WhatsApp Image 2022-11-27 at 17.21.37

Semarak HKN ke 58, Penghargaan Diberikan Untuk Sekolah dan Puskesmas Terbaik

Pemkab Rote Ndao memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 58 Tingkat Kabupaten Rote Ndao tahun ini dengan hikmat dan meriah, sabtu (26/11/22). Mengangkat tema “Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku” puncak perayaannya diisi dengan rangkaian kegiatan Jalan Santai, Kampanye Kawasan Tanpa Rokok, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Lomba Senam 5 Langkah Cuci Tangan dan pembagian doorprize.

Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu, SE meniup lilin peringatan HKN dan memberikan penghargaan kepada sejumlah sekolah dan puskesmas terbaik dalam penerapan Kawasan Tanpa Rokok, capaian Universal Child Immunization (UCI) dan Sistem Kewaspadaan Dini Respon Terbaik tahun 2022. Bupati Paulina didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Ir. Untung Harjito, Asisten Administrasi Umum Jermi Haning, Ph.D, Kepala Dinas Kesehatan dr. Nelly Feby Riwu dan pimpinan OPD lingkup Pemkab Rote Ndao.

Kegiatan Jalan Santai dimulai pukul 06.00 pagi, mengambil titik start di RSUD Ba’a melintasi rute Tutukarlain, Mokdale, Nusaklain dan finis di halaman Auditorium Ti’i Langga. Peserta Jalan Santai berasal dari RSUD Ba’a, Puskesmas se-kabupaten Rote Ndao dan perwakilan OPD. Peserta Jalan Santai membawa kantung plastik untuk diisikan sampah yang ditemukan sepanjang rute dan dikumpulkan pada truk sampah. Sampai di halaman Auditorium Ti’i Langga peserta melakukan senam sehat bersama.

 

Dipuncak acara, Bupati Paulina meniup lilin HUT ke 58 Hari Kesehatan Nasional yang dilanjutkan dengan pemotongan Kue Tumpeng usai menyampaikan arahan. Ia kembali menekankan peran bersama untuk menekan angka stunting di daerah ini.

“ Bagaimana kita bisa menekan angka stunting yang ada. Kami berterima kasih kepada para tenga kesehatan, RSUD, Dinas Kesehatan juga para kepala puskesmas. Harus lebih berperan lagi supaya angka stunting ini bisa kita turunkan dan seusai dengan permintaan dari Pak Gubernur bahwa harus diturunkan menjadi 10 persen,” ungkap Bupati Paulina.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan doorprize kepada peserta yang telah memiliki kupon. Bupati Paulina menarik undian untuk 10 orang pertama penerima doorprize. Berurutan, ada 10 doorprize lagi yang disiapkan panitia yang penarikan undiannya dilakukan Asisten Pemerintahan dan Kesra Ir. Untung Harjito dan Asisten Administrasi Umum Jermi Haning,Ph.D. 10 doorprize berikutnya penarikan undian oleh Kabag Organisasi Paul Ngilu dan Sekretaris Kebudayaan dan Pariwisata Bertha Bessie. Sedangkan 10 doorprize lainnya diundi masing-masing oleh Kepala Puskesmas Ba’a dan Feapopi.

Bupati Paulina juga memberikan Piagam Penghargaan kepada sekolah yang telah mengimplementasikan Peraturan Daerah Kabupaten Rote Ndao Nomor 11 tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Masing-masing TK Paulus Busalangga, TK Darma Wanita Busalangga, TK Lelakapa Meoain, TK Petra Lidamanu, SD GMIT Ingguinak, PAUD Bethania Tunganamo, TK Imanuel Olafulihaa, SD Inpres Ufalen, TK Tongkat Harun Tesabela, PAUD Benih Bangsa, TK Patricia Pilasue, SMA Kristen Indonesia Sejahtera dan SD Negeri Baubafan.

Piagam Penghargaan juga diberikan kepada Puskesmas dengan capaian Universal Child Immunization (UCI) tertinggi periode januari sampai September 2022 yakni Puskesmas Korbafo, Puskesmas Feapopi, Puskesmas Ba’a, Puskesmas Delha, Puskesmas Ndao, Puskesmas Oele dan Puskesmas Busalangga.

Sementara untuk Puskesmas dengan Pelaporan Sistem Kewaspadaan Dini Respon Terbaik periode januari sampai oktober 2022, Piagam Penghargaan diberikan kepada Puskesmas Ba’a, Puskesmas Batutua, Puskesmas Busalangga, Puskesmas Delha dan Puskesmas Sotimori.

Acara meriah lain adalah Lomba Senam 5 Langkah Cuci Tangan yang diikuti sejumlah Puskesmas. Keluar sebagai juara Harapan 3 diraih tim senam RSUD Ba’a, juara Harapan 2 diraih tim senam Puskesmas Delha, harapan 1 oleh Puskesmas Sonimanu. Sementara juara 3 diraih oleh Puskesmas Ba’a, juara 2 Puskesmas Busalangga dan sebagai jawara 1 diraih oleh tim Puskesmas Batutua B.

Bersamaan dengan itu, diselenggarakan pula pemeriksaan kesehatan kepada peserta dan masyarakat umum. Pemeriksaan kesehatan meliputi cek gula darah, kolesterol dan vaksinasi Covid 19 yang dilakukan secara gratis.(Bidkom-DKISP)

WhatsApp Image 2022-11-26 at 08.51.08

Dilaunching Sekda Jonas, Dua Aplikasi Perkuat Layanan Publik

Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) membuat pelaksanaan tugas layanan publik terus bertransformasi dari yang sifatnya manual beralih menjadi berbasis digital. Langkah ini juga disikapi Pemkab Rote Ndao melalui penggunaan aplikasi sebagai alat bantu kerja di organisasi perangkat daerah (OPD).

Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao Drs. Jonas M. Selly,MM mewakili Bupati Rote Ndao Paulina Habing-Bullu,SE baru saja melaunching dua aplikasi di puncak kegiatan Pelatihan Pengembangan Aplikasi Tanpa Coding yang diselenggarakan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Kominfostaper), jumat (25/11/22) di loby penginapan Gege House.

 

Dua aplikasi yang dilaunching masing-masing Sistem Informasi Manajemen (SIM) Obat RSUD Ba’a dan Aplikasi Kecamatan Rote Barat Laut Satu Data. Kedua aplikasi yang rilis Dinas Kominfostaper bersama RSUD Ba’a dan Kantor Camat Rote Barat Laut ini punya manfaatnya masing-masing.

Aplikasi SIM Obat RSUD Ba’a bermanfaat bagi pemenuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat karena manajemen obat menjadi lebih akurat dan terukur. Sementara Aplikasi Kecamatan Satu Data diperuntukan untuk memudahkan masyarakat dalam pengurusan administrasi di desa dan kecamatan sebab lebih praktis, cepat dan mudah diakses.

Sekda Jonas mengatakan sejauh ini Kabupaten Rote Ndao sudah memiliki 12 Aplikasi yang ditujukan untuk mendukung pelaksanaan tugas secara efektif dan menjadi lebih baik dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

” Kita di Rote Ndao sudah punya 12 aplikasi. Dan semua aplikasi ini tujuannya adalah dalam rangka kita melaksanakan tugas secara efektif, secara baik. Sehingga SPBE juga berjalan secara efektif di Kabupaten Rote Ndao,” ungkap Sekda Jonas.

Dalam melayani masyarakat, lanjut Sekda Jonas, sebagai pelayan publik tentu pemikiran yang inovatif diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bertransformasi dari manual ke digital. Sehingga ia mengapresiasi dilaksanaakann Pelatihan Pengembangan Aplikasi Tanpa Coding bagi perangkat daerah saat melaunching dua aplikasi tersebut.

” Pelatihan ini outputnya adalah untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang akan digunakan dalam pelaksanaan tugas secara cepat. Menjadi cepat itu tentu dengan menggunakan aplikasi yang tersedia,” jelas Sekda Jonas.

Aplikasi SIM Obat RSUD Ba’a yang dilaunching Sekda Jonas ini, dilengkapi dengan fitur yang penting terkait layanan obat di RSUD Ba’a. Dalam simulasi penggunaan aplikasi ini, tercatat sejumlah manfaat yang diperoleh kala aplikasi ini mulai diterapkan. Pertama, aplikasi SIM Obat RSUD Ba’a memiliki fitur untuk mencatat transaksi keluar dan masuk obat pada semua unit dan ruangan di RSUD Ba’a.
Kedua, aplikasi ini juga akan memberikan laporan keluar masuk obat pada semua unit. Ketiga, aplikasi akan memberikan notifikasi ketika ketersediaan obat telah mencapai stok minimal dan notifikasi juga diberikan terhadap obat yang akan ekspayer dalam kurun waktu tiga bulan kedepan. Sehingga laporan penggunaan dan ketersediaan obat perunit maupun secara keseluruhan secara otomatis dijalankan oleh aplikasi ini.

Sementara Aplikasi Kecamatan Satu Data diperuntukan untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus administrasi di desa dan kecamatan dan sementara masih terfokus pada pengurusan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Karena pengurus SKTM yang sudah terdigitalisasi ini maka masayarakat bisa langsung mengurus SKTM langsung dari rumah sehingga lebih cepat, mudah, praktis, hemat waktu dan mudah digunakan. Apalagi Pengurusan SKTM bertujuan untuk keperluan layanan kesehatan, bantuan pendidikan dan bantuan sosial lainnya. Masyarakat seringkali terkendala karena masalah jarak tempuh dan waktu. Sehingga penerapan aplikasi ini menjadi solusi bagi masyarakat untuk mengurus SKTM secara online. Setelah melakukan registrasi, notifikasi secara otomatis akan masuk ke admin desa/kelurahan dan kecamatan. Pada setiap tahapannya masayarakat akan terus mendapat notifikasi sampai SKTM selesai diproses.(Bidkom-DKISP)

WhatsApp Image 2022-11-26 at 08.29.39

HGN 2022 Refleksikan Tranformasi Pendidikan Inovatif dan Kolaboratif

Hari Guru Nasional (HGN) tahun ini yang jatuh pada 25 November 2022 diperingati dalam rangkaian kegiatan perayaannya di Lapangan Kantor Bupati Rote Ndao, jumat (25/11/22).

Sekretaris Daerah Drs. Jonas M. Selly,MM bertindak selaku Inspektur Upacara menyampaikan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nadiem Makarim. Ia mengatakan peringatan HGN kali ini mengajak semua insan pendidikan dan segenap anak bangsa merefleksikan tentang momentum tiga tahun silam ketika bangsa ini membentangkan layar kapal besar bernama Merdeka Belajar.

” Ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai ke Pulau Rote sudah dilewati laut dengan ombak tinggi, angin yang kencang sudah kita hadapi. Ketangguhan ini di dorong oleh kemauan kita untuk berubah. Meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak lagi sesuai dengan tantangan dan kebutuhan jaman,” ungkap Sekda Jonas sebagaimana sambutan Mendikbud Ristek.

Tekad ini, lanjut Sekda Jonas, juga didorong oleh semangat berinovasi untuk menciptakan perubahan dan kebaruan yng membawa bangsa ini melompat ke masa depan. Selain guru yang dituntut untuk terus berinovasi melakukan perubahan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi pun melakukan hal yang sama. Dengan merubah cara pandang dan cara kerja dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik.

” Platform Merdeka Belajar yang diluncurkan pada awal tahun ini sesungguhnya untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya dan berkolaborasi. Platform tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan. Ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat,” jelas Sekda Jonas.

Dalam platform Merdeka Belajar ini, lanjut Sekda Jonas, para guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis. Menyimak dan membagikan konten-konten praktek pembelajaran dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain.

” Guru di Aceh sekarang bisa belajar dari guru di Papua. Guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru-guru yang ada di Jawa,” jelas Sekda Jonas.

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, Kata Sekda Jonas, menyampaikan terima kasih kepada 1,6 juta pengguna platform Merdeka Belajar yakni para guru yang mau mencoba hal baru, yang tidak takut berinovasi, sadar dan paham bahwa sudah tiba waktunya untuk bertransformasi.

Kemendikbud Ristek juga kata Sekda Jonas, memberikan kesempatan kepada para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak termasuk program Pendidikan Profesi Guru. Yang bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia. Mereka yang menomorsatukan murid dalam keputusannya dan mampu menjadi mentor bagi guru lainnya. Dan berani melakukan terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya.

” Tentunya kami terus mendorong agar semakin banyak guru di seluruh penjuru Nusantara menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia,” jelas Sekda Jonas sebagaimana sambutan Mendikbud Ristek.

Lanjut Sekda Jonas, semua ini bertujuan untuk menghadirkan para pendidik sejati yang profesional dan adaptif. Yang terus memprioritaskan kebutuhan peserta didik dan yang selalu bersemangat berkolaborasi dalam berinovasi.

” Ide-ide berilian perlu didukung dengan kesejahteraan para guru. Untuk itu kami terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer menjadi ASN melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” jelas Sekda Jonas.(Bidkom-DKISP)

adminduk-sonimanu

Pantai Baru Selatan Jadi Fokus Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Edukasi Stunting

Dalam rangka peningkatan Pendaftaran pelayanan administrasi kependudukan sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan administrasi kependudukan masyarakat rentan Adminduk ( Disabilitas, Lansia, Ibu Hamil, Anak Stunting dan masyarakat terpecil ) di desa untuk guna kepentingan pelayanan publik masyarakat, maka Disdukcapil Kabupaten Rote Ndao menurunkan Tim Layanan Adminduk dari 3 ( tiga) bidang secara lengkap yakni Bidang Pendaftaran Penduduk, Bidang Pencatatan Sipil, dan dibantu Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan untuk pelayanan Adminduk masyarakat di Desa Sonimanu serta desa tetangga.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Sonimanu, Aprianus Saek, menyampaikan ucapan terima kasih   kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Rote Ndao karena telah melayani Adminduk masyarakat setempat.  Ia mengungkapkan bahwa pelayanan ini sangat  memudahkan masyarakat yang selama ini terkendala jarak sehingga banyak masyarakat yang  dokumen kependudukannya  belum sesuai dengan alamat RT/ RW , KK, KTP elektronik, Mutasi Pendudu ( SKPWNI) , Akta Perkawinan, Akta Kelahiran.

Selain menjalankan pelayanan Adminduk petugas dari Dinas Dukcapil juga turut memberikan edukasi Stunting bagi masyarakat setempat. Sementara itu pula salah satu tokoh perempuan di Desa Sonimanu, Ibu Tin Domirna Albertus sebagai salah satu pengurus PKK di Desa Sonimanu  memberikan apresiasi bagi  Pemerintah Kab Rote Ndao melalui Tim Disdukcapil Kab Rote Ndao karena selain menjalankan tugas melayani Adminduk masyarakat di Desa Sonimanu, petugas juga turut memberikan edukasi pencerahan tentang  masalah Stunting serta pentingnya kesehatan ibu dan bayi kepada masyarakat. Masyarakat diberikan edukasi bahwa anak merupakan aset keluarga dan negara yang  perlu diberikan asupan gizi, termasuk menyesui asi eksklusif sehingga anak tumbuh sehat dan cerdas.  Demikian pula ibu hamil senantiasa pro aktif memeriksa kesehatan dan rajin konsumsi makanan bergizi seperti nasi, kacang – kacangan, telur, ikan dan sayur marungga, susu untuk Ibu dan bayi dalam kandungan serta diminta melahirkan di fasilitasi kesehatan, hal ini paling tidak kami disiini mengerti dan peduli terhadap kesehatan anak-anak.

Pada kesempatan yang sama Kepala Bidang PIAK, Yosua Dethan menyampaikan bahwa Dinas Dukcapil Kabupaten Rote Ndao hadir di Sonimanu karena adanya rasa peduli yang besar dari pemerintah k sehingga pelayanan dilaksanakan langsung di desa. untuk itu ia berharap agar semua pihak bersikap  pro aktif mengurus dokumen kependudukan, mengingat pentingnya dokumen kependudukan untuk urusan semua jenis pelayanan publik. (DKISP_Dukcapil)

pelatihan-aplikasi22

Pengembangan Aplikasi Tanpa Coding Tunjang Produktivitas OPD

Pemkab Rote Ndao memberikan ruang kreativitas dan inovasi bagi semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menciptakan alat bantu kerja berbasis aplikasi guna mendukung efektifitas, efisiensi dan produktivitas kerja organisasi. Strategi ini dinilai tepat dalam semangat memberikan pelayanan publik yang terbaik bagi masyarakat, cepat, tepat dan mudah diakses dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Dimulai dengan Pelatihan Pengembangan Aplikasi Tanpa Coding oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Rote Ndao yang mengikutsertakan perwakilan OPD lingkup Pemkab Rote Ndao, kamis (24/11/22) di Penginapan Gege House. Kegiatan berlangsung selama tiga hari dan diharapkan perangkat daerah akan mampu menciptakan aplikasi sederhana guna membantu pelaksanaan tugas dan meningkatkan produktivitas kerja. Pada puncak kegiatan akan dilakukan launching aplikasi SIM Obat RSUD Ba’a.

Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Rote Ndao Jermi Haning, Ph.D ketika menjadi narasumber mengatakan, pentingnya penerapan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi saat ini agar pelaksanaan tugas lebih efektif, efisien dan meningkat produktivitasnya. Ia berharap ASN lingkup Pemkab Rote Ndao mesti berpikir dan menghasilkan inovasi yang berkaitan dengan bidang tugasnya. Inovasi yang dibuat harus bermanfaat secara input, output dan incomenya bagi masyarakat dan daerah ini.

Ia mencontohkan disuatu wilayah yang memiliki sebuah aplikasi e-commerce maka penggunaannya bermanfaat langsung bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat karena membantu masyarakat dalam jual beli hasil produksinya.

” Buatlah inovasi yang tidak biasa. Inputnya bagus, outputnya bagus tapi incomenya juga harus bagus. Misalnya di suatu wilayah bisa buat sebuah aplikasi e-commerce untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena mempermudah dalam proses jual beli komoditas milik masyarakat,” ungkapnya memberi motivasi.

Lanjut Jermi, perlu juga mengubah kebiasaan lama jika itu untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan bermanfaat. Termasuk tata cara mentransfer pengetahuan sehingga setiap orang punya kemampuan dan skill yang berbeda namun berkontribusi terhadap penyelesaian suatu masalah.

“Rubah kebiasaan lama kita, menemukan masalahnya. Rubah juga cara kita mentransfer pengetahuan. Agar setiap tahun kita punya satu skill. Orang yang dilatih harus bisa menjadi pelatih. Itu tanda sebuah program pelatihan dikatakan berhasil,” jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Komunikasi, Informatika , Statistik dan Persandian Kabupaten Rote Ndao Drs. Welhelmus Mooy, M.Si menambahkan Indeks SPBE Kabupaten Rote Ndao mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Ia menjelaskan sejauh ini sudah ada aplikasi yang diterapkan tapi masih berdiri sendiri di beberapa OPD. Sehingga perlu ada pemusatan pada satu wadah agar lebih tertata dan mudah untuk diakses.

” Pelatihan ini pasti akan menghasilkan aplikasi dari OPD masing-masing. Indeks SPBE kita terus meningkat. Sudah ada aplikasi di beberapa OPD tapi Masi berdiri sendiri. Semuanya harus terpusat. Jadi bicara tentang SPBE kita berharap setiap kita punya kreasi dan inovasi setelah kegiatan ini,” harapnya.(Bidkom-DKISP)

WhatsApp Image 2022-11-25 at 22.00.18

PGRI Rote Ndao Bedah Perlindungan Profesi Guru dan Dosen

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Rote Ndao melihat perlindungan hukum terhadap profesi guru dan dosen sebagai hal yang penting. Untuk hal ini, PGRI Rote Ndao menggelar seminar publik bertajuk ” Perlindungan Hukum terhadap Profesi Guru dan Dosen ” di auditorium Ti’i Langga, rabu (23/11/22). Menghadirkan pembicara yang berlatarbelakang praktisi hukum dan pendidikan.

Kapolres Rote Ndao AKBP I Nyoman Sandita,SH,S.IK,MH yang hadir sebagai narasumber mengatakan profesi guru sebagai pilar utama yang melahirkan sumber daya manusia generasi bangsa maka patutlah guru disebut sebagai sebuah profesi yang mulia.

“Profesi guru adalah profesi yang mulia dan merupakan pilar utama penentu yang melahirkan sumber daya manusia generasi bangsa ini,” jelas Nyoman.

Karena itu, lanjut Sandita, adanya restoratif justice sebagai upaya memberikan ruang perlindungan bagi profesi guru itu sendiri. Dimana telah ada MoU antara Polri dengan PGRI sebagai wujud perlindungan terhadap profesi guru. Maksud dari MoU tersebut adalah memberikan ruang kepada para guru yang dalam melaksanakan tugasnya ternyata harus berhadapan dengan masalah hukum untuk adanya restoratif justice.

” MoU antara Polri dan PGRi sebagai wujud perlindungan hukum terhadap profesi guru yang mana isi dari MoU tersebut sejalan dengan program Polri saat ini yakni restoratif justice. Dan Polres Rote Ndao memberikan ruang kepada Bapak/Ibu guru sekalian yang berhadapan dengan hukum karena permasalahan dengan peserta didik untuk adanya restoratif justice,” jelas Sandita.

Meski demikian, Sandita menghimbau agar para guru dan tenaga pendidik selalu menghindari kekerasan fisik maupun verbal terhadap peserta didik. Melainkan selalu mengedepankan pendekatan emosional dan kultur serta penerapan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.

“Perlindungan hukum terhadap profesi guru ada tahapan dan SOPnya. Dikomunikasikan dengan orang tua. Dan bila sudah tidak dapat dibina maka dikomunikasikan dengan pihak Kepolisian,” ungkap Sandita.

Dalam sesi diskusi, sejumlah peserta menggunakan forum tanya jawab dengan coba menggali informasi terkait program polisi masuk sekolah. Kornelis Tala, pengurus Cabang PGRI Kecamatan Rote Tengah misalnya, bertanya terkait kegiatan kunjungan polisi ke sekolah yang diharapkannya dapat menjangkau semua sekolah.

Terkait ini Sandita menjelaskan, Polri sesungguhnya punya program Polisi Goes to School. Program ini sejatinya dilakukan untuk memberikan motivasi kepada para siswa untuk memiliki semangat yang tinggi dalam menempuh pendidikan dan meraih cita-cita. Program ini sempat terkendala karena faktor Covid 19 sehingga direncanakan tahun 2023 akan kembali berjalan maksimal.

” Program Polisi masuk sekolah merupakan program dalam rangka memberikan support kepada murid-murid. Tapi saat ini terhambat karena situasi Covid 19 sehingga fokus Polri adalah membantu pemerintah dalam upaya penanganannya. Tahun 2023 akan dimaksimalkan lagi program Polisi Goes to School,” ungkap Sandita.(Bidkom-DKISP)

WhatsApp Image 2022-11-21 at 21.01.59

Revitalisasi Bahasa Rote di Festival Tunas Bahasa Ibu Kemdikbud, Riset dan Teknologi

Pemda Rote Ndao menempatkan pengembangan sumber daya manusia yang berdaya saing sebagai salah satu program prioritas. Hal ini bertalian dengan penerapan penggunaan bahasa daerah Rote Ndao sebagai bahasa ibu pada semua generasi.

Dimulai dari anak usia sekolah, pola pendidikan berbahasa sudah mesti diterapkan. Apalagi tahun ini bahasa Rote Ndao menjadi 1 dari 5 bahasa di NTT masuk dalam program Revitalisasi Bahasa Daerah oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI. Kantor Bahasa NTT menyampaikan 5 bahasa daerah yang direvitalisasi oleh Kemendikbud, Riset dan Teknologi RI tersebut adalah bahasa Rote, Dawan, Abui, Kameran dan bahasa Manggarai.

Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek,SE,M.Si menjelaskan sinergitas Pemda Rote Ndao dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI dalam revitalisasi bahasa daerah saat membuka Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kabupaten Rote Ndao, selasa (22/11/22) di auditorium Ti’i Langga.

Kegiatan yang diselenggarakan bersama Pemda Rote Ndao dan Kantor Bahasa NTT Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Riset dan Teknologi RI ini bertemakan “Revitalisasi Bahasa Rote sebagai bahasa ibu”. Revitalisasi Bahasa ini menyasar generasi muda Rote Ndao sejak berada dibangku SD dan SMP.

” Kita ketahui bersama bahwa salah satu program strategis Pemda Rote Ndao adalah meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing. Diantaranya adalah pendidikan yang tidak hanya pendidikan formal tapi juga pendidikan non formal dan informal. Dan kegiatan ini adalah untuk merevitalisasi bahasa ibu. Kami apresiasi semua program dan kegiatan yang dibuat untuk revitalisasi bahasa ibu ini,” ungkap Wabup Stef.

Menurut Wabup Stef, bahasa daerah sebagai jati diri masyarakat dan daerah ini sehingga wajib dipertahankan. Ini warisan leluhur ketika hidup berkelompok dan menciptakan satu bahasa yang dipakai bersama kemudian disebut sebagai bahasa ibu. Karena itu ia mengajak semua pihak untuk bersama menjaga dan melestarikan bahasa daerah dan wajib meneruskannya kepada generasi.

Kegiatan bertajuk Revitalisasi Bahasa Rote ini menurut Wabup Stef mengindikasikan mulai terjadi kemunduran bahasa yang disebabkan oleh banyak faktor. Sehingga kegiatan ini dinilai tepat untuk terus mempertahankan eksistensi bahasa daerah sebagai jati diri masyaarakat dan daerah ini.

” Menunjukkan jati diri dari daerah ini. Mari kita sama-sama menjaga dan melestarikannya. Kalau disebut revitalisasi berarti bahwa ada mulai terjadi kemunduran bahasa. Artinya mulai bergeser karena perubahan jaman,” jelas Wabup Stef.

Dan dalam semangat revitalisasi bahasa di kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu yang difokuskan pada siswa SD dan SMP di Kabupaten Rote Ndao ini, lanjut Wabup Stef, penerapannya menjadi tanggung jawab besar pemerintah, orang tua dan guru. Sebab anak-anak ini kedepan akan melanjutkan tongkat estafet pembangunan yang salah satunya terkait bahasa.

” Karena itu kami berharap para guru di sekolah, salah satu muatan mata pelajarannya adalah bahasa daerah lebih khusus bahasa ibu tolong dilatih, diajarkan dan dibiasakan kepada anak-anak kita supaya mereka tetap bisa berbahasa Rote. Berada dimana pun mereka bisa menggunakan bahasa Rote. Juga orang tua agar kita ajarkan bahasa daerah kepada anak-anak kita. Kalau di rumah saya dan istri biasa bicara menggunakan bahasa Rote supaya anak-anak bisa mengerti,” ungkap Wabup Stef memotivasi.

Point dari revitalisasi bahasa ini, tegas Wabup Stef, agar anak-anak bisa berbahasa daerah dengan baik. Anak-anak harus dilatih untuk bisa menggunakan bahasa daerah. ” Kami orang tua punya tanggung jawab untuk meneruskan apa yang menjadi warisan leluhur kita. Kami atas nama pemerintah menyampaikan salam hormat kepada pimpinan Kantor Bahasa NTT. Kami berterima kasih dan berharap kegiatan seperti ini terus kita selenggarakan,” harap Wabup Stef.(Bidkom-DKISP)

WhatsApp Image 2022-11-18 at 20.52.15

PMT Snack Bergizi, Kebijakan dan Inovasi Baru Pemkab Rote Ndao Turunkan Stunting

Pemkab Rote Ndao terus gencar melakukan upaya-upaya mengeliminir kasus stunting di daerah ini. Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS ) Kabupaten Rote Ndao dibawah pimpinan Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek, SE ,M.Si menyatakan penanganan stunting sebagai upaya kemanusiaan sehingga pelaksanaannya pun mesti dengan keikhlasan, kerjasama lintas sektor dalam satu semangat menghadirkan generasi emas Rote Ndao dimasa mendatang.

Upaya demi upaya dilakukan, strategi kebijakan dan inovasi juga tak hentinya digulirkan untuk memastikan percepatan penurunan stunting memberikan hasil yang terbaik. Tercatat ada 6 inovasi yang telah dihadirkan Pemkab Rote Ndao untuk mengeliminir terjadinya kasus Balita stunting di Kabupaten Rote Ndao. Wabup Stef mengatakan pelaksanaan percepatan penurunan stunting agar selalu berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN-PASTI) sebagai jabaran operasional dilapangan dengan memperkuat konvergensi program dan kegiatan.

Dalam kegiatan Rekonsiliasi Stunting tingkat Provinsi NTT di Kupang pada 4 Agustus 2022 silam, yang dihadiri pimpinan daerah se-NTT bersama TPPS Kabupate/Kota antara lain menghasilkan Kesepakatan antara TPPS Kabupaten/Kota dengan TPPS Provinsi NTTyang dipimpin Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi terkait Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada Balita Stunting.

Pemkab Rote Ndao kemudian mengulirkan kebijakan baru penanganan stunting yakni Pemberian PMT Snack Bergizi dengan format baru. Menurut Wabup Stef, PMT yang akan diberikan kepada anak yang terkonfirmasi stunting tersebut dikemas dalam bentuk biskuit yang terbuat dari campuran daging, telur, ikan dan sayuran serta bahan lainnya sesuai dengan kaidah kesehatan. Biskuit diberikan sebanyak 3 keping setiap hari selama 6 bulan, dihantar langsung oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan pelaksanaannya akan terus dipantau oleh TPPS Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan.

Sebagai tindak lanjut kesepakatan dalam kegiatan Rekonsiliasi Stunting tingkat Provinsi NTT dan penerapan kebijakan baru Pemkab Rote Ndao tersebut, lewat alokasi DAU di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Rote Ndao dilakukan uji coba pelaksanaan PMT Snack Bergizi di 3 desa lokus uji coba penerapan kebijakan baru ini. Menurut rencana tahun 2023 PMT Snack Bergizi ini akan dilakukan pada semua desa di Kabupaten Rote Ndao.

Adapun 3 desa lokus dimaksud yakni Desa Loleoen dan Kuli Aisele di Kecamatan Lobalain serta Desa Holulai di Kecamatan Loaholu. Jumlah sasaran sebanyak 42 anak dengan durasi pelaksanaan selama 60 hari. PMT Snack Bergizi yang diberikan diolah dari bahan pangan lokal kelor, rumput laut, kacang hijau, madu, pisang dan abon ikan.
Pada perdana pelaksanaannya, dipantau langsung Wabup Stef sebagai Ketua TPPS Kabupaten Rote Ndao pada 11 Oktober 2022 lalu. Ia didampingi Kepala Dinas P3AP2KB Regina A. V. Kedoh,S.STP.M.Si, Kepala Dinas Kesehatan dr. Nelly Feby Riwu, Kepala Desa masing-masing, Ketua TP PKK desa, tenaga gizi Puskesmas Lobalain dan penyuluh KB.

Wabup Stef kala itu berpesan dalam mendukung pelaksanaan PMT Bergizi ini, para orang tua dan keluarga agar ikut memperhatikan pola makan, sanitasi, perhatian kasih sayang dan pola asuh anak yang berdampak pada status gizi anak. Menurutnya PMT Snack Bergizi sebagai salah satu inovasi yang dilakukan Pemkab Rote Ndao dengan tujuan agar mempermudah anak mendapat asupan gizi yang baik.

” PMT ini dapat menjadi model pembelajaran lanjutan di setiap rumah tangga. Selain memperhatikan pola makan, sanitasi, perhatian kasih sayang juga mempengaruhi pola asuh anak yang berdampak pada status gizi anak. PMT Snack Bergizi ini merupakan salah satu inovasi untuk mempermudah anak mendapat makanan dengan kandungan gizi yang baik. PMT Snack Bergizi diberikan 3 kali sehari yang diantar langsung oleh kader TPK setiap hari ke rumah sasaran,” jelas Wabup Stef.

Sebelumnya, Wabup Stef juga pada Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting tingkat Provinsi NTT di Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan tanggal 1 November 2022 silam, dalam diskusi terbuka bersama Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, juga menyampaikan inovasi yang dilakukan Pemkab Rote Ndao lewat pemberian PMT dalam bentuk snack bergizi untuk memaksimalkan pola pemberian, jarak dan efisien waktu.

” Dengan berbagai bentuk inovasi yang dikembangkan ini merupakan bukti keseriusan Pemerintah untuk memberikan perhatian yang besar dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Rote Ndao,” ungkap Wabup Stef.(P3AP2KB-DKISP)

kekerasan-anak-1

Kerja Lintas Sektor Eliminir Kekerasan Terhadap Anak

Perlindungan anak sudah menjadi salah satu isu yang kompleks dan multi sektor. Perlindungan anak meliputi upaya pencegahan dan penanganan terhadap kekerasan fisik, psikis dan seksual yang mempengaruhi tumbuh kembang dan masa depan anak. Serta pendampingan anak korban kekerasan dan bentuk penanganan lain pasca terjadinya tindak kekerasan terhadap anak. Selain itu edukasi pun penting dilakukan kepada keluarga sebagai pilar pendidikan anak.

Secara data, sejak tahun 2018 ada trend perubahan jumlah kekerasan terhadap anak yang terus terkoreksi. Terjadi kekerasan terhadap anak sebanyak 15 kasus tahun 2018, meningkat menjadi 27 kasus ditahun 2019. Pada 2020 kasus kekerasan terhadap anak juga terkoreksi meningkat menjadi 48 kasus. Dan mengalami penurunan ditahun 2021 menjadi 42 kasus serta sampai periode oktober 2022 ini terdata mengalami penurunan menjadi 34 kasus.

Hal ini yang menjadi point bahasan dalam Rapat Koordinasi Perlindungan Anak yang dilakukan guna memlihat secara spesifik permasalahan kekerasan terhadap anak serta proses penanganannya. Kegiatan ini melibatkan instansi terkait dari unsur Kepolisian, Kejaksaaan, perangkat daerah lingkup Pemkab Rote Ndao dan Pemerhati Perlindungan Anak.

Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek,SE,M.Si saat membuka Rakor Perlindungan Anak Tingkat Kabupaten Rote Ndao, jumat (19/11/22) mengatakan isu kekerasan terhadap anak ini menjadi isu yang kompleks dan multi sektor. Sehingga pencegahan dan penanganannya pun harus melibatkan seluruh stakeholder. Ia didampingi Kepala Dinas P3AP2KB Regina A. V. Kedoh,S.STP,M.Si.

Menurut Wabup Stef, kasus kekerasan terhadap anak yang bersifat fluktuatif dengan yang tertinggi adalah kasus kekerasan seksual. Sehingga keseluruhan sajian data kekerasan terhadap anak akan disinkronkan dan harmonisasi bersama semua stakeholder.

” Nah faktor utamanya adalah ekonomi, penggunaan media sosial, dampak pernikahan usia dini, kepribadian psikologis dalam kondisi yang tidak stabil dan kondisi perempuan dan laki-laki yang diposisikan tidak setara dalam masyarakat serta persepsi mengenai kekerasan dalam rumah tangga yang dianggap sebagai masalah internal rumah tangga bukan masalah sosial,” jelas Wabup Stef.

Lanjut Wabup Stef, anak yang menjadi korban kekerasan perlu mendapat perhatian dan penanganan secara khusus. Penanganannya, kata Wabup Stef melibatkan orang tua, keluarga, pemerintah dan peran serta masyarakat. Selain itu dibutuhkan pula strategi dalam penanganan kekerasan terhadap anak ini. Strategi yang dilakukan harus mampu mencegah dan menangani tindak kekerasan dengan kerjasama berbagai pihak agar strategi yang dilakukan berjalan secara komprehensif.

” Melalui kegiatan rakor ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk upaya memperkuat sinergitas antar stakeholder dalam rangka perlindungan terhadap anak sehingga tercipta integrasi, sinkronisasi dan sinergitas yang berkesinambungan dengan lintas sektor,” jelas Wabup Stef.

Rakor ini juga mesti menjadi suluh bagi kebijakan tentang perlindungan kekerasan terhadap anak serta optimalisasi upaya pencegahan melalui berbagai cara termasuk juga peningkatan kapasitas SDM dalam memberikan pelayanan bagi korban kekerasan terhadap anak.

Wabup Stef juga berharap rakor ini memberikan output yang kontributif demi tercapainya komitmen bersama untuk pembangunan di bidang perlindungan anak, mencegah dan menurunkan kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Rote Ndao.

” Terimakasih untuk kita semua yang hadir. Kita dengan ketulusan hati bahwa anak menjadi generasi yang penting bagi bangsa yang nantinya akan melanjutkan estafet pembangunan di daerah ini. Sehingga kita memberikan perhatian yang serius,” (Bidkom-DKISP)