musrenbang2023-1

Musrenbang 2023, Stunting Terkonfirmasi Alami Penurunan

Kabar baik datang dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2023 Tingkat Kabupaten Rote Ndao untuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024 di Auditorium Ti’I Langga, Ba’a, selasa (04/04/23). Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu, saat membuka kegiatan ini menyampaikan capaian program pembangunan daerah tahun 2022.

Diantaranya angka Stunting per-oktober 2022 sebesar 22,3 persen berhasil ditekan. Data hasil penimbangan bulan februari 2023 lalu mengkonfirmasi penurunan angka stunting ke 21,68 persen. Artinya masih ada balita stunting sejumlah 2.938 yang perlu diintervensi dari periode penimbangan sebelumnya yakni 3.001 orang.

“ Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sudah melaksanakan program percepatan penurunan stunting. Dan saat ini hasil operasi timbang priode bulan februari 2023, angka sunting turun dari 22,3 persen menjadi 21,68 persen. Atau masih ada 2.938 balita yang mengalami stunting,” ungkap Bupati Paulina.

Meski demikian, ia tetap mengingatkan jajaran perangkat daerah sampai ke tingkat kecamatan, puskesmas dan desa terus bergandengan tangan, memastikan ibu hamil dan bayi yang menjadi sasaran program pencegahan dan penanganan stunting mendapat pelayanan maksimal di fasilitas Kesehatan.

Bupati Paulina juga mengungkapkan apresiasi atas capaian ini pada semua elemen berkat koordinasi yang terbangun dengan baik. Ia bahkan memberikan pernghargaan khusus bagi kecamatan yang berprestasi dalam penurunan angka stunting dan kasus kematian ibu dan bayi di tiga tahun terakhir.

“ Untuk itu Pemerintah Kabupaten Rote Ndao menyampaikan apresiasi kepada semua elemen atas koordinasi dan pengawalan dari para Camat, Lurah dan Kepala Desa. Hari ini akan diberikan apresiasi khusus bagi kecamatan yang berhasil dalam penurunan angka stunting dan eliminasi kematian ibu dan bayi kurun waktu tiga tahun terakhir,” jelas Bupati Paulina.

Diketahui, kecamatan terbaik dalam eliminasi kematian ibu dan bayi tahun 2020-2022 masing-masing kecamatan Rote Selatan, Ndao Nuse dan Rote Tengah. Untuk kecamatan terbaik menurunkan prevalensi stunting yakni kecamatan Rote Tengah, Ndao Nuse dan Loaholu.

Sementara kecamatan yang mengalami kenaikan kasus stunting yakni kecamatan Lobalain, Rote Barat, Rote Selatan dan Rote Timur. Untuk kecamatan dengan kasus kematian ibu dan bayi tertinggi dalam tiga tahun terakhir berurutan kecamatan Landu Leko, Lobalain dan Loaholu.

Untuk itu, Bupati Paulina meminta perhatian serius, kerja sama dan koordinasi semua pihak dalam giat-giat penanganan stunting dan eliminasi angka kematian ibu dan bayi.

“Agar lebih serius dan bekerja lebih keras dalam giat-giat penanganan stunting dan eliminasi angka kematian ibu dan bayi. Harus dikontrol ibu-ibu hamil dan bayi supaya generasi kita menjadi generasi emas tahun 2045,” himbau Bupati Paulina.

Musrenbang tahun ini mengangkat tema meningkatkan kualitas sumber daya manusia, ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan mendukung suksesnya pemilu dan pemilukada tahun 2024. Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE hadir Bersama Wakil Bupati Stefanus M. Saek,M.Si, Sekretaris Bapelitbangda Provinsi NTT Maxianses H. Manafe,S.Sos, M,Si, Forkompimda Kabupaten Rote Ndao, Sekretaris Daerah Drs. Jonas M. Selly,MM, para Asisten dan pimpinan perangkat daerah lingkup Pemkab Rote Ndao, para Camat, Lurah dan Kepala Desa.

Bupati Paulina menyampaikan sambutan membuka kegiatan dan dilanjutkan pemukulan gong oleh Sekretaris Bapelitbang NTT Maxianses Manafe. Dirangkaian acara pembukaan juga dilakukan penyerahan penghargaan bagi perangkat daerah paling inovatif tahun 2022 dan kecamatan terbaik dalam penanganan stunting oleh Bupati Paulina bersama Wabup Stef dan Sekretasi Bapelitbangda NTT Maxianses Manafe, Forkompimda Kabupaten Rote Ndao dan Sekda Jonas serta para Asisten.(Bidkom-DKISP)

maneleo bolukh1

Bupati Rote Ndao Dukung Peran Lembaga Adat Sukseskan Program Pembangunan Daerah

Lembaga Adat Bolukh Tasioe Desa Boni Kecamatan Loaholu dikukuhkan Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE, kamis (30/03/23) di Dusun Pelaten Desa Boni. Bupati Paulina menggaris bawahi peran Maneleo secara umum menyampaikan berita baik bagi para Analeonya dan mendukung program pemerintah untuk masyarakat diwilayahnya masing-masing.

” Sampaikanlah berita baik kepada para Analeonya juga kepada masyarakat. Lihatlah para pendahulu sebagai panutan. Tugas Maneleo adalah memberikan edukasi yang baik bagi Analeo agar bisa menjadi baik dan bijak dalam mengelola rumah tangganya,” himbau Bupati Paulina.

Tak hanya itu, Bupati Paulina mendukung peran lebih para Manaleo bersama pemerintah daerah memastikan berbagai program yang turun ke masyarakat berhasil dan dirasakan manfaatnya secara keseluruhan.

Beberapa diantaranya terkait pencegahan dan penanganan stunting, kesehatan ibu dan anak serta penanganan kemiskinan ekstrim. Tiga hal ini dititipkan Bupati Paulina di kesempatan ini bagi seluruh Maneleo.

” Program pemerintah bagaimana kita bisa menekan angka stunting. Sehingga perlu mengingatkan kepada keluarga yang punya anak balita agar rutin datang ke fasilitas kesehatan terdekat. Supaya anak-anak kita diperiksa kesehatannya. Ini wajib,” tegas Bupati Paulina.

Ia mengingatkan agar selalu menanamkan pemikiran bahwa anak-anak harus menjadi generasi emas yang sehat dan cerdas. Mereka sebagai aset daerah yang akan melanjutkan estafet pembangunan di daerah ini. Sehingga harus dipersiapkan dari sekarang.

” Sesungguhnya kita butuh untuk menjadikan anak-anak kita generasi emas. Karena mereka adalah aset kita untuk melanjutkan estafet pembangunan. Nah, sekarang anak-anak kita ini harus kita jaga supaya mereka tumbuh sehat, cerdas dan tidak dikategorikan stunting. Ini juga menjadi tugas para Maneleo,” harapnya.

Peran Maneleo juga bisa dilakukan sejak usia kehamilan. Dengan terus mengingatkan keluarga yang terdapat ibu hamil agar rutin diperiksa kehamilannya di faskes. Sehingga sejak dari janin kondisi kesehatannya sudah terpantau agar terlahir dalam kondisi yang sehat.

” Jadi ini tugas Maneleo, tugas Kepala Desa dan juga para Camat. Supaya senantiasa menyampaikan hal-hal positif ini kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing,” jelas Bupati Paulina.

Ia juga mendorong perhatian serius pada penanganan kemiskinan ekstrim. Dimulai dengan pendataan masyarakat yang terkategori dalam kemiskinan ekstrim. Sehingga mendapat intervensi program pemerintah lewat instansi terkait.

” Ada dinas teknis agar menyampaikan tentang bantuan-bantuan yang dapat diberikan bagi masyarakat terkategori miskin ekstrim. Kriterianya seperti apa dan hal-hal apa yang harus dipersiapkan oleh masyarakat. Supaya masyarakat mengetahui secara jelas. Bahwa oh…kalau kita (masyarakat) mau mendapat bantuan itu apa yang harus kita persiapkan,” jelas Bupati Paulina.(Bidkom-DKISP)

Screenshot (147)

Tari Taebenu, Direkonstruksi dan Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT bersama Pemkab Rote Ndao melakukan rekonstruksi atas warisan budaya Tari Taebenu di Kabupaten Rote Ndao. Kegiatan yang juga menghadirkan intelektual bidang seni dan budaya, Dosen Seni Tari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Dr. Darmawan Dadijono,M.Sn dan Yohanes Ruswanto,M,Sn Dosen Seni Musik Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga berlangsung sejak tanggal 24 hingga 30 Maret 2023.

Rekonstruksi Tari Taebenu guna memastikan keaslian warisan budaya ini. Hal ini melihat pada perubahan konstruk tari Taebenu ini. Sehingga hasil rekonstruksi berwujud buku yang menjadi bahan ajar bagi sekolah dan sanggar tari.

Hasil rekonstruksi juga menjadi dasar Pemkab Rote Ndao dan Dinas P dan K NTT untuk proses usul ditetapkannya Tari Taebenu sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Sehingga warisan budaya ini tidak bisa dicaplok pihak manapun. Tari Taebenu akan menjadi warisan budaya ke empat setelah Tari Kebalai, Sasando dan Ti’i Langga yang juga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Nasional .

Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE menyambut baik kedatangan Tim Rekonstruksi Budaya ini. Meskipun seiring perjalanan waktu telah termodifikaai, namun dirinya memastikan keaslian Tarian Taebenu yang ditampilkan para penari.

” Dalam perjalanan waktu, memang Tarian Taebenu ini sudah dimodifikasi tetapi  kami tetap mempertahankan keaslian budaya yang sesungguhnya. Kami berterimakasih karena tim sudah datang dan merekonstruksi Tarian Taebenu  yang asli,” ungkap Bupati Paulina.

Untuk itu Ia menghimbau para narasumber lokal untuk menyampaikan informasi secara cermat sehingga proses rekonstruksi berjalan dengan baik dan menampilkan nilai estetika budaya dimaksud.

” Berikan informasi yang baik dan benar supaya didokumentasikan dengan baik juga sehingga nilai estetika dari budaya kita ini tetap kita jaga dan kita pertahankan. Bahwa Tarian Taebenu itu yang dimodifikasi seperti ini dan yang aslinya seperti ini,”jelas Bupati Paulina.

Tarian Taebenu sendiri selalu ditampilkan pada berbagai ivent berskala kecil hingga besar. Dalam rekonstruksi ini, para penari dan pemukul gong diisi oleh mereka yang dari sisi usia cukup mengetahui keaslian Tarian Taebenu. Mereka memeragakan Tarian Taebenu secara berurutan dan langsung didokumentasikan tim rekontruksi Dinas P dan K Provinsi NTT dan Pemkab Rote Ndao.

Sementara ketua Tim Rekonstruksi, Paulina M. Samosir,S.Sn Pamong Budaya Ahli Muda Dinas P dan K Provinsi NTT mengatakan kehadirannya bersama rombongan untuk merekonstruksi Tarian Taebenu agar tidak punah dan tetap diminati oleh generasi muda. Juga sebagai reservoar untuk pengenalan budaya.

” Jadi tujuan kami melakukan rekonstruksi agar Tarian Taebenu ini Idak punah. Artinya dari awal ditinggalkan oleh pendahulu kita tetap di sukai oleh generasi muda. Semoga bisa dipakai generasi mulai dari TK, SD, SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi didalam dan luar negeri,” ungkapnya.

Pihaknya berharap Tari Taebenu kelak menjadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional yang akan diusulkan dan ditetapkan oleh Kemendikbudristek. Tari Taebenu ini akan bersama tiga warisan budaya lainnya yakni Tari Kembali, Sasando dan Ti’i Langga.

” Dengan begitu kita menginginkan Tari Taebenu ini menjadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional yang bersama kita usulkan ke Kemendikbudristek untuk Kabupaten Rote Ndao. Sehingga tidak bisa dicaplok pihak atau daerah manapun. Jadi kalau ini gol maka dia menjadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional yang ke empat bersama Kebalai, Sasando dan Ti’i Langga,” jelasnya.(Bidkom-DKISP)

imigrasi1

Bupati Paulina: Penanganan Pengungsi Dari Luar Negeri Dilakukan Secara Bijaksana

Posisi Kabupaten Rote Ndao sebagai daerah perbatasan menjadikan daerah ini “dekat” dengan lalu lintas yang melibatkan negara lain. Karena itu aspek keimigrasian perlu diperkuat termasuk dari sisi pemahaman masyarakat tentang keberadaan Rumah Detensi Imigrasi dalam penanganan pengungsi dari luar negeri. Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE berharap penanganan pengungsi dari luar negeri dilakukan secara bijaksana.

Hal ini terungkap dalam kegiatan Sosialisasi Tugas dan Fungsi Rumah Detensi Imigrasi dan Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri yang diselenggarakan Rumah Detensi Imigrasi Kupang di Ba’a selasa (14/03/23).

Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Rote Ndao Ir. Untung Harjito yang mewakili Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE ketika membuka kegiatan ini dan menyampaikan sambutan Bupati mengungkapkan, Pemda bersama masyarakat Kabupaten Rote Ndao pada prinsipnya mendukung upaya-upaya yang dilakukan Rumah Detensi Imigrasi Kupang dalam penanganan pengungsi dari luar negeri di daerah ini.

” Karena sebagai kabupaten di wilayah perbatasan, Rote Ndao mempunyai peran strategis dalam menjaga keamanan, ketertiban dan kedaulatan Negara termasuk dalam pengawasan dan penanganan terhadap orang asing atau pengungsi dari luar negeri,” jelasnya.

Bupati Paulina, lanjut Harjito, mendukung keberadaan Rumah Detensi Imigrasi Kupang di Rote Ndao. Ia mendukung jika terdapat pos pemantauan orang asing di wilayah Kabupaten Rote Ndao.

” Ada arahan dari ibu Bupati bahwa beliau berikan tawaran kalau seandainya dari kantor Detensi ini ada yang tinggal di sini (Rote Ndao). Kalau ada pos di sini silahkan. Pemda Rote Ndao sesuai komitmen Mama Bupati kalau ada pos pemantauan di Rote Ndao dipersilahkan. Ada bangunan di Nemberala untuk di gunakan baik untuk pengawasan orang asing maupun penanganan pengungsi dari luar negeri,” ungkap Harjito.

Bupati Paulina juga, kata Harjito, menghimbau pengawasan terhadap orang asing dan penanganan pengungsi dari luar negeri dilakukan secara baik, bijaksana dan humanis. Ini perlu dilakukan, agar hal yang sama juga diberlakukan ketika ada warga daerah ini yang secara tak sengaja melampaui batas negara lain.

” Kita bisa bekerjasama untuk hal-hal yang bersifat strategis untuk menangani pengungsi dari luar negeri secara bijaksana. Sehingga negara kita termasuk negara yang ramah terhadap pengungsi dari luar negeri. Karena jangan-jangan warga kita juga ada yang melampaui ke negara lain diperlakukan dengan baik juga seperti yang kita lakukan,” ungkap Harjito sebagaimana pesan Bupati Paulina.

Sehingga berawal dari sosialisasi tugas dan fungsi rumah detensi imigrasi dan penanganan pengungsi dari luar negeri ini diharapkan memberikan pemahaman yang lebih terkait penanganan pengungsi dari luar negeri oleh Rumah Detensi Imigrasi.

” Diharapkan memberikan informasi dan peningkatan pemahaman masyarakat dan stakeholder terkait tentang penanganan pengungsi dari luar negeri. Saya berpesan agar peserta memahami secara baik materi yang disampaikan sehingga dapat menyikapi keberadaan pengungsi dari luar negeri yang ada di NTT dan Rote Ndao khususnya,” harap Bupati Paulina.(Bidkom-DKISP)

pendampingan-kelu23-2

Pemkab Rote Ndao-BKKBN NTT ToT 41 TPK Kecamatan

Pemkab Rote Ndao dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi NTT melakukan Training of Trainer (ToT) untuk meningkatkan kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kecamatan pada Pelatihan dan Orientasi Tim Pendamping Keluarga tingkat Kabupaten Rote Ndao, senin (13/03/23). Output kegiatan ini adalah menyiapkan TPK Kecamatan yang akan menjadi trainer bagi TPK dibawahnya.

Sebanyak 41 TPK Kecamatan dilibatkan dalam TOT ini. Mereka selanjutnya diarahkan menjadi pelatih bagi sekitar 120-an TPK di tingkat desa dalam rangka penurunan angka stunting dan eliminasi kematian ibu dan anak.

Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek,SE,MSi selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Rote Ndao saat membuka kegiatan ini mengatakan ToT dalam Pelatihan dan Orientasi TPK esensinya adalah menyiapkan trainer yang kemudian memberikan pendampingan dan pelatihan bagi semua TPK yang ada di desa-desa.

” Langkah ini merujuk pada Instruksi Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang sekaligus salah satu prioritas kegiatan dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting. Yakni pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko Stunting,” jelas Wabup Stef.

Pendampingan dalam Inpres ini, lanjut Wabup Stef,  meliputi penyuluhan, fasilitasi layanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial kepada calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca usia bersalin, anak usia 0-59 bulan serta survey range keluarga beresiko Stunting.

Diketahui terjadi penurunan angka stunting di NTT dari hasil penimbangan balita periode agustus 2022 sebesar 3,2 persen dari 20,9 persen pada 2021 menjadi 17,7 persen. Yang mana masih terdapat 71.338 balita terkonfirmasi stunting. Ditingkat kabupaten khususnya Rote Ndao turut mengalami penurunan angka stunting ke angka 22,3 persen dan balita terkonfirmasi stunting masih sebanyak 3.011 orang. Sementara anemia pada ibu hamil sebanyak 260 orang (9,7 persen), berat bayi rendah sebanyak 185 bayi (7,8 persen) dan baduta kurus sebanyak 1.401 baduta (10,7 persen).

Sehingga TOT bagi TPK ini, jelas Wabup Stef diharapkan mempercepat target penurunan angka stunting di daerah yang jika merujuk target nasional tahun 2014 angka stunting harus turun sampai 14 persen. Sementara target provinsi angka stunting turun ke angka 10 persen.

” Inilah yang menjadi penyebab kita melakukan segala sesuatu untuk penurunan stunting dan hari ini kita latih fasilitator untuk menggerakkan segala upaya dalm menurunkan angka stunting dan kematian ibu dan bayi. Tentu dalam pelaksanaannya akan dilihat hasil survey yang menemukan gejala apa yang paling kuat yang menimbulkan stunting,” harap Wabup Stef.

Ia menitip lima pesan pada TPK yang mengikuti pelatihan untuk dilaksanakan.  Pertama, TPK agar bekerja dengan penuh tanggungjawab dalam melakukan pendampingan dan pelaporan terhadap kelompok beresiko stunting. Juga kepada ibu hamil dan pasca bersalin yang tidak melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan.

Kedua, TPK diminta melakukan koordinasi secara konsisten dengan Kader PKK dan KB dalam percepatan penurunan stunting. Ketiga, melakukan pendampingan secara masif kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan dan bayi serta balita stunting di desa agar memastikan mereka diadvokasi. Selanjutnya dilaporkan secara berkala.

Empat, para tokoh agama dapat mendukung program percepatan penurunan stunting dengan pendampingan calon pengantin pada saat persiapan perkawinan . Kelima, program bangga kencana merupakan program nasional yang dampaknya dirasakan secara luas oleh bangsa Indonesia. Sehingga dukungan semua pihak untuk pengembangan program bangga kencana di Rote Ndao. Ini sangat kita harapkan.

” Kiranya kita dapat berperan memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat kita, untuk bagaiman kita mempersiapkan anak-anak kita, menjemput generasi emas 2045 dengan kondisi anak-anak kita sudah cemerlang semuanya,” ungkap Wabup Stef.

Ia menyampaikan  terimakasih pada Perwakilan BKKBN NTT yang telah menyelenggarakan kegiatan ini di Rote Ndao. Wabup Stef didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Rote Ndao Regina A. V. Kedoh,S.STP,M.Si dan Analis Data dan Informasi Perwakilan BKKBN NTT Iki Lobo serta pimpinan perangkat daerah lingkup Pemkab Rote Ndao.(Bidkom-DKISP)

sumpah-pns-23-1

Jadilah ASN Produktif, Integritas dan Berkomitmen Pelayanan

Sebanyak 179 CPNS Formasi Tahun 2021 yang menerima Keputusan Bupati Rote Ndao tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dan Pengambilan Sumpah Janji bersama 3 orang PNS lainnya oleh Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE diminta memaknai capaian ini sebagai anugerah yang diberikan Tuhan. Maka jadilah ASN produktif profesional, berintegritas tinggi dan berkomitmen pelayanan.

 ” Hari ini Saya memberikan SK kepada adik-adik, anak-anak. Ketika sudah menjadi PNS tidak boleh meninggikan diri. Tapi harus terus belajar lebih giat lagi. Dan tak boleh lupa mengucap syukur dan terimakasih kepada Tuhan karena Tuhan berkenan sehingga hari ini telah lulus ujian sebagai CPNS,” ungkap Bupati Paulina.

Dimasa sekarang, lanjut Bupati Paulina, untuk menjadi seorang PNS lebih sulit sehingga semua proses yang dilalui harus dihayati dengan baik. Karena Tuhan berkenan dalam kehidupan sebagai manusia maka segala hal ini terjadi.

” Jangan merasa bahwa ini adalah usaha sendiri. Karena berpendidikan dan lain sebagainya. Tetapi karena Tuhan berkenan dalam hidup dan kehidupan kita sebagai manusia. Untuk itu hayatilah dan pegang firman Tuhan sebagai tuntunan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Agar tidak serong kiri dan kanan tapi fokus dan lurus dalam tanggungjawab iya sebagai ASN,” harap Bupati Paulina.

Para PNS juga ditegaskan untuk selalu melayani masyarakat dengan sungguh. Karena diutus dalam kapasita tersebut untuk melayani. Harus betul-betul taat pada sumpah dan janji diucapkan sebagai PNS.

” Saya berharap saudara-saudara menghayati sumpah dan janji yang diucapkan hari ini supaya jangan salah kata dan salah bertindak dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab. Harus menunjukan komitmen dan tanggungjawab moral terhadap konsekuensi dari pengangkatan saudara menjadi PNS dilingkungan Pemkab Rote Ndao,” tegas Bupati Paulina.

Ia mengingatkan menjadi ASN saat ini juga untuk mewujudkan reformasi birokrasi yakni mewujudkan tata kelolah pemerintahan yang baik, produktif, berintegritas tinggi dan memberikan pelayanan prima dengan berorientasi pada kinerja yang profesional dan komitmen pada kepentingan rakyat serta akuntabel sesuai tuntutan zaman.

Dengan demikian citra positif yang terbangun tidak hanya pada organisasi tapi juga pada diri pribadi. Maka bertugas lah ditengah masyarakat

” Tetap menjaga netralitas sebagai ASN. Hindari sikap provokatif , fitnah apalagi hoax. Karena konsekuensinya berat bagi seorang ASN. Juga terhadap perbuatan yang tidak berkenan yang menyimpang dari kejujuran dan peraturan perundang-undangan. Serta selalu menjaga martabat diri dan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao,” ungkap Bupati Paulina mengingatkan.

Bupati Paulina didampingi Wakil Bupati Stefanus M. Saek,SE,M.Si, Forkompinda Kabupaten Rote Ndao dan Sekretaris Daerah Drs. Jonas M. Selly menyerahkan Keputusan Bupati tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil yang menetapkan 179 CPNS formasi tahun 2021 menjadi PNS, rabu (08/03/23) di Auditorium Ti’i Langga. Terdiri atas 122 Tenaga Kesehatan dan 57 tenaga teknis. Juga dilakukan pengambilan sumpah janji PNS bersama 3 orang PNS lainnya. Dihadiri para Asisten dan pimpinan perangkat daerah lingkup Pemkab Rote Ndao.(Bidkom-DKISP).

tata naskah dinas

Tata Naskah Dinas Berubah Merujuk Permendagri 01 Tahun 2023

Tata Naskah Dinas dilingkungan Pemerintah Daerah mengalami perubahan seiring terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah. Dan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota diminta untuk melakukan penyesuaian baik di sisi regulasi daerah maupun teknis pelaksanaannya.

Hal ini terungkap dalam Sosialisasi Permendagri Nomor 01 Tahun 2023 ini oleh Biro Ortala Kemendagri dengan Bagian Organisasi dan Bagian Hukum Provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, selasa (07/03/23) dilakukan secara daring. Bagian Organisasi dan bagian Hukum Setda Kabupaten Rote Ndao mengikutinya di ruang TBUPP kantor Bupati Rote Ndao.

Narsum, Pembicara selaku Tatalaksana Biro Ortala Kemendagri menjelaskan beberapa point baru dalam Permendagri Nomor 1 Tahun 2023 yang mengganti Permendagri Nomor 54 Tahun 2009 tentang  Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah. Diantaranya perubahan kasifikasi jenis naskah dinas menjadi naskah dinas arahan, naskah dinas korespondensi, naskah dinas khusus dan naskah dinas lainnya serta penyusunan naskah dinas melalui media rekam elektronik dan pembubuhan tanda tangan elektronik.

Permendagri ini juga menambahkan sejumlah hal baru terkait pengaturan kewenangan penandatanganan Plt, Plh, Pj dan Pjs. Terdapat pula penambahan perubahan kewenangan penandatanganan naskah dinas oleh Kepala Daerah hingga Lurah, perubahan bentuk stempel naskah dinas yang menggunakan logo daerah dan pengaturan kop naskah dinas untuk UPT dan BLUD.

Tererdapat pula pengaturan mengenai pemberian nomor seri pengaman (security printing) untuk pengamanan naskah dinas, penyusunan naskah dinas dalam bahasa asing dan penertiban pengelolaan Surat Keluar lintas instansi pemerintah atau pihak luar. Juga terjadi perubahan pada penghapusan pengaturan terkait bentuk dan ukuran papan nama kantor.

” Permendagri 01 Tahun 2023 sebagai revisi atas Permendagri 54 Tahun 2009 terkait dengan Tata Naskah Dinas. Karena tidak lagi bisa mengakomodir dinamika di lapangan. Kami juga masih menemukan ketidakseragaman Tata Naskah Dinas yang ada di daerah,” ungkap Narsum.

Karena itu pihaknya meminta Pemerintah Daerah agar melakukan penyesuaian dan mulai menerapkan Tata Naskah Dinas sesuai Permendagri Nomor 1 Tahun 2023. Selanjutnya terkait regulasi di daerah sebagai sebagai turunannya dilakukan penyesuaian.

” Permendagri ini sudah otomatis berlaku bagi seluruh Pemerintah Daerah. Untuk hal-hal yang dirasa berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi Pemerintah Daerah tetapi tidak terdapat dalam Permendagri ini, itu adalah ruang bagi Bapak/ibu untuk menambahkannya dalam aturan turunan yang akan dibuat,” jelasnya.(Bidkom-DKISP).

mou-bank-ntt23

Pemkab Rote Ndao-Bank NTT Teken MoU Dukung ATSEA UNDP untuk Pengembangan UMKM

Pemkab Rote Ndao menjalin kerjasama dengan United Nations Development Programme (UNDP) dalam program Arafura Timur Seas Ecosystem Action (ATSEA). Program ini bertujuan membangun ketahanan kehidupan masyarakat dengan melibatkan kelompok perempuan dan kaum difabel dalam mengolah hasil laut. Produk hasil olahan ini diperuntukan selain untuk konsumsi rumah tangga juga dapat dipasarkan guna mendukung ketahanan keluarga.

Langkah yang ditempuh dalam Kerjasama Pemkab Rote Ndao dan UNDP ini dengan meningkatkan kemampuan, keterampilan kelompok perempuan dan kaum difabel melalui pelatihan praktek kerja pengolahan hasil laut.

Menindaklannuti Kerjasama ini, Pemkab Rote Ndao bermitra dengan Bank NTT Cabang Rote Ndao dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerjasama (PKS) mendukung keberlanjutan usaha ekonomi kelompok perempuan dan kaum difabel yang telah dikapasitasi oleh Pemkab Rote Ndao dan UNDP ini agar tetap eksis.

Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE saat penandatanganan MoU dan PKS dimaksud, kamis (23/02/23) di ruang TBUPP Kantor Bupati Rote Ndao mengajak lintas sektor mendukung pelaksanaan MoU dan PKS ini yang bermanfaat bagi kelompok perempuan dan kaum difabel di Rote Ndao.

Sejauh ini, kata Bupati Paulina, kelompok perempuan dan kaum difabel di Rote Ndao telah menghasilkan produk olahannya yakni Virgin Coconut Oil (VCO) dan Minano. Sehingga Ia mendorong pemanfaatan produk lokal ini oleh masyarakat Rote Ndao.

“ Program ini untuk pengembangan pelaku UMKM yang ada di Rote khususnya kelompok perempuan dan kaum difabel. Tentu harapannya bahwa ketika kita sudah menandatangani MoU dan PKS kita semua masyarakat Rote Ndao harus mendukung para UMKM ini. Apalagi sudah ada produknya yaitu VCO dan Minano. Mari kita sama-sama menggunakan produk dalam negeri khususnya produk Rote Ndao,” ajak Bupati Paulina.

Ia menjelaskan, dengan penggunaan produk hasil olahan para pelaku UMKM ini dengan sendirinya telah berkontribusi bagi eksistensi UMKM di daerah. Sebab ekonomi rumah tangga kelompok perempuan dan kaum difabel ini ikut ditingkatkan. Produk lokal Rote ini, kata Bupati Paulina punya kualitas yang baik sehingga ia menghimbau agar masyarakat tak ragu menggunakan hasil produk UMKM ini.

“ Dikesempatan yang baik ini, Saya mengajak mari kita semua mendukung UMKM dengan menggunakan produk-produk yang ada di Rote ini. Supaya kita ikut membantu meningkatkan ekonomi rumah tangga mereka. Kapan lagi dan siapa lagi yang harus memulai itu. Tentu kita yang ada di Rote ini,” harap Bupati Paulina.

Ia juga menyampaikan terkait kredit lunak yang disiapkan pihak Bank NTT untuk para pelaku UMKM. Dan pihaknya mendukung hal ini agar membantu masyarakat menjadi lebih sejahtera.

“ Tentunya ada kredit lunak yang diberikan kepada pelaku UMKM. Sehingga berkesinambungan antara Bank NTT dan masyarakat pelaku UMKM. Kami mendukung itu semua supaya masyarakat kita lebih sejahtera,” jelas Bupati Paulina.

Diketahui Penandatangan MoU dan PKS antara Pemkab Rote Ndao dan Bank NTT Cabang Rote Ndao dilakukan Kepala Dinas Koperasi, UKM Johni Manafe dan Perindustrian Perdagangan atas nama Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE dan Kepala Bank NTT Cabang Rote Ndao Sender Dewa Lele.

Disaksikan pula Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek,SE.M.Si, pimpinan perangkat daerah lingkup Pemkab Rote Ndao dan Pihak UNDP. Usai penandatangan dilakukan pemberian cenderamata oleh UNDP kepada pemkab Rote Ndao yang diterima Bupati Paulina dan Wabup Stef.(Bidkom-DKISP)

Lounc Prog Survival2

Launching Program Survival, Bupati Paulina: Bermitra Mendukung Target Penurunan Stunting

Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE menyambut baik keterlibatan lintas sektor dalam upaya penurunan angka stunting dan eliminasi kematian ibu dan bayi di daerah ini. Ia mengapresiasi langkah Pusat Pengembangan Anak (PPA) Benih Bangsa Nusa Lote yang ikut terlibat dalam Program Survival dan Pelatihan Pembuatan Makanan Tambahan untuk mendukung target percepatan penurunan stunting.

Ketika melaunching Program Survival dan Pelatihan Pembuatan Makanan Tambahan PPA Benih Bangsa Nusa Lote di gereja GSKI Basilea Ba’a, Rabu (23/02/23) Bupati Paulina mengatakan pemerintah telah berupaya memfasilitasi banyak hal untuk penurunan angka stunting di daerah ini. Sehingga kemitraan yang terbangun dengan berbagai pihak termasuk PPA Benih Bangsa Nusa Lote dan Partnership Compession ini dapat mempercepat pencapaian target penurunan angka stunting.

” Mari kita bermitra supaya kita bisa menekan angka stunting ini. Dan agar di tahun 2024 bisa mencapai nol persen. Target yang diberikan  provinsi bahwa tahun 2024 harus di bawah 12 persen. Itu harapan pak Gubernur. Namun dengan adanya kemitraan seperti ini bisa saja menjadi nol persen,” ungkap Bupati Paulina.

Tahun 2022 angka stunting di Rote Ndao berhasil ditekan turun menyentuh angka 22 persen dari sebelumnya berada di kisaran 23,48 persen. Sehingga dengan kemitraan yang terbangun antara pemerintah dan semua pihak, Bupati Paulina berharap angka stunting terus ditekan bahkan mencapai nol persen.

Ia menjelaskan, sejumlah inovasi sudah dicetuskan pemda Rote Ndao sebagai langkah strategis menekan angka stunting diantaranya Gerakan Kaka Angkat Adik Asuh (GKA3) dan Mama Bo’i. GKA3, kata Bupati Paulina adalah sebuah gerakan untuk melibatkan ASN secara aktif dalam penurunan stunting dengan menjadi Kaka Angkat bagi anak-anak yang terkonfirmasi mengalami stunting. GKA3 bersifat wajib bagi ASN lingkup Pemkab Rote Ndao.

Sementara Mama Bo’i terkait upaya menghadirkan ibu hamil di fasilitas kesehatan dan mendapat pelayanan yang maksimal dari tenaga medis. Inovasi ini untuk memastikan tidak ada kematian ibu dan bayi selama proses persalinan.

” Inovasi yang kami lakukan yakni GKA3 dimana semua ASN diharuskan menjadi Kaka Angkat bagi Adik Asuh. Itu harus. Kita semua ini punya Adik Asuh. Dan setiap hari Sabtu ada kunjungan kepada Adik Asuh. Ada pula Mama Bo’i yang sangat membantu dalam menekan angka stunting ini,” jelasnya.

Selain itu, Pemda Rote Ndao juga menyediakan makanan tambahan dari pangan lokal. Sehingga pelatihan pembuatan makanan tambahan PPA Benih Bangsa Nusa Lote ini diharapkannya menambah giat-giat menekan angka stunting.

” Mudah-mudahan dengan diberikannya pelatihan ini lebih giat lagi dalam menangani stunting. Semoga selalu ada koordinasi supaya bisa tahu angka dan lokusnya. Bisa tahu angka stunting di Rote Ndao ada berapa dan lokusnya ada dimana saja. Supaya pelayanan yang kita lakukan bersama ini tidak tumpang tindih,” harap Bupati Paulina.

Sementara Partnership Compession Annas Rohi mengatakan, sebagai program yang bertujuan untuk menciptakan generasi yang unggul, sehat dan cerdas maka pihaknya selalu melakukan pemetaan lokasi memperhatikan tingkat kelahiran dan isu kematian ibu dan bayi. Sehingga pelayanan yang diberikan lebih tepat.

Penanggungjawab PPA Benih Bangsa Nusa Lote Pdt . Bernadus Nunuhitu,S.Th mengungkapkan prinsip pelayanan Program Survival yang melihat anak lebih penting dari apapun. Sehingga pihaknya bekerja dalam target pemerintah daerah untuk Rote Ndao bebas stunting 2024.

” Saya selalu katakan satu anak itu lebih mahal dari apapun. Dan Saya senang karena ini pekerjaan untuk menyelamatkan generasi. Kami bersyukur mempersembahkan program Survival ini bagi Tuhan dan bagi Kabupaten Rote Ndao. Kami pasti akan berjuang sesuai program pemerintah 2024 Rote Ndao bebas stunting

Usai melaunching Program Survival, Bupati Paulina didampingi Wakil Bupati Stefanus M. Saek,SE,M.Si, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Armis Saek,ST, pimpinan Perangkat Daerah lingkup Pemkab Rote Ndao, Penanggungjawab PPA Benih Bangsa Nusa Lote Pdt. Bernadus Nunuhitu,S.Th dan Partnership Compession Annas Rohi melakukan pengguntingan pita ruang pelayanan survival. Bupati Paulina juga memantau dan berdiskusi dengan pelatih dan peserta pelatihan pembuatan makanan tambahan.(Bidkom-DKISP)

natal-korpri-rn22

Syukur Nataru dan Empat Tahun Kepemimpinan Bupati Paulina-Wabup Stef

Pemerintah daerah kabupaten Rote Ndao menggelar syukuran natal KORPRI (Korps Pegawai Republik Indonesia) tahun 2022 dan Tahun Baru 2023 serta syukuran empat tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil bupati Rote Ndao periode 2019-2024, bertempat di rumah jabatan bupati, Ne’e Mok, desa Sanggoen, kecamatan Lobalain, Rote Ndao, selasa (14/02) sore.

Acara dihadiri oleh bupati, Paulina Haning-Bullu, wakil bupati, Stefanus Saek, unsur Forkopimda,  Sekretaris Daerah, Kepala ORganisasi Perangkat Daerah (OPD), Aparatur Sipil Negara (ASN),kepala desa, tokoh masyarakat dan hadirin lainnya. Acara diawali dengan kebaktian bersama yang dipimpin oleh Pdt. Yandri Manobe, S.Th. Thema Natal dan Tahun Baru dalam momen ini “Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan yang Lain” dan sub Thema “Mantapkan Solidaritas dan Sinergitas dalam Membangun  Kabupaten Rote Ndao Yang Maju dan Bermartabat.

Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu,  dalam sambutanya mengatakan bahwa melalui momen perayaan natal ini, kehadiranNya telah memberikan semangat bagi pemerintah daerah dalam melayani sesama, salah satu wujudnya adalah upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kemandirian dan daya saing dengan berbagai capaian program unggulan seperti  Penanggulangan kemiskinan ekstrim yaitu melalui pembangunan rumah layak huni lewat program aladin ( atap lantai dan dinding), listrik, air bersih, sanitasi dan Peduli sesama  berupa kaka angkat dan adik asuh atau ka’a fadi, penanggulangan stunting, kematian ibu dan anak melalui inovasi mama bo’i.

Hal lain, terdapat juga  pembangunan ekonomi yang bermartabat melalui Lakamola Kanan Sio dan penguatan ekonomi berdaya lokal, penataan ruang, pembangunan pariwisata,  infrastrukur,penanggulangan bencana, pemberian beasiswa dan pendidikan, pelayanan akses kesehatan dan berbagai program unggulan kainnya yang bertujuan untuk membangun Sumber Daya Manusia yang berdaya saing global  menuju generasi Rote Ndao emas yang unggul.

“Kepada segenap masyarakat kabupaten Rote Ndao, kamu menyampaikan permohonan maaf karena kami  menyadarinya bahwa sudah banyak yang kami perbuat tapi  ada banyak yang  belum tercapai karena berbagai kendala yang mengawali kepemimpinan kami yakni virus covid-19, seroja, stunting, kematian ibu dan anak serta permasalahan lainya sehingga menghambat Pembangunan di daerah ini” kata Paulina.

Sementara itu, Ketua DPRD kabupaten Rote Ndao yang diwakili oleh anggota DPRD,  Olafbert Orians Manafe dalam kesempatan ini mengungkapkan bahwa momen perayaan Natal dan Tahun Baru serta syukuran empat tahun kempemimpinan bupati dan wakil bupati Rote Ndao adalah momen yang berbahagia yang kita rasakan bersama dan diharapkan agar pembangunan kedepannya tetap berjalan dengan baik.

Untuk diketahui, Untuk mendukung berbagai program unggulan pemerintah daerah kabupaten Rote Ndao, Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu dalam kesempatan ini meluncurkan sebuah layanan aplikasi pelayanan publik online terintegrasi dengan nama smart service yang berisi 17 bantuan layanan terutama bantuan-bantuan sosial, pakan ternak, pasar digital dan pemasaran produk UMKM. (DKISP)