kasus-stunting1

Manajemen Audit Kasus Stunting Buat Penanganan Lebih Komprehensif

Penanganan Stunting yang dilakukan secara tepat dan terarah dengan menakar akar permasalahan sampai ke tingkat paling bawah. Sehingga dari situ ditemukan penyebab sekaligus menjadi rekomendasi dalam pengambilan kebijakan serta langkah-langkah strategis pencegahan dan penanganan stunting di daerah ini. Berkenaan dengan itu, kegiatan Diskusi Panel Manajemen Audit Kasus Stunting tingkat Kabupaten Rote Ndao yang dilakukan secara lintas sektor diharapkan mampu menemukan sumber masalah stunting serta solusi pemecahan dalam input rekomendasi bagi pengambilan kebijakan. Diskusi panel ini menghadirkan peserta dari berbagai disiplin ilmu sehingga analisa permasalahan stunting menjadi lebih komprehensif.

Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek,SE,MSi yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Rote Ndao saat membuka kegiatan Manajemen Audit Kasus Stunting tingkat Kabupaten Rote yang diselenggarakan Pemkab Rote Ndao dan Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi NTT mengatakan Diskusi Panel Manajemen Audit Kasus Stunting ini dilakukan dengan memberikan dampak bagi penanganan stunting ke depan. Sebab dari hasil audit kasus stunting ini, lanjut Wabup Stef, ke depan pemerintah dan semua stakeholder akan melakukan pendampingan keluarga stunting secara konvergensi, responsif, aplikatif serta lebih cepat dan terarah dalam percepatan penurunan stunting di daerah ini.

” Dengan diskusi manajemen audit kasus stunting ini ke depan kita harus benar-benar melakukan pendampingan keluarga stunting secara konvergensi, responsif , aplikatif sehingga memberikan dampak positif pada percepatan pencegahan dan penanganan stunting yang tepat dan terarah,” jelas Wabup Stef.

Wabup Stef secara khusus mengapresiasi kerja Kolaboratif Kantor Perwakilan BKKBN NTT dengan Pemkab Rote Ndao dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. Sehingga Ia berharap jajaran OPD lingkup Pemkab Rote Ndao agar tetap menjaga semangat kemitraan dan terus mengoptimalkan program Gerakan Kaka Angkat Adik Asuh (GKA3) dan memberikan pelayanan pendampingan keluarga stunting sesuai harapan masyarakat.

Kepada jajarannya di Kecamatan, Desa dan Kelurahan, Wabup Stef terus memotivasi agar tetap meningkatkan perhatian terhadap percepatan penurunan stunting dengan penyusunan rencana kegiatan yang bersifat operasional dan implementatif sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Rote Ndao Regina A. V. Kedoh,S.STP,M.Si dalam lanjutan Diskusi Panel Manajemen Audit Stunting ini, kamis (17/11/22) menjelaskan setiap kasus stunting di wilayah Kabupaten Rote Ndao perlu diaudit untuk menemukan akar permasalahan sehingga menjadi dasar informasi bagi pengambil kebijakan bersama semua stakeholder menyusun strategi penanganan kedepan.

” Perlu berbagai strategi percepatan dalam upaya yang dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi dari level pemerintah pusat sampai ke daerah-daerah dan seterusnya sampai ke kecamatan, desa dan kelurahan. Sehingga perlu adanya hal-hal praktis untuk ditindaklanjuti oleh tataran level yang dekat dengan masyarakat serta melaksanakan berbagai aksi sehingga apa yang menjadi harapan kita bersama dalam mewujudkan amanat ini bisa tercapai,” ungkap Regi.

 

Lanjut Regi, pihaknya telah melakukan pengisian kertas kerja sebagai sampel di beberapa wilayah Kabupaten Rote Ndao yakni Desa Nggelodae Kecamatan Rote Selatan dan Desa Loleoen kecamata Lobalain. Kertas Kerja tersebut telah disampaikan ke tim pakar yang terdiri dari dokter spesialis anak dan dokter spesialis kandungan serta ahli gizi untuk dilakukan analisis terhadap semua data yang disajikan.

” Hari ini akan didiskusikan bersama. Akan dijelaskan oleh tim pakar agar semua bisa mengetahui hasil analisis terhadap pengisian kertas kerja. Hasil kajian terkait kasus stunting periode agustus yang sudah dilakukan secara teknis dan cermat oleh TPPS Kabupaten. Kondisi stunting kita diperiode agustus setelah dianalisi ternyata ada beberapa penyebab kerentanan terjadinya kasus baik kasus baru maupun lama. Dengan berbagai analisia penyebabnya,” jelasnya.

Menurutnya hasil kajian TPPS Kabupaten dan analisa Tim Pakar yang diramu dalam diskusi panel ini selanjutnya menghasilkan rekomendasi yang akan disampaikan kepada TPPS Kabupaten untuk dilakukan pengembangan inovasi dan gerakan bersama dalam rangka percepatan penurunan stunting.

Widyaiswara Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi NTT Theodorus Mario de Robert, M.Pd,SBG menambahkan manajemen audit kasus stunting dilakukan dengan fokus pada membedah kasus pada kertas kerja. Tahapannya adalah pendataan yang dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan akan dikumpulkan oleh TPPS Desa dan Kelurahan. Selanjutnya TPPS Desa menyampaikan hasil pendataan tersebut ke TPPS Kecamatan dan dilakukan mini Lokakarya di kecamatan yang dipimpin oleh Camat. Dari minilok ini akan diketahui wilayah dengan tingkat stuntingnya masing-masing.

” Untuk wilayah-wilayah itu kita lakukan audit kasus stunting dengan pengisian kertas kerja. Supaya kasusnya dibedah dan bisa kita dapatkan rekomendasi untuk kasus ini seperti apa. Jadi kegiatan ini juga menghasilkan rekomendasi dan rencana tidak lanjut dari hasil yang ditemukan. Ini yang kita bahas sekarang,” jelasnya.(Bidkom-DKISP)

workshop-petugas-data3

Disdukcapil adakan WORKSHOP Petugas Registrasi Desa

Disdukcapil Kabupaten Rote Ndao kembali melakukan penguatan terhadap petugas registrasi desa melalui kegiatan Workshop yang dikemas dalam bentuk FGD Publik Haring yang bertempat  di ruang loket pelayanan Adminduk Disdukcapil Kab. Rote Ndao pada Selasa,15/11/2022.

Hal ini dilakukan guna meningkatkan pemahaman petugas registrasi desa dan sekaligus guna mendapat input masukan dari stakeholder dan masyarakat tentang evaluasi Pelayanan Adminduk selama ini oleh Disdukcapil Kab Rote Ndao dan kemungkinan perbaikan – perbaikan ke depan termasuk rencana adanya loket pelayanan Adminduk di Desa; Kata Petson S.Hangge, S.Sos, Kadis Dukcapil Kab. Rote Ndao dalam paparannya.

Pada kesempatan tersebut, Kadis Dukcapil Kab Rote Ndao didampingi Sekretaris  Dukcapil Kab Rote Ndao, Daniel Tungga dan Para Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional Disdukcapil Kab Rote Ndao. Turut hadir Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Rote Ndao, Feky Boelan, S.Pd juga menyampaikan apresiasi terhadap pelayanan Adminduk masyarakat yang selama ini telah dilakukan oleh Disdukcapil Kab Rote Ndao namun demikian menitipkan harapan untuk sekiranya senyum, sapa dan salam dalam pelayanan oleh petugas Disdukcapil terus menjadi perhatian untuk membahagiakan masyarakat.

Feky Boelan juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Rote Ndao dan Sekretaris Daerah yg telah memberikan support kepada Disdukcapil Kab. Rote Ndao dalam penganggaran dan SDM.

Sementara itu salah satu peserta yaitu Kepala Desa Oematamboli, Onisius Balukh, menyoroti tentang Pemanfaatan Dokumen Kependudukan dan Data Kependudukan yang semakin meningkat diperlukan oleh Desa dan pelayan publik untuk itu sekiranya Disdukcapil Kab Rote Ndao membantu pelayanan Adminduk bagi Penduduk usia 17 Tahun untuk Pemilu, Disabilitas dan Lansia serta pasangan orang tua dulu yang belum memiliki, KK, KTP elektronik dan Akta Perkawinan serta Akta bagi anak-anak.

Selain itu juga Camat Lobalain, Nusry Zakarias, menyampaikan bahwa keberhasilan Pelayanan Adminduk adalah tanggung jawab bersama antara Kita juga termasuk desa – desa yg memberikan input data. Dan terimakasih kepada Disdukcapil Kab. Rote Ndao yang telah membantu masyarakat bencana Seroja memperoleh keterangan Kependudukan sehingga pencairan dana berjalan dengan baik di Perbankan.

Peserta yg mengikuti Kegiatan adalah Para Kepala Desa dan Sekretaris Desa serta Perwakilan dari Kecamatan-kecamatan dan Tokoh Agama dan pelaku pelayanan Adminduk sebanyak 125 orang. (dukcapil_dkisp)

stunting-produktif2

Penurunan Stunting Menyasar Usia Produktif dan Catin

Upaya terpadu penanganan Stunting di daerah ini terus dilakukan. Program dan kegiatan digulirkan serta diperkuat dengan beragam inovasi yang implementasinya memberikan dampak bagi penurunan angka Stunting di daerah.

Pemkab Rote Ndao juga baru saja menggulirkan kebijakan baru penanganan Stunting yakni Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan format baru. Yakni tiga keping biskuit tinggi nutrisi karena terbuat dari campuran daging, ikan, telur dan sayuran di berikan setiap hari kepada Baduta stunting. Diberikan selama 6 bulan berturut-turut dan pelaksanaannya akan terus dipantau oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten, kecamatan, Desa dan Kelurahan.

Selain itu, kebijakan penurunan stunting kini menyasar usia produktif terutama kaum muda mudi yang hendak membangun rumah tangga. Sebelum menikah, para calon pengantin diikutkan dalam kegiatan konseling dan pemeriksaan kesehatan reproduksi. Konseling berkaitan dengan kesiapan mental dan kemapanan secara ekonomi serta pemeriksaan kesehatan untuk memastikan bayi yang lahir dalam kondisi normal.

Wakil Bupati Rote Ndao yang juga ketua TPPS Kabupaten, Stefanus M. Saek,SE,M.Si mengingatkan hal ini ketika membuka Rapat Koordinasi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di aula Dekranasda, senin (14/11/22) lalu. Ia didampingi Asisten Administrasi Umum Jermi Haning,Ph.D dan Kepala P3AP2KB Regina Kedoh,S.STP,M.Si. Wabup Stef mengatakan sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting maka calon pengantin wajib melakukan konseling dan pemeriksaan kesehatan tiga bulan sebelum melangsungkan pernikahan. Yang dipersiapkan tidak hanya kesiapan mental tapi juga kesehatan reproduksi dan ekonomi. Sehingga diharapkan sebelum menikah calon pengantin dalam kondisi sehat reproduksi dan fisik serta siap secara ekonomi.

” Intervensi pada Catin (calon pengantin) sangat penting sebagai upaya preventif mencegah bayi stunting. Upaya itu dilakukan dengan pendidikan Catin yang ditindaklanjuti pendampingan kesiapan menikah dan hamil kepada Catin. Ada tiga bekal yang harus dipersiapkan oleh calon pengantin yakni kesehatan reproduksi, kesehatan keluarga, cara hidup berkeluarga dan ekonomi keluarga,” jelas Wabup Stef.

Dan dalam berbagai upaya penurunan stunting ini, lanjut Wabup Stef, agar berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting (RAN-PASTI) sebagai jabaran operasional dilapangan dengan memperkuat konvergensi dengan kelompok sasaran calon pengantin. Perpes 72 Tahun 2021 dan RAN-PASTI ini memuat strategi nasional percepatan penurunan stunting yang ditujukan untuk menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan serta meningkatkan akses terhadap air minum dan sanitasi.

Wabup Stef mendorong kerjasama antar instansi serta meningkatkan budaya kerja keras dalam semangat kemitraan untuk memberikan pelayanan yang lebih berkualitas sesuai harapan masyarakat. Juga dalam pelaksanaan bimbingan pra nikah agar menyempurnakan materi terkait kesehatan reproduksi dan 1000 hari pertama kehidupan.

Wabup Stef juga mengapresiasi peran strategis semua stakeholder di daerah khususnya tokoh agama yang ikut memberikan dukungan berkaitan dengan pendidikan pra nikah. Menurutnya tokoh agama mengambil peran dalam konseling pra nikah bagi calon pengantin dan disetiap khotbah, ceramah, tausiah kepada masyarakat.

” Kebersamaan kita hendaklah dimaknai sebagai menyelaraskan dan mensinergikan pelaksanaan percepatan penurunan stunting dan sudah sangat tepat jika pemerintah melibatkan tokoh agama dalam upaya percepatan penurunan stunting ini,” ungkap Wabup Stef.

Sejalan dengan komitmen kerja kolaboratif antar stakeholder di daerah ini, sehingga Rakor Percepatan Penurunan Stunting ini antara lain menghasilkan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama antara Pemkab Rote Ndao dengan Pimpinan Umat Beragama tentang Pencegahan Stunting Bagi Pasangan Suami Istri Berbasis Ketahanan Keluarga Yang Setara Gender.(P3AP2KB-DKISP)

Tingkatkan SDM ASN Rote Ndao, Bapelitbang Gaet Diskominfostatper Gelar Pelatihan Videografis

Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia di lingkup Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemeritah daerah Kabupaten Rote Ndao, maka Bapelitbang bekerjasama dengan Dinas kominfostatper menggelar pelatihan pembuatan video inovasi daerah. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari sejak tanggal 14-15 November bertempat di kantor Bapelitbang Rote Ndao.

Membuka kegiatan ini, pejabat PLT Bapelitbang Jermi Haning dalam sambutannya menyampaikan apresiasi bagi Bapelitbang yang telah menggagas ide untuk melakukan kegiatan pelatihan pembuatan video ini. Ia menuturkan bahwa video saat ini menjadi sarana yang banyak digunakan dalam menyampaikan pesan maupun informasi. Menurutnya dengan adanya kegiatan peningkatan SDM di lingkup ASN Rote Ndao maka akan membuat ASN menjadi lebih terampil dalam mengemas pesan terkait dengan inovasi daerah yang sudah atau yang nantinya akan digagas.

Jermi juga berharap agar diakhir dari pelatihan ini setiap ASN mampu menghasilkan minimal satu video yang memuat terkait dengan inovasi yang ada dimasing-masing perangkat daerah. Adapun video yang terbaik akan dipilah dan diposting di web Pemda Rote Ndao.
“Jadi diakhir dari pelatihan ini diharapakan semua dapat menghasilkan satu video terkait dengan inovasi yang ada, sehingga video terbaik akan di posting nantinya di web Pemda,” jelasnya.

Dalam sambutannya didepan peserta pelatihan videografis dari seluruh OPD Rote Ndao, Jermi juga menegaskan bahwa sebuah video yang baik harus berisikan fakta atau kebenaran. Ia juga sangat mendukung untuk para peserta dapat melakukan survei atau penelitian terlebih dahulu sebelum para peserta kelak nanti akan menyusun sebuah video.

” Video yang baik itu harus terdiri dari rangkaian fakta yang mampu dipertanggungjawabkan, kita tidak bisa hanya buat video asal-asal. Video nanti yang dihasilkan akan di tonton oleh banyak orang sehingga kita harus merencanakan pembuatan video dengan baik.

Sementara itu Sekretaris Bapelitabang Rote Ndao, Janwes Nauk dalam pelatihan tersebut menekankan bagaimana sebuah video dapat memberikan dampak atau efek pada perubahan perilaku pada masyarakat saat ini. Ia menekankan bahwa generasi zaman sekarang menjadikan video sebagai salah satu bentuk cara  untuk dapat menyalurkan aspirasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini.  Menurutnya dengan adanya pelatihan pembuatan video ini maka segenap ASN pemda Rote Ndao dapat belajar bagaimana membangun narasi  yang baik untuk dapat menciptakan seuatu video yang tidak saja menarik namun juga mampu membawa perubahan perilaku sesuai dengan pesan yang ingin video tersebut dibentuk.

Dalam pelatihan tersebut terpantau para peserta yang hadir dari seluruh OPD di Kabupaten Rote Ndao terlihat antusias untuk menghasilkan video inovasi dari perangkat masing-masing. Hal ini nampak dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan para peserta ketika pelatihan video berlangsung. Untuk diketahui bahwa dalam pelatihan video tersebut melibatkan 36 OPD, 11 Kecamatan, 7 Kelurahan dan 12 Puskesmas yang tersebar didaratan Rote Ndao. Akhir dari pelatihan video ini yakni adanya video inovasi dari setiap OPD yang telah terlibat dalam kegiatan pelatihan videografis. (DKISP)

coding-sd-22

Belajar Coding Sebagai Bekal Ketrampilan Siswa Dalam Menjawab Kebutuhan Industri Digital

Saat ini kita telah memasuki era teknologi informasi digital yang telah ada diseluruh aspek kehidupan kita hingga ke pelosok-pelosok tidak terkecuali daerah kita tercinta ini. Sehingga sebagai upaya meningkatkan kompetensi serta literasi digital kepada anak-anak sejak dini, maka Dinas Pendidikan dituntut untuk mampu memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi siswa sesuai perkembangan zaman.

Untuk itu Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Rote Ndao pada tahun 2022 membuat sebuah program inovasi yaitu Pelatihan Coding bagi anak SD dan SMP di Kabupaten Rote Ndao yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Rote Ndao, Yosep Pandie,S.Pd yang bertempat di gedung SD Inpres Mokdale pada Selasa, 15/11/2022 sore.

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Rote Ndao, Josep Pandie mewakili Bupati Rote Ndao dalam sambutannya saat membuka kegiatan pelatihan Coding bagi Siswa SD dan SMP ini menyatakan bahwa program pelatihan Coding ini selain bertujuan meningkatkan keterampilan digital siswa dalam menjawab kebutuhan industri saat ini, juga bisa menjadi salah satu ruang pengembangan diri bagi siswa yang mempunyai minat dan bakat di bidang teknologi informasi.

Lanjut Kadis PKO bahwa untuk tahap pertama, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Rote Ndao menyiapkan kuota gratis yang diberikan kepada 25 siswa SD dan 25 siswa SMP, dimana para peserta akan dibimbing oleh mentor yang sudah berpengalaman di bidangnya.

Yosep Pandie berharap bahwa murid-murid yang terpilih dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menambah keahlian di luar mata pelajaran yang diberikan di sekolah.  Kepada para orang tua, kami berharap Bapa Mama dapat memberikan motivasi dan pendampingan kepada anak-anak dalam mengikuti kegiatan ini. Kepada rekan-rekan di Dinasi PKO Rote Ndao dan Bapak Ibu yang telah dilatih sebagai Guru Coding untuk Rote Ndao, kami berharap dapat menjalankan tugas mengawasi jalannya kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Semoga tidak hanya tahun ini, namun pada tahun-tahun ke depan, kita dapat terus melaksanakan Kelas Coding ini supaya dari Rote Ndao bisa lahir programmer-programmer yang membuat banyak inovasi digital di masa mendatang.

Yosep Pandie juga terus mengharapkan dukungan dari para orang tua untuk mulai mendorong anak belajar coding sederhana sejak dini, karena dengan adanya pelatihan coding ini siswa diharapkan dapat :

  1. Meningkatkan kemampuan Problem Solving, dimana dalam dunia pemrograman siswa akan ditantang dan diminta untuk memecahkan masalah;
  2. Meningkatkan kemampuan Computational Thinking, dimana anak akan mampuan memecahkan masalah dengan bantuan computer;
  3. Meningkatkan kreatifitas, yang artinya dengan belajar coding dapat mendorong anak untuk menemukan solusi yang dapat diterapkan untuk tantangan apa pun yang mereka hadapi;
  4. Meningkatkan kemampuan komunikasi, dimana anak akan terdorong untuk memiliki keterampilan komunikasi yang bermanfaat bagi mereka untuk menavigasi lingkungan sosial, berkolaborasi dengan orang lain, berkinerja baik secara akademis, dan mencapai tujuan mereka;
  5. Mendorong kegigihan anak, di mana kemampuan anak untuk belajar dapat ditingkatkan, disesuaikan sesuai kebutuhan, dan mendorongnya melawan kegagalan yang dapat melemahkan semangatnya;
  6. Meningkatkan kemampuanDigital Literacy, dimana anak dapat mencari sebuah topik secara online, menemukan informasi yang relevan mengenai topik tersebut, dan kemudian berpikir kritis sesuai dengan informasi yang mereka terima.

Kegiatan pelatihan Coding bagi Siswa SD dan SMP tahap dasar ini akan berlangsung selama 16 kali pertemuan dan setiap minggu 4 kali pertemuan sehingga diharapkan bisa berakhir pada bulan Desember 2022 sebelum anak-anak memasuki masa libur Natal.

Diakhir pembukaan kegiatan pelatihan coding ini diserahkan secara simbolis handphone kepada 2 orang perwakilan siswa yang nantinya hanphone ini akan digunakan sebagai media dalam pembelajaran membuat coding. (PKO & DKISP)

kkp-kapal-nelayan1

Pemkab Rote Ndao- Kementerian KKP Bantu Dua Kapal Nelayan

Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE diwakili Sekretaris Daerah Drs. Jonas M. Selly,MM menyerahkan bantuan dua unit kapal Fiber kepada kelompok nelayan di Desa Batutua Kecamatan Rote Barat Daya dan Desa Hundihuk Kecamatan Loaholu. Dua kelompok penerima yakni Kelompok KUB Rizki Ilahi Batutua dan KUB Inggutasi Hundihuk. Dua unit Kapal Fiber ini hasil kerjasama Pemkab Rote Ndao dengan Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kekuatan dan Perikanan RI dan penyerahan dilakukan terpusat di Desa Batutua, senin (14/11/22) sore.

Sekda Jonas mengatakan bantuan dua unit kapal fiber untuk nelayan ini harus digunakan sesuai peruntukan. Penggunaannya harus memberikan manfaat bagi peningkatan produktifitas dan kesejahteraan masyarakat.

” Bagi kelompok yang menerima bantuan ini gunakanlah sesuai peruntukannya untuk mencari ikan. Tidak digunakan untuk mengangkut penumpang dan lainnya,” ungkap Sekda Jonas memgingatkan.

Sekda Jonas juga menyampaikan terimakasih atas dukungan Dirjen Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah memproses usulan Pemkab Rote Ndao. Juga kepada Anggota DPR RI Yohanes Fransiskus Lema atas dukungannya sehingga dua unit kapal fiber tersebut telah sampai ke Rote Ndao.

” Kita berterima kasih kepada semua pihak termasuk kepada Anggota DPR RI Pak Yohanes Fransiskus Lema,S.IP, M.Si yang sudah melancarkan bantuan ini sampai ke Rote. Karena pemerintah daerah boleh mengusulkan tetapi yang menyampaikan aspirasi ini di Kementerian sehingga terjawab adalah beliau,” jelas Sekda Jonas.

Penyerahan dua unit kapal fiber ini masing-masing oleh Sekda Jonas kepada Kelompok KUB Rizki Ilahi Batutua dan Kelompok KUB Inggutasi Hundihuk oleh Kapolsek Rote Barat Daya Iptu. Yappi Y. Kokoh.

Kegiatan ini dihadiri pula anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao Denison Mooy dan Yusuf Adoe, Kepala Desa Batutua Papi Narang dan Kepala Desa Hundihuk Yunus Modokh. Jenis kapal yang berikan adalah Fiber 5GT beserta kelengkapan tangkap ikan. (Bidkom-DKISP)

wanita-di-padang-gula1

Eksotika Rote Ndao di film “Wanita Di Padang Gula”

Keindahan budaya dan pariwisata Kabupaten Rote Ndao tak diragukan lagi. Sentuhan eksotikanya telah menarik minat produser film dari rumah produksi Bright Sky Pictures Stefanus Dimas Putra untuk menjadikan Batu Termanu, salah satu spot wisata di Kabupaten Rote Ndao menjadi lokasi utama pembuatan film yang tengah dirilisnya. Sinopsis dalam film ini pun seputar pariwisata dan kebudayaan masyarakat Kabupaten Rote Ndao.

Produser Stefanus Dimas Putra mengangkat cerita lokal masyarakat Rote dalam film terbarunya bertajuk ‘ Wanita Di Padang Gula ‘ yang mulai dirilis tanggal 14 November 2022 ini. Dalam rancangannya pembuatan film ini akan berlangsung di Kecamatan Landu Leko, Rote Selatan, Lobalain, Rote Barat serta dengan lokasi utama di spot wisata Batu Termanu Kecamatan Rote Tengah.

Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE menyambut baik kehadiran Bright Sky Pictures dalam ilmunya Wanita Di Padang Gula ketika melakukan pengguntingan pita, kamis (10/11/22) untuk melaunching dimulainya pembuatan film ini. Pemda Rote Ndao, jelas Bupati Paulina, memberikan dukungan dalam hal perizinan lokasi serta akses terhadap suksesnya penyuntingan film bermuatan kebudayaan lokal Rote Ndao ini. Ia secara khusus menyampaikan terimakasih kepada keluarga pemilik lahan yang bersedia menerima kru Bright Sky Pictures dalam pembuatan film dimaksud.

” Terimakasih kepada Bapak David Keluanan dan semua keluarga sudah menerima dan bersedia meminjamkan lahannya untuk pembuatan film Wanita Di Padang Gula ini,” ungkap Bupati Paulina.

Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Ir. Untung Harjito, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Armis Saek,ST, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Yesy Dae Pany, pimpinan OPD lingkup Pemkab Rote Ndao serta produser film Bright Sky Pictures Stefanus Dimas Putra. Kru yang terlibat dalam pembuatan film ini berjumlah sekitar 150-an orang termasuk para pemeran film.
Bupati Paulina meyakini pemilihan Kabupaten Rote Ndao sebagai lokasi pembuatan film ini akan mengangkat citra Rote Ndao dan semakin mengenalkan daerah ini sebagai tujuan wisata terbaik sehingga terus menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung ke kabupaten Rote Ndao.

” Saya yakin bahwa dampak positif dari ini adalah bahwa Kabupaten Rote Ndao akan terus dikenal dan mampu memotivasi wisatawan baik dalam negeri maupun manca negara untuk berkunjung ke Rote Ndao. Terimakasih untuk rumah produksi Bright Sky Pictures telah memilih Rote Ndao sebagai tempat pembuatan film ini,” ungkap Bupati Paulina.

Bupati Paulina menghimbau masyarakat di sekitar lokasi pembuatan film untuk turut membantu memfasilitasi produser dan para kru demi kelancaran penyuntingan film dimaksud. Juga pihak rumah produksi Bright Sky Pictures agar dapat melibatkan masyarakat sekitar demi suksesnya rangkaian kegiatan ini.

Produser film Stefanus Dimas Putra mengatakan pembuatan film Wanita Di Padang Gula akan berlangsung selama satu bulan sejak 14 November sampai 21 Desember 2022. Berlangsung di beberapa titik dengan lokasi utama di Batu Termanu. Film mengangkat kisah tentang seorang ibu yang memperjuangkan keadilan atas kekerasan seksual terhadap kedua anak perempuannya. Bersamaan dengan itu, film ini juga memperkenalkan eksotisnya alam dan budaya Rote Ndao.(Bidkom-DKISP)

alm.ml-saek2

Kilas Balik Tapak Pengabdian Alm. Drs. Marthen Luter Saek

Kabupaten Rote Ndao baru saja kehilangan salah satu putra terbaiknya. Drs. Marthen Luther Saek. Figur terbaik, tokoh daerah ini yang pernah mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat dan daerah ini. Bersama Drs. Leonard Haning,MM, keduanya memimpin Kabupaten Rote Ndao sebagai Bupati dan Wakil Periode 2009-2014. Oleh khalayak ia dikenal sebagai sosok yang mendedikasikan hidupnya bagi masyarakat dan daerah serta setia dalam tugas dan pelayanan.

Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu, SE segera mengintruksikan pengibaran bendera setengah tiang di wilayah Kabupaten Rote Ndao kala mendapat kabar kepergian Almh. Drs. Marthen Luther Saek. Sebuah bentuk penghormatan yang patut bagi seorang tokoh yang pernah berjasa dalam masa hidupnya bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Rote Ndao.

Bupati Paulina bersama Bupati Rote Ndao periode 2009-2019 Drs. Leonard Haning, MM dan Wakil Bupati Rote Ndao periode 2014-2019 Jonas Cornelius Lun,S.Pd hadir dan beribadah bersama keluarga dalam tiga hari masa perkabungan dan ibadah pemakaman pada sabtu 12 November 2022. Menyampaikan rasa dukacita yang mendalam, memanjatkan Do’a seraya memberikan kekuatan bagi keluarga yang yang ditinggalkan.

Sejenak melihat kembali tapak pengabdian mantan kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Rote Ndao ini yang lahir di Rote pada 04 Maret 1949. Almh. Drs. Marthen Luther Saek menamatkan pendidikan Sekolah Rakyat Negeri bonipoi Kupang Tahun 1962. Ia melanjutkan pendidikan dan tamat dari Sekolah Kerajinan Negeri Kupang Tahun 1964 dan Sekolah Teknik Negeri Kupang tamat tahun 1967. Ia juga menamatkan Sekolah Menengah Negeri Kupang tamat tahun 1970. Ia melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan meraih gelar Sarjana Muda Teknik Bangunan Undana Kupang tahun 1982 dan kembali meraih gelar Sarjana Teknik Bangunan Undana Kupang tahun 1992.

Almh. Drs. Marthen Luther Saek memulai pengabdiannya kala menjadi Tenaga Harian Lepas pada Sinoal AL Kupang tahun 1967 sampai tahun 10969. Ia juga sempat menjadi Tenaga Kontrak Bermaklumat pada Dinas Pekerjaan Umum Rote Ndao Schap tahun 1970 sampai tahun 1972. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Bupati KDH. Tingkat II Kupang Nomor UP032.82/84/1983-D tanggal 26 Mei 1983 Almh. Drs. Marthen Luter Saek diangkat sebagai Pjs. Kepala Pekerjaan Umum Wilayah Rote Ndao sejak tanggal 1 Juni 1983 sampai 31 Desember 1983. Ia lalu diangkat dengan Keputusan Bupati KDH. Tingkat II Kupang Nomor UP031.5/94/66/1984-D tanggal 23 Maret 1984 sebagai Kepala Sub Seksi Program pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kupang sampai tanggal 5 Oktober 1987.
Karirnya terus beranjak naik sejalan dengan masa pengabdian yang ia lalui. Berdasarkan Keputusan Bupati KDH. Tingkat II Kupang Nomor 824/UP.X/67.A/156/1987 tanggal 6 Oktober 1987 diangkat dalam jabatan Kepala Sub Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kupang sampai tanggal 4 Juli 1990.

Almh. Drs. Marthen Luther Saek selanjutnya berturut turut mendapat kepercayaan sebagai Kepala Sub Seksi Perencanaan Teknis Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kupang sejak tanggal 5 Juli 1990 sampai 19 Juli 2000, Kepala Seksi Pembangunan Dinas Pengairan Kabupaten Kupang dari tanggal 20 Juli 2000 sampai 26 Januari 2001, Pj. Kabid Fispra Bapedda Kabupaten Kupang sejak tanggal 27 Januari 2001 sampai tanggal 9 Agustus 2002, Pj. Kepala Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Rote Ndao sejak tanggal 10 Agustus 2002 sampai tanggal 23 Juni 2004 dan terakhir Ia dipercayakan sebagai Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Rote Ndao. Selanjut pada tahun 2009 Almh. Drs. Marthen Luther Saek atas Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 132.53-58 Tahun 2009 tanggal 19 Januari 2009 di Sahkan sebagai Wakil Bupati Rote Ndao periode 2009-2014.

Almh. Drs. Marthen Luter Saek juga atas dedikasinya ia diberikan sejumlah tanda jasa dan penghargaan antara lain Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun diberikan oleh Presiden RI Tahun 1997, Satya Lencana Karya Satya 30 Tahun 2004, Governance of Indonesia Asesment oleh Yayasan Penghargaan Indonesia Tahun 2009, Pribadi Inovatif oleh Yayasan Mitra Pembangunan Tahun 2010, Karya 50 Tahun Word Vition Indonesia (WVI) Tahun 2010. Almh. Drs. Marthen Luter Saek mengabdikan diri dalam tugas an tanggungjawab kepada masyarakat dan bangsa sebagai PNS selama 36 Tahun 6 Bulan. Dan sebagai Wakil Bupati satu periode.

Almh. Drs. Marthen Luter Saek juga tercatat berkecimpung di dunia organisasi dengan menjadi anggota Ikatan Siswa Sekolah Teknik Menengah Kupang tahun 1967-1970, anggota Himpunan Mahasiswa Undana Tahun 1977-1982. Di bidang organisasi politik, ia tercatat pernah anggota Partai Golkar Tahun 1972-2008, Ketua DPC Partai Republikan Kabupaten Rote Ndao Tahun 2007-2012, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Kabupaten Rote Ndao Tahun 2012-2013, Ketua Dewan Penasihat Partai Perindo Kabupaten Rote Ndao Tahun 2016-2018, Ketua Dewan Penasihat Partai Berkarya Kabupaten Rote Ndao Tahun 2019.
Almh. Drs. Marthen Luter Saek juga semasa hidupnya aktif terlibat alam organisasi keagamaan seperti Anggota Majelis Jemaat Koinonia Kupang, Majelis Jemaat di Gereja Bethania Ba’a dan di Gereja Siloam Metina Tahun 1982-2019. Ia turut menjadi Ketua BP3J Klasis Lobalain Tahun 2013-2015, Ketua BP3J di Gereja Siloam Metina Tahun 2015-2019 serta menjadi Guru Sekolah Minggu di Jemaat Koinonia Kupang dan Siloam Metina Ba’a Tahun 1967-1974, Anggota Paduan Suara Gerejawi sampai tahun 2022.

Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao Drs. Jonas M. Selly,MM atas nama pemerintah dan masyarakat Rote Ndao ketika melaksanakan upacara pemakaman secara kedinasan menyampaikan rasa dukacita yang mendalam sekaligus penghormatan kepada Almh. Drs. Marthen Luter Saek.
” Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Rote Ndao kita memberikan penghormatan dan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya orang tua kekasih kita Almh. Bapak Drs. Marthen Luter Saek, meninggalkan kita sekalian dalam usia 73 tahun 8 bulan 4 hari. Kiranya keluarga yang ditinggalkan teristimewa istri, anak-anak, menantu, cuci dan saudara dan rumpun keluarga senantiasa mendapat kekuatan dan penghiburan dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” ungkap Sekda Jonas. Almh. Drs. Marthen Luter Saek, jelas Sekda Jonas, selama kurang lebih 36 tahun telah mengabdikan diri sebagai seorang PNS dan terakhir menduduki jabatan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Rote Ndao.

Dalam masa pensiun, Almh. masih mengabdikan dirinya bagi Kabupaten Rote Ndao sebagai Wakil Bupati Rote Ndao periode 2019-2014. Dalam kurun waktu tersebut Almh. sudah banyak memberikan kontribusi serta karya terbaik yang telah diukir demi kemajuan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan di Kabupaten Rote Ndao.
Sekda Jonas mengatakan sejak berpulangnya Almh. tanggal 9 November 2022 pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Rote Ndao berdukacita yang sangat mendalam karena kehilangan salah satu tokoh terbaik yang semasa hidupnya telah didedikasikan sepenuhnya untuk kemajuan Kabupaten Rote Ndao.

” Dan sebagai wujud terimakasih, penghormatan serta penghargaan yang tinggi atas jasa-jasa dan bakti Almh. terhadap daerah dan masyarakat di daerah ini maka Pemkab Rote Ndao mengambil kebijakan melakukan pengibaran bendera setengah tiang di wilayah Kabupaten Rote Ndao,” jelas Sekda Jonas.

Sekda Jonas mengajak semua pihak untuk mewujudnyatakan keteladanan Almh. melalui kerja nyata di hari ini dan yang akan datang sesuai tanggungjawab dilingkungan kerja masing-masing dan kehidupan bermasyarakat.
” Semoga apa yang beliau tinggalkan semasa hidupnya dapat kita ambil dan jadikan sebagai contoh, pedoman dalam menjalani sisa hidup kita. Saya juga mengajak kita semua untuk sama-sama mendoakan sanak saudara yang ditinggalkan sehingga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kekuatan dan keikhlasan agar dapat menerima kepergian Almh. ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutup Sekda Jonas.(Bidkom-DKISP)

WhatsApp Image 2022-11-11 at 21.33.49

Pemkab Rote Ndao Gulirkan Program Baru Penanganan Stunting

 

Pemkab Rote Ndao tak hentinya menghadirkan inovasi, strategi dan kebijakan percepatan penurunan stunting di daerah ini. Yang terbaru adalah program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) khusus kepada Baduta selama 6 bulan. Menariknya, PMT ini akan diberikan setiap hari kepada Baduta yang dikemas dalam bentuk Biskuit dan mengandung nutrisi penting bagi pertumbuhan anak. Kebijakan ini menambah sejumlah inovasi dan strategi yang sebelumnya sudah digulirkan diantaranya Gerakan Kaka Angkat Adik Asuh (GKA2) dan Mama Bo’i.

Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek,SE,M.Si menyampaikan kebijakan baru Pemkab Rote Ndao ini ketika membuka kegiatan Rekonsiliasi Stunting Tingkat Kabupaten Rote Ndao, jumat (11/11/22) disuka hotel Ricky Ba’a. Kegiatan yang diselenggarakan bersama Pemkab Rote Ndao dan Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN Provinsi NTT dan diikuti Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten dan OPD terkait lingkup Pemkab Rote Ndao.

Wabup Stef mengatakan Pemkab Rote Ndao punya strategi baru dalam pencegahan dan penanganan stunting yakni Pemberian PMT selama 6 bulan namun dengan format berbeda. PMT dikemas dalam bentuk Biskuit yang terbuat dari campuran telur, daging, ikan, sayur dan bahan lainnya yang sesuai dengan kaidah kesehatan. Biskuit diberikan sebanyak 3 keping setiap hari kepada Baduta dan pelaksanaannya akan terus dipantau oleh TPPS Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan.

“Strategi terbaru adalah PMT kepada Anak selama 6 bulan setiap hari. Di sisa akhir tahun ini pemerintah daerah telah membuat PMT dengan bentuk kemasan seperti biskuit. Karena (pemberian) PMT di desa selama ini kendalanya adalah ketika dikumpulkan pada satu tempat banyak yang tidak membawa anaknya. Sekarang kita rubah strateginya yakni semua unsur gizi sesuai dengan kaidah kesehatan kita kemas dalam bentuk biskuit. Didalamnya ada telur, ikan, sayur dan lainnya. Satu hari bayi makan 3 keping tapi punya manfaat luar biasa,” jelas Wabup Stef.

Kebijakan ini telah dilakukan uji coba di beberapa desa dan telah terbukti memberikan dampak yang besar. Sebab PMT tersebut dihantar langsung ke rumah sehingga faktor topografi yang selama ini turut menjadi kendala bisa dikurangi dan mampu menjangkau anak-anak yang terkonfirmasi stunting.

” Sudah kami uji coba diakhir tahun di beberapa desa dan ternyata memiliki perubahan yg luar biasa. Kemudian lebih mudah kita menjangkau anak-anak yang terkonfirmasi stunting. Karena dibawa langsung ke rumah yang ada anak stunting. Sehingga kendala geografi dan topografi bisa dikurangi,” ucap Wabup Stef.

Meski begitu, lanjut Wabup Stef upaya pencegahan juga tetap dilakukan diantaranya dengan memberikan vitamin, melakukan pemeriksaan kehamilan ibu secara teratur di fasilitas kesehatan dan dikawal oleh tenaga medis dan tim pendamping di desa.

” Harapannya adalah dengan cara ini di tahun depan penerapannya bisa berikan manfaat yang luar biasa karena enam bulan pelaksanaan. Sehingga mari kita semua tersentuh hatinya, kemudian kita satukan perasaan kita semua pemangku kepentingan. Karena menangani stunting ini kita menangani masalah kemanusiaan. Untuk generasi emas,” ajak Wabup Stef.(Bidkom-DKISP)

 

WhatsApp Image 2022-11-11 at 21.03.50

Rekonsiliasi Stunting Perkuat Strategi Penanganan Lintas Sektor

 

Percepatan Pencegahan dan Penanganan stunting di daerah menjadi perhatian bersama agar terus diupayakan lewat berbagai strategi program dan kebijakan. Sebagaimana kali ini Pemkab Rote Ndao bersama Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi NTT menggelar Rekonsiliasi Stunting Tingkat Kabupaten Rote Ndao, jumat (11/11/22) di aula Hotel Ricky Ba’a. Dengan menghadirkan Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan berdiskusi bersama lintas sektor di kabupaten.

Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek,SE,M.Si selaku Ketua TPPS Kabupaten Rote Ndao ketika membuka kegiatan ini mengatakan, Rekonsiliasi Stunting ini secara khusus membahas peningkatan konvergensi perencanaan dan penganggaran percepatan penurunan stunting, penguatan kelembagaan TPPS di daerah dan mekanisme pelaksanaan program dan kegiatan percepatan penurunan Stunting disemua tingkatan di wilayah Kabupaten Rote Ndao secara cepat dan tepat.

Rekonsiliasi ini juga, lanjut Wabup Stef akan menyatukan dan mengkonvergenkan program, kegiatan, anggaran dan tenaga untuk penurunan stunting di Kabupaten Rote Ndao. Juga untuk menguatkan koordinasi dan sosialiasi dengan pemerintah kabupaten sampai ke tingkat desa dan kelurahan. Selain itu ada pula kolaborasi multipihak dan lintas sektor dalam percepatan penurunan Stunting yang inklusif guna menciptakan strategi percepatan penurunan Stunting serta mengintegrasikan mekanisme pemantauan, evaluasi dan pelaporan percepatan penurunan stunting.

” Berkenaan dengan ini, saya ingin menegaskan bahwa dalam upaya percepatan penurunan stunting kita berpedoman pada Peraturan Presiden nomor 71 Tahun 2021 dan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAS-PASTI) yang merupakan jabatan operasional untuk pelaksanaan di lapangan dengan memperkuat konvergensi berbasis desa, kelurahan sampai ke tingkat RT dan RW,” jelas Wabup Stef.

Dengan Rekonsiliasi Stunting tingkat Kabupaten ini juga, ungkap Wabup Stef, ke depan harus benar-benar melakukan konvergensi baik itu konvergensi program dan kegiatan, anggaran maupun konvergensi tenaga sehingga memberikan dampak pada pencegahan dan penurunan stunting. Wabup Stef juga menghimbau agar TPPS meningkatkan kerjasama dengan instansi teknis serta membudayakan sikap bekerja keras dalam semangat kemitraan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan harapan masyarakat.

Jajaran OPD juga dihimbau untuk mendukung percepatan penurunan stunting di kabupaten Rote Ndao melalui program Kaka Angkat Adik Asuh (GKA3) yang telah dijalankan selama ini. Sedangkan para camat, tambah Wabup Stef agar meningkatkan perhatian terhadap percepatan pelaksanaan program melalui percepatan penurunan stunting dengan melakukan pertemuan untuk menyusun rencana kegiatan yang lebih operasional dan implementatif sesuai kondisi wilayah masing-masing.

” Kita melakukan pendampingan secara masif terhadap remaja putra dan putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan dan bayi balita stunting di desa. Dengan memastikan mereka diadvokasi dan diintervensi masalah yang dihadapi selanjutnya. Kita juga melaporkan secara berkala,” ajak Wabup Stef.

Sementara Perencana Ahli Muda Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi NTT Jusuf Akbar,SE mengatakan untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting diperlukan upaya lintas program dan lintas sektor.
Rekonsiliasi Stunting ini katanya, harus menghasilkan komitmen dari setiap stakeholder bagi pencapaian target penurunan stunting di tahun 2024. Selanjutnya, rekonsiliasi juga menghasilkan adanya identifikasi input dan rekomendasi bagi pelaksanaan rencana aksi percepatan penurunan stunting, tersusunnya naskah rekomendasi kebijakan serta persediaan data di daerah dan pusat secara tepat waktu.(Bidkom-DKISP)