f-18-hornet-australia_20150825_221705

Pesawat Tempur Indonesia Lawan Pesawat Tempur Australia di Langit NTT

KUPANG — TNI Angkatan Udara (AU) mengerahkan lima pesawat tempur jenis F16 untuk berhadapan dengan delapan pesawat tempur F/18 Hornet dari Angkatan Udara Australia (RAAF).

Kota Kupang Berhasil Dalam Program Pengentasan Kemiskinan

Jika tidak ada aral melintang, Selasa 14 Apri 2015 mendatang, Presiden RI Joko Widodo akan menyerahkan medali emas kepada Walikota Kupang Jonas Salean, SH,M.Si. Medali tersebut diberikan sebagai penghargaan atas prestasi Kota Kupang atas perannya yang sangat tinggi dalam mengantaskan kemiskinan melalui berbagai program yang dijalankan selama ini. Ada sejumlah program pengentasan kemiskinan melalui berbagaai program yang dijalankan selama ini.

Amfoang Diusulkan Jadi Kabupaten

Puluhan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat dari Wilayah Amfoang Dipilih Luther Sol’uf mendatangi Gedung DPRD NTT Membawa Dokumen Amfoang menjadi kabupaten. Dokumen-dokumen itu diterima langsung ketua DPRD NTT anwar Pua Geno didampingi Wakil Ketua Alex Ofong dan ketua Komisi, Kasintus P.Ebu Tho Hadirin juga kepala Biro Pemerintahan setda NTT, Silvester banfatin dan asisten tata pemerintahan kabupaten kupang, johanis lakapu.

NTT Mulai Kirim Daging Beku ke PT. Dharma Jaya

Hal itu di tandai dengan pengiriman daging beku dari PT. Segarau Bahari ke PT. Dhrama Jaya, Rabu (21/1) sebnyak 12 ton dan senin (26/1) sebanyak 14 ton. Selain itu, Pemda DKI Jakarta telah menyetujui dan Rp 20 miliar untuk pembibitan dan penggemukan sapi tahun ini.

Demikian dijelaskan Kepala Dinas Pertenakan NTT, Thobias Uly kepada Koran ini, senin (26/1) di Kupang. “ Pengiriman sapi beku perdana atau rintisan sudah di lakukan oleh PT. Segarau sesuai kuota yang di minta yakni sebanyak 28 ton yang terdiri dari daging beku sebanyak 12 ton, jeroan sebanyak 8 ton dan tulang 8,2 ton, “jelas Uly.

Uly yang saat itu di damping Kabid Agrobisnis Aris Herewila, Kabid Budi daya Nadra Iryani dan drh. Ferdy mengatakan pengiriman sapi beku ke PT. Dhrama Jaya milik pemda DKI Jakarta ini merupakan yang pertama dilakukan. “Ini rintisan yang mengawali kerja sama daerah,” Ujarnya.

Selama ini, jelasnya, daging beku yang di kirim PT. Segarau tujuan Jakarta namun diterima oleh pengusaha. Baru kali ini pengiriman ditujukan kepada pemda DKI Jakarta dalam hal ini diterima oleh PT. Dhrama Jaya. “Mudah –mudahan pengiriman perdana ini menjadi awal yang baik untuk kelanjutan kerjasama ke depan.”ujarnya. Sementara itu tahun ini juga Pemda DKI Jakarta akan menganggarkan dan dari APBD sebanyak Rp 20 miliar untuk kerja sama penggemukan dan pembibitan sapi.

“Pemda DKI sudah minta rencana kerja anggaran (RKA) senin (19/1) pecan lalu dan kita sudah kirim. Sekarang sedang dibahas di APBD DKI Jakarta. Besaran Rp 20 miliar itu sesuai dengan penyimpanan dari pemda DKI Jakarta,” ujar mantan kadis PPO NNT ini. Dana tersebut diperuntukan bagi progam pembibitan dengan membeli seribu ekor betina produktif dan 100 ekor penjatan produktif.

Sedangkan untuk progam penggemukan, jelas Uly, akan di beli seribu ekor jantan bakalan. Dirinya mengatakan , sebanya 2.100 ekor sapi tersebutkan di beli di NTT. “Seluruhnya akan dibeli di NTT.

Ini juga sesuai dengan permintan Pemda DKI Jakarta yang mau sapi local NTT. Dengan demikian dan Rp20 miliar itu akan berputar di NTT,”jelas Uly. Untuk progam penggemukan (fattening), jelas Uly, waktu yang di butuhkan selama 180 hari atau enam bulan. Sehingga dirinya mengatakan, pengiriman daging beku hasil progam penggemukan ini mulai dilaksanakan tahun ini juga. Sedangkan progam pembibitan (breeding) butuh waktu lebih dari dua tahun hingga produksi.

Mengenai pengiriman ternak hidup, jelas Uly, tetap di lakukan sesuai dengan kuota yang sudah di tetapkan gubernur yakni sebanyak 50.750 ekor. Pengiriman ternak hidup ini melibatkan 52 pengusaha.

 

Timex-Senin, 2 Februari 2015

 

[nttprov.go.id]

Lebu Raya: Raskin Bukan Solusi Permanen

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya menyatakan beras orang miskin (raskin) bukan solusi permanen. Pernyataan Lebu Raya dikemukakan saat launching Raskin tingkat Provinsi NTT di halaman kantor kelurahan Matawai, kecamatan kota Waingapu, kabupaten Sumba Timur, rabu (28/1/2015).

Acara itu di hadiri oleh asisten Deputi kompensasi social Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Dr. Safari Burhanudin selaku sekertaris Tim kordinator Raskin Pusat, Bupati Sumba Timur, Drs. Gidion Mbilijora,M.Si, Ketua DPRD Sumba Timur, drh. Palulu P.Ndima, M.Si. Forkopimda Kabupaten Sumba Timur dan Tim kordinasi Raskin se- NTT serta sejumlah undangan lainnya.

Lebu Raya mengatakan, Raskin merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah mengurangi pengeluaran rumah tangganya, namun raskin bukan solusi permanen tapi bersifat sementara. Gubernur mengibaratkan orang sakit yang diberikan cairan infuse, yang ketika sehat harus dilepas infusnya. Untuk itu Gubernur meminta para penerima raskin memanfaatkannya untuk kebutuhan agar dapat megelolah lahan.

Gubernur juga berharap ada tekad yang kaut dari para penerima raskin agar satu atau dua tahun kedepan tidak lagi sebagi penerima raskin, karena pemerintah tidak bermaksud meninabobokan masyarakat dan pemerintah akan mensuport masyarakat agar dapat mandiri dalam memenuhi pangannya.

Bupati Suma Timur, Drs. Gidion Mbilijora,M.Si dalam sekapur sirihnya menyampaikan untuk kabupaten Sumba Timur penyaluran Raskin untuk tahun 2014 berjalan cukup lancer dan tahun 2015 Sumba Timur tidak mengalami perubahan jumlah Pagu Raskin sebagaimana tahun 2013 dan 2014, yaitu 26.200 RTS-PM dengan jumalah pagu sebanyak 4.716.000 kg atau 363.000kg/bulan.

 

Timex-Senin, 2 Februari 2015

 

[nttprov.go.id]