Beri Pesan Humanis

Tempat Penitipan Anak (TPA) Binaan Tim Penggerak PKK Kabupaten Rote Ndao merayakan ulang tahunnya yang ke-lima dihadiri Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek,SE.M.Si dan menyampaikan Sambutan Bupati Paulina Haning-Bullu,SE. Bertempat di Auditorium Ti’i Langga, Selasa (10/05/2022).

Sebagai salah satu sarana pendidikan bagi anak usia dini, Bupati Paulina memahami pentingnya lembaga pendidikan dini bagi perkembangan generasi daerah ini ke depan, untuk itu, ia berpesan agar semua pihak selalu berlandaskan cinta kasih yang besar dalam mendidik dan membesarkan generasi penerus di daerah ini. “Kita berlandaskan cinta dan kasih sayang yang besar kepada anak-anak sebagai generasi penerus untuk dapat membangun karakter dan memaksimalkan potensi sehingga mempersiapkan anak-anak dalam setiap jenjang pendidikan dan mencerdaskan semua anak-anak di daerah ini,” harap Bupati Paulina.

Pemerintah daerah, kata Bupati Paulina, menempatkan pendidikan sebagai sektor penting dan prioritas karena efeknya yang besar dalam mempersiapkan generasi yang unggul. Tentunya dimulai dengan system pembelajaran dan kurikulum yang yang terbaik, menarik dan menyenangkan bagi anak sejak usia dini. “Pendidikan anak usia dini merupakan prioritas penting bagi kita dalam rangka kita menyiapkan generasi unggul dimulai sejak usia dini dengan pembelajaran dan kurikulum yang berkualitas dan menyenangkan sesuai kebutuhan pada jenjangnya termasuk bagi anak usia dini,” jelas Bupati Paulina.

Bupati Paulina memahami pendidikan usia dini merupakan periode emas dalam cara mendidik dan membesarkan generasi daerah ini sehingga dalam pandangannya, perhatian serius harus terus diberikan sejak usia dini agar potensi yang dimiliki anak dapat tersalurkan sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupannya kelak. “Anak-anak ini sebagai generasi penerus harus dididik sejak dini sehingga ke depan dapat mengasah kemampuan kognitif, emosional dan sosial serta mampu menyelesaikan masalah. Mereka perlu mendapat perhatian serius agar potensi yang dimiliki dapat dikembangkan,” tegas Bupati Paulina.

Ia juga berpesan para orang tua menjadi garda pendidikan bagi anak. Sejak dalam lingkungan keluarga anak sudah harus diperhatikan tumbuh kembangnya. Sebab bagaimanapun pendidikan paling dasar bagi anak adalah dari lingkungan keluarga.
“Pendidikan paling dasar bagi tumbuh kembang anak adalah keluarga. Saya berharap orang tua selalu memantau perkembangan anak. Bahwa pemilihan institusi pendidikan dengan kurikulum yang bagus saja belum cukup. Karena peran orang tua dan pengajar bagi perkembangan pendidikan anak adalah sama pentingnya,” ungkap Bupati paulina.

Saat ini, lanjut Bupati Paulina, salah satu tantangan yang dihadapi pemerintah adalah soal ketersediaan fasilitas pendidikan. Karena itu lewat kebijakan bidang pendidikan, terus diupayakan menyediakan layanan fasilitas pendidikan yang berkualitas di daerah. “Untuk itu Saya berharap Tempat Penitipan Anak Binaan TP-PKK Kabupaten Rote Ndao dapat menjadi salah satu sarana untuk dapat menjawab tantangan tersebut,” harap Bupati Paulina.

Mengakhiri sambutannya Bupati menyampaikan ucapan Selamat Ulang Tahun ke-5 Tempat Penitipan Anak (TPA) Binaan TP-PKK Kabupaten Rote Ndao. “Semoga dengan usia yang semakin bertambah TPA ini terus berinovasi guna meningkatkan kualitas menjadi lebih baik kedepan” ujar Bupati.

Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Wakil Bupati Rote Ndao dan pertunjukan seni dari anak-anak TPA Binaan TP-PKK Kabupaten Rote Ndao. (DKISP)

apel 22-1

Pemkab Rote Ndao Terapkan MPP di 2023

.

Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu,SE didampingi Wakil Bupati Drs.Stefanus M. Saek, SE, M. Si dan Sekretaris Daerah Jonas M. Selly, MM memimpin Apel Kekuatan ASN setelah liburan panjang Idul Fitri, dihalaman kantor Bupati Rote Ndao, senin (09/05/2022) pagi.

Ditengah pengarahannya kepada para ASN dan pimpinan OPD, Bupati Paulina menyampaikan terget pelaksanaan Mall Pelayanan Publik (MPP) Pemkab Rote Ndao dimulai tahun depan. MPP sendiri sesuai Permen PANRB Nomor 23 tahun 2017 dan Nomor 92 Tahun 2021 tentang Juknis Penyelenggaraan Mall Pelayanan Publik, bertujuan untuk memberikan kemudahan, kecepatan dan keterjangkauan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam mendapat pelayanan publik di instansi pemerintah. Oleh karena itu, Bupati Paulina merekomendasikan penerapan MPP dilingkungan Pemkab Rote Ndao sudah harus dimulai tahun depan. Dan ada dua daerah di Indonesia sebagai contoh pelaksanaan Mall pelayanan publik yakni Kabupaten Badung di Provinsi Bali dan Kabupaten Belu Provinsi NTT.

Dijelaskan Bupati Paulina, sesuai hasil koordinasi dengan Pemprov NTT, penerapan MPP di Rote Ndao dijadwalkan dimulai pada 2024 mendatang namun Bupati Paulina berharap MPP tersebut dapat dipercepat dan mulai beroperasi tahun depan. Sebagai upaya meningkatkan pelayanan prima dan terbaik bagi masyarakat. “ Memang MPP itu sesuai dengan arahan dari provinsi, bahwa kita jadwal pembangunannya itu di tahun 2024, tetapi Saya juga ingin agar tahun 2023 kita sudah bisa mulai membangun MPP,” jelas Bupati dan menambahkan terhadap hal ini, akan diatur MoU antara Pemkab Rote Ndao dan Pemkab Badung.

Dan berkenaan dengan penandatanganan MOU tersebut, Bupati Paulina juga ingin memadukannya dengan kegiatan Magang Petani Ternak terkait pengolahan pakan ternak. Magang dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan keahlian petani ternak di daerah dalam pengolahan pakan ternak berkualitas. “Karena itu dalam waktu dekat ini bertepatan dengan adanya kegiatan Maritim serta pelatihan Pakan Ternak disana. Bisa kita padukan dengan Penandatanganan MOU tersebut. Sehingga jalan satu kali. Karena ke Bali itu bukan hanya kegiatan Maritim saja, tetapi juga Saya bawa masyarakat untuk Magang terkait Pakan Ternak. Sebab disana ada Balai dari Kementerian Desa. Kita sudah bangun komunikasi dan mereka juga siap untuk memfasilitasi Magang bagi petani peternak kita untuk pengelolaan pakan ternak,” kata Bupati Paulina.

Bupati Paulina juga meminta pelaksanaan pekerjaan fisik dan non fisik di daerah agar dipercepat. Sehingga prosesnya tepat sasaran dan tepat waktu. Tapi juga bermanfaat bagi masyarakat dan daerah. “Pelaksanaan pekerjaan fisik dan non fisik agar dipercepat. Prosesnya dipercepat. Sehingga bisa tepat waktu dan tepat sasaran. Bermanfaat bagi masyarakat,” harap Bupati Paulina.

Sementara itu, ditempat yang sama Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao, Jonas M. Selly kembali mengingatkan terkait kedisiplinan ASN serta memiliki kecerdasan interpesonal, artinya, ASN selain memiliki kemampuan juga harus bisa membangun hubungan kerjasama dan kolaborasi dengan orang lain terutama bagi para CPNS. “Pelajari tugas pokok dan fungsi OPD lewat berbagai regulasi baik itu Undang-undang, Peraturan Pemerintah bahkan sampai pada Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati. Sehingga mampu memahami dan menjalankan uraian tugas secara baik,” harap Sekda Jonas. Ia juga meminta agar ASN memahami visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati yang adalah visi dan misi daerah sehingga dalam melaksanakan tugas dan fungsi lebih terarah dan terukur.

Apel kekuatan dilaksanakan dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan. (DKISP)

p3k-22-1

Bupati Paulina Kembali Mengangkat 100 PPPK Guru

Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu,SE melalui Wakil Bupati Stefanus M. Saek kembali menyerahkan Surat Keputusan Bupati untuk mengangkat 100 orang Guru di daerah ini menjadi Pegawai pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II Formasi tahun 2021, bertempat di Aula Kantor Bupati Rote Ndao, Selasa (26/04/22).

Sebelumnya Bupati Paulina juga telah menyerahkan SK Pengangkatan PPPK Tahap I kepada 88 PPPK Guru dan 179 CPNS Formasi tahun 2021. Bupati Paulina sementara mengikuti Musrenbang Tingkat Provinsi NTT di Kupang sehingga di wakilkan penyerahannya kepada Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M. Saek, SE, M.Si.

Wabup Stefanus M. Saek meminta PPPK yang dilantik untuk mengabdikan diri sebaik-baiknya bagi pembangunan daerah lewat dunia pendidikan di Rote Ndao. Sebab menurut Wabup Stef, hal ini harus di maknai sebagai sebuah bentuk anugerah yang harus disyukuri setelah lewati perjuangan dalam menetapkan sebuah pilihan menjadi ASN dengan melewati seleksi ketat yang diikuti sekitar 500-an peserta. “Saya atas ijin Mama Bupati dan atas nama Pemerintah Kabupaten Rote Ndao beserta seluruh jajaran yang ada di Pemda Rote Ndao mengucapkan selamat berbahagia karena hari ini telah ditetapkan menjadi PPPK, telah menemukan berkat dan anugerah,” ungkap Wabup Stef penuh hikmat.

Ia menegaskan sejumlah hal yang menjadi pijakan para PPPK Guru untuk dilaksanakan dalam tugas dan tanggungjawabnya memajukan dunia pendidikan Rote Ndao. Sebagai seorang guru, kata Wabup Saek, harus terus mengembangkan kompetensi, memperkaya wawasan pengetahuan lewat banyak sumber untuk diteruskan kepada anak didik. “Harus membawa anak didik menjadi lebih pintar sehingga guru harus memperkaya diri dengan pengetahuan lewat berbagai sumber. Pengetahuan yang diperoleh diberikan kepada anak didik” harap Wabup Stef.

Selain itu, para PPPK Guru juga diminta untuk selalu mencintai pekerjaan ini. menjalankan tugas dengan kegembiraan hati untuk melayani dengan penuh cinta kasih. Bagi Wabup Stef, kelulusan menjadi PPPK adalah berkat dan anugerah Tuhan yang harus disyukuri. “Saya juga ingatkan bahwa ketika adik-adik (PPPK) diterima menjadi ASN harus menyenangi dan mencintai pekerjaan. Karena dengan rasa senang dan cinta itulah adik-adik berjuang untuk lulus menjadi ASN melalui skema PPPK. Ini adalah anugerah dan berkat yang diberikan ketika adik-adik sedang mencari pekerjaan. Tolong jaga pekerjaan ini dengan sebaik-baiknya dengan cinta dan kegembiraan hati seperti mencintai keluarga. Karena dari pekerjaan ini kita memperoleh pendapatan untuk menghidupi diri dan keluarga dengan rasa cinta itu,” tegas Wabup Stef.

Wabup mengingatkan posisi PPPK sebagai ASN adalah bagian tak terpisahkan dari Pemerintah Kabupaten Rote Ndao. Sehingga perlu memahami esensi sebagai ASN Pemkab Rote Ndao. Wajib hukumnya menjunjung rasa tanggung jawab melayani masyarakat dan daerah serta selalu menjaga nama baik Pemda Rote Ndao. “Saya perlu tegaskan bahwa mulai hari ini, Adik-adik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pemerintah Kabupaten Rote Ndao karena itu harus menjaga nama baik pemerintah daerah karena dimana bumi di pijak disitu langit dijunjung. Kita adalah satu rumah besar Pemerintah Kabupaten Rote Ndao. maknai ini baik-baik,” himbau Wabup Stef. Ia terus menegaskan terkait komitmen sebagai ASN yang harus terus konsisten dalam tugas, mencintai pekerjaan dan setia dalam pelayanan. “ Jangan setelah menggunakan seragam baru lantas mulai menyepelekan pekerjaan. Ini tidak boleh terjadi. Seharusnya kita bekerja dengan cinta,” tutup Wabup Stef.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesra, Ir. Untung, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Armis Saek, ST, Kepala BKPP Meilon Sulla, SH, Para Kepala OPD beserta Staf BKPP Rote Ndao(DKISP)

WhatsApp Image 2022-04-25 at 13.18.41

Kemendagri Launching SILPP Di HUT Otda ke XXVI

 

Otonomi Daerah (Otda) menapaki usia ke XXVI Tahun ini tepat pada hari ini. Kementerian Dalam Negeri bersama pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia melakukan ceremonial peringatan yang dilakukan secara virtual melalui video conference.

Pemerintah Kabupaten Rote Ndao menjadi salah satu peserta, dan diikuti oleh Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu,SE yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra serta dihadiri Kepala Kejaksanaan Negeri Rote Ndao, Wakapolres, Dandim 1627, Danlanal Pulau Rote, Ketua Pengadilan Negeri Rote Ndao, bertempat di Ruang Vicon Kantor Bupati Rote Ndao, senin (25/04/22).

HUT Otonomi Daerah kali ini mengangkat tema “ Dengan semangat Otonomi Daerah, kita wujudkan ASN yang proaktif dan berkhlak dengan membangun sinergi pusat dan daerah dalam rangka mewujudkan Indonesia emas 2045”.

Menteri dalam negeri Tito Karnavian melalui Sekretaris Jenderal Kemendagri , Suhajar Diantoro yang menyampaikan sambutan Mendagri secara tertulis. Ia mengajak semua pihak berefleksi untuk memahami kembali esensi filosofis dari hadirnya otonomi daerah.
“Secara filosofis, tujuan dilaksanakannya Otonomi Daerah dengan mendelegasikan sebagian kewenangan, sebagian urusan pemerintahan, sejatinya untuk menjadikan daerah mencapai kemandirian fiskal dengan menggali potensi sumber daya yang dapat meningkatkan pendapatan daerah serta memacu terjadinya percepatan dan pemerataan pembangunan di daerah,” jelas Menteri Tito.

Menteri Tito mengisahkan embrio hadirnya otonomi daerah sebagai upaya membangun kemandirian daerah lewat pendelegasian kewenangan tersebut. Dimulai sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 1995 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Kepada 26 daerah percontohan otonomi daerah. Kebijakan ini lantas menjadikan 26 daerah tersebut sebagai percontohan pelaksanaan otonomi daerah.
“Pada tahun 1995 pemerintah menyerahkan sebagian urusan pemerintahan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 1995 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Kepada 26 daerah percontohan otonomi daerah. Kebijakan Ini menjadi tonggak dalam pelaksanaan otonomi daerah,” jelas Tito.

Lanjut Tito, sebagai kelanjutannya, Pemerintah Pusat menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1996 tentang Hari Otonomi Daerah yang menetapkan 25 April sebagai tanggal pelaksanaannya. Sehingga tahun ini kembali diperingati.
“Sehingga pada tanggal 07 Februari 1996, Pemerintah pusat mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1996 tentang Hari otonomi daerah yang menetapkan Tanggal 25 April sebagai Hari Otonomi Daerah,” tambah Tito.

Setelah itu, tambah Tito, lahirnya Undang-Undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang membenahi hubungan pusat dan daerah. Dengan terbitnya Undang-undang tersebut daerah memiliki semua kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan kecuali bidang politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter, agama, fiskal dan kewenangan lainnya.
Sehingga ia berharap aktualisasi otonomi daerah dapat memacu percepatan dan pemerataan pembangunan di daerah “ Semoga daerah dapat mencapai kemandirian dengan menggali berbagai potensi sumber daya yang dapat memacu terjadinya percepatan dan pemerataan pembangunan di daerah,” ungkap Tito.

Menteri Tito juga mengingkatkan pemerintah daerah menetapkan program dan kegiatan pembangunan daerah yang tepat sasaran serta efisien. Juga terus melakukan pemantauan terhadap harga pangan dengan melakukan langkah-langkah cerdas untuk menjaga stabilitas harga pangan di daerah.
“Saya berharap agar kepala daerah dalam memantau stabilitas harga pangan lewat Satuan Tugas ketahanan Pangan di daerah. Bersama kita mendoakan agar apa yang menjadi tujuan filosofis otonomi daerah dapat terwujud,” jelas Menteri Tito.

Kemendagri, menyempatkan melaunching produk terbarunya, Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan (SILPP) Versi 1,01 dan Kovi Otda. SILPP merupakan aplikasi yang memudahkan pengelolaan informasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah secara terintegrasi di launching oleh Sekjend Kemendagri Suhajar Diantoro.
Sementara Kovi Otda merupakan Layanan Konsultasi Virtual yang berfungsi sebagai sarana konsultasi seluruh pemerintah daerah dalam melakukan konsultasi ke Kemendagri, akan ada pejabat Ditjen Otonomi Daerah Kemendagri yang bertugas dan siap melayani konsultasi virtual bagi seluruh pemerintah daerah.(DKISP)

dana-seroja-4

Bupati Menyerahkan Secara Simbolis Buku Tabungan penerima Dana Stimulan Bantuan Rumah akibat Siklon Tropis Seroja di 5 Kecamatan

Bertempat di Aula kantor Camat Rote Barat Daya, Bupati mengawali menyerahkan Secara Simbolis Buku Tabungan Penerima Dana Stimulan Bantuan Rumah akibat Bencana Alam Siklon Tropis Seroja Tahun 2021 bagi Warga Masyarakat terdampak di Wilayah di Kecamatan Rote Barat Daya, Rote Barat dan Ndao Nuse, kemudian dilanjutkan pada titik kedua pada Aula Kantor camat Rote Barat Laut untuk 2 kecamatan, Rote Barat Laut dan Loaholu, Jumat, (22/04/22).

Dalam laporannya Kepala Pelaksana Badan penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rote Ndao, Diksel Haning, SE menjelaskan sebagai berikut:
1. Jumlah penerima di 3 kecamatan di Wilayah Barat (Rote Barat Daya, Rote Barat, Ndao Nuse) sebanyak 2.958 KK, dengan Rincian : 35 KK Rusak Berat, 162 KK Rusak Sedang, 2.761 KK Rusak Ringan serta Perwakilan penerima Buku Tabungan secara simbolis berjumlah 50 KK.
2. Jumlah penerima di 2 kecamatan yakni Kecamatan Rote Barat Laut dan Loaholu sebanyak 1.509 KK, dengan Rincian : 8 KK Rusak Berat, 77 KK Rusak Sedang, 1.424 KK Rusak Ringan serta perwakiln penerima Buku Tabungan secara simbolis berjumlah 42 kk.

“Penyerahan Buku Tabungan secara simbolis dengan status buku rekening terblokir. Tim Teknis Kabupaten dan Tim Pendamping Masyarakat akan melakukan sosialisasi terkait petunjuk pencarian dana di rekening dan penggunaannya dan Pembukaan blokir di rekening oleh BPBD kabupaten Rote Ndao setelah mendapatkan laporan dari Tim Tehnis Kabupaten dan Tim Pendamping Masyarakat telah selesainya pelaksanaan sosialisasi.” Jelas Diksel.

Ucapan terima kasih dari perwakilan Masyarakat yang di wakili oleh ibu Susana Nggebu “Terima kasih kepada Pemerintah khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao yang telah peduli kepada warga Masyarakat terdampak Badai Siklon Tropis Seroja sehingga bantuan yang telah di usulkan dapat terealisasi” ucapnya.

Dalam sambutannya Bupati Paulina menghimbau agar Para Camat dan Petugas yang terlibat dalam kegiatan ini agar dapat melakukan pendampingan, ” saya harap para camat dan Tim teknis agar dapat mendampingi masyarakat dengan baik sehingga masyarakat dapat memperbaiki Rumahnya yang terdampak bencana dengan memanfaatkan dana yang ada dengan sebaik baiknya” ujarnya.

“Total dana bantuan stimulan dampak Kerusakan yang akan di terima oleh Warga Masyarakat Secara keseluruhan untuk bantuan badai seroja di Kabupaten Rote Ndao mencapai Rp.107 Milyar, dan diterima sesuai dengan Nilai kerugian sbb :
– Rusak Berat Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah)
– Rusak Sedang 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah)
– Rusak Ringan 10.000.000 (sepuluh juta rupiah)” lanjut Bupati Paulina

Pada setiap kesempatan tak lupa Bupati menegaskan kepada masyarakat agar dapat melakukan Vaksinasi, “Diharapkan agar penerima Bantuan yg belum Vaksin agar segera Vaksin baik Dosis I,II dan III”.tegasnya.

Kegiatan juga turut dihadiri oleh Asisten I, Asisten II, Camat dan Forkopicam, Lurah dan Para Kepala Desa masing-masing. (DKISP)

mmabaoi

Mama Boi dan 2H2 Center Jadi Rujukan Penanganan AKI dan AKB di NTT

Dalam menekan angka kematian ibu dan Bayi (AKI/AKB), dua kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni Rote Ndao dan Flores Timur menerapkan program “Mama Boi” dan “2H2 Center”.

Hal ini terungkap saat acara temu media yang digelar USAID MOMENTUM pada Jumat, 22 April 2022 di Hotel Aston.

Kepala Bapelitbangda Rote Ndao, Jermy Haning mengatakan program Mama Boi merupakan aplikasi yang digunakan untuk memantau ibu bersalin guna menekan angka kematian ibu dan bayi.

“Semua ibu hami yang melahirkan di Rote Ndao akan terdata di Mama Boi, sehingga gampang dipantau,” katanya.

Koordinator 2H2 Center Flores Timur, Ibu Conny mengatakan program 2H2 Center ini merupakan bentuk koordinasi agar ibu hamil yang mau melahirkan, minimal dua hari jelang kelahiran sudah berada di saranan kesehatan terdekat.

“Pantau kami hanya melalui aplikasi whats app. Jadi diharapkan ibu-ibu yang mau melahirkan sudah berada di sarana kesehatan dua hari sebelum lahiran,” katanya.

USAID MOMENTUM dalam rilisnya menyebutkan, USAID berupaya untuk memperkuat kinerja 2H2 Center dengan WhatsApp center dan dukungan kebijakan.

Sebagai gambaran sistem rujukan 2H2 Center terbukti mampu menopang dan menyelamatkan sekitar 28.000 ibu hamil dalam 11 tahun beroperasi. Praktik baik 2H2 Center Mama Boi di Kabupaten Rote Ndao akan dipamerkan di lokasi acara Musrenbang.

Sejak tahun pertama pelaksanaan proyek, MOMENTUM telah melibatkan pemangku kepentingar di tingkat Nasional, provinsi dan kabupaten dalam upaya peningkatan kualitas layanan Ibu dan Bayi Baru Lahir.

MOMENTUM Country and Global Leadership adalah bagian dari Program Inovasi USAID yang memberikan bantuan teknis dan pengembangan kapasitas kepada pemerintah dan organisasi non pemerintah, lokal untuk memperkuat kepemimpinan global, pembelajaran dan menghasilkan ini berbasis bukti diantaranya adalah Pendampingan Rumah Sakit, Supervisi Fasilitatif, Audit Material Perinatal dan Pokja Integrasi Pencegahan Sunting dan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir.

Dengan keterlibatan dan komitmen yang tinggi dari Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten dan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan angka kematian bayi baru lahir dapat menurun hingga 30 persen di wilayah program. (*nttterkini.id)

dana-seroja1

Bupati Menyerahkan secara simbolis Buku Tabungan Dana Seroja

Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bulu,SE mangagendakan bertemu masyarakat penerima bantuan dana Seroja secara bertahap. Kali ini, masyarakat di dua titik yakni di Aula Kantor Camat Pantai Baru untuk 4 Kecamatan, Rote Timur, Landu Leko, Pantai Baru dan Rote Tengah kemudian dilanjutkan pada titik kedua pada Aula Kantor Camat Lobalain untuk 2 kecamatan, Rote Selatan dan Lobalain, Kamis, (21/04/22).

Para penerima bantuan didatangi Bupati, berdiskusi dan memberikan penguatan serta menerima ungkapan isi hati para korban seroja. Umumnya masyarakat mengalami kerugian materil berupa kerusakan bangunan tempat tinggal sehingga pemberian bantuan ini dirasa manfaatnya oleh mereka yang rumahnya mengalami kerusakan. Bantuan diberikan menurut klasifikasi kerusakan, ringan, sedang dan berat.

Perwakilan masyarakat, Laasa Menoh yang didaulat menyampaikan ungkapan hati para korban memberikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan Dana seroja kepada masyarakat. Ia mengakui banyak wacana yang bergulir dan kurang mengenakkan terkait ini tapi pemerintah, dalam hal ini Bupati Paulina, kata Laasa, terus memberikan perhatian yang luar biasa bagi para korban badai seroja. “Kami sangat bangga dan bersyukur atas perjuangan selama setahun. Pemerintah sepanjang setahun ini mendapat kritikan yang begitu sangat menyakitkan. Pemerintah mendapatkan bahasa yang tidak begitu baik dan hari ini tidak disangka kami bisa mendapatkannya (bantuan). Kami masyarakat merasa bahwa apa yang diperbuat oleh Mama Bupati kepada kami sangat luar biasa dan mampu untuk memaafkan kami,” ungkap Lassa.

Bupati Paulina, dikesempatan itu mengisahkan tantangan ketika mengurus program Bantuan Korban Bencana Seroja ini. Menurutnya banyak rasa pesimis bahkan kritik yang muncul dalam penanganan korban bencana seroja. Namun Bupati Paulina optimis dapat menuntaskan permasalahan ini. “Kami cukup berjerih payah mengurus ini. Kami menunggu juga cukup lama. Apalagi ada kritik bahwa upaya ini mungkin tidak berhasil terkait pengurusan bantuan seroja. Tapi Puji Tuhan hari ini sudah terjawab dan akan kita serahkan secara simbolis untuk dua titik wilayah,” ungkap Bupati Paulina mengisahkan.

Lanjutnya, secara keseluruhan jumlah penerima bantuan pada awalnya berbeda karena setelah melalui tahap uji publik terjadi perubahan jumlah penerima. Sehingga Bupati Paulina ingin agar semua pihak ikut berperan aktif dalam penangan kebencanaan sejak pendataan hingga penyaluran sehingga tidak ada masyarakat yang tercecer. “Kita cukup berjuang sehingga tahun ini baru terjawab dan Puji Tuhan Pemerintah Pusat melalui BNPB mempunyai perhatian khusus kepada semua daerah yang terdampak badai seroja. Dan hari ini akan kita serahkan kepada masyarakat. Setelah melalui tahap uji public. Hal seperti ini tentu kita semua harus berperan aktif agar tidak ada masyarakat yang tercecer,” harap Bupati Paulina.

Secara keseluruhan total anggaran untuk bantuan badai seroja di Kabupaten Rote Ndao mencapai Rp.107 Milyar, sehingga Bupati Paulina berpesan agar menggunakan bantuan ini secara baik untuk mengganti kerusakan rumah yang dialami masyarakat. Soal teknis pemanfaatan bantuan agar dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rote Ndao. “Mari kita gunakan bantuan ini sebaik mungkin dan semoga bermanfaat bagi masyarakat” pesan Bupati.

Secara teknis disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rote Ndao, Diksel Haning, SE terkait teknis bantuan, “pada hari ini dilakukan penyerahan secara simbolis buku tabungan Dana Stimulan Rumah ( Dana Seroja) pada dua titik yakni di Aula Kantor Camat Pantai Baru untuk 4 Kecamatan, Rote Timur, Landu Leko, Pantai Baru dan Rote Tengah, berjumlah 2.452 KK dan diwakili oleh 50 KK dari perwakilan setiap Desa kemudian dilanjutkan pada titik kedua di Aula Kantor Camat Lobalain untuk 2 kecamatan, Rote Selatan dan Lobalain, berjumlah 1.963 KK dan diwakili oleh 43 KK dari perwakilan setiap Desa. Dan sesuai agenda maka pada tanggal 22 April 2022 akan diserahkan di Kecamatan Rote Barat Laut, Loaholu, Rote Barat Daya, Rote Barat dan Ndao Nuse” jelas Diksel.

“Bahwa setelah penyerahan secara simbolis maka selanjutnya dilakukan pertemuan tim teknis Pemerintah Daerah dan Tim Pendamping masyarakat untuk melakukan sosialisasi Juknis Pemberian Bantuan dan pendampingan kepada penerima untuk kelancaran proses pencairan dan perbaikan rumah yang rencananya akan dilaksanakan pada akhir bulan ini”. lanjutnya.

Kegiatan juga turut dihadiri oleh Asisten I, Asisten II, Camat dan Forkopicam, Lurah dan Para Kepala Desa masing-masing. (DKISP)